Part 18

3.7K 178 16
                                    

Ayoo dong.. vote cerita aku...
Cuma vote kok wkwk
Thanks banget yang udah mau baca cerita aku.. yang udah sabar nunggu update nya..

사랑해 ❤❤

-
-

Didalam kamar ara..

Ara sedang menulis di buku diary nya. Sudah lama semenjak dirinya di pesantren ara tidak membuka buku diary nya.

"Hari ini, hari yang tidak kuduga akan menjadi hari kebahagiaan ku. Kini telah berubah menjadi hari yang menyedihkan. Bahkan cuaca pun mengerti perasaan ku. Hujan deras seakan mewakili tangisan hati ini dan suara petir seakan mewakili amarah hati ini. Ya.. saat ini aku bingung dengan semua ini. Mengapa semua orang hanya menilai dari materi? Apa alasannya?? karena semua dapat terpenuhi?.. aku benci dengan seseorang yang mencintai harta.. aku benci. Tapi aku selalu mendoakan mu papa mama agar kalian bisa berubah. Walaupun aku membenci kalian."

Ara menutup buku diarynya dan mulai mengemas barang barangnya.

Setengah jam kemudian

"Ara.. sudah selesai belum?" Ucap bibi

"Iya bi.. " ucap ara

Ara membuka pintu kamarnya..

"Ya allah ra.. cantik banget kamu hari ini" ucap bibi

"Ihh apaan sih bi.. aku masih sama kok hehe bibi juga cantiiikkkk banget" ucap ara

Saat sampai diruang keluarga

"Lohh ara kamu mau kemana" ucap mama zevy

"Ara mau kepesantren ma" ucap ara

"Bukannya kamu baru tadi pagi pulang.. apa tidak besok saja kembalinya" ucap mama

"Nggak ma.. ara gak bisa tinggal lama lama bersama orang yang mementingkan HARTA " ucap ara mengarah ke papa nya.

Pak sean yang mendengar ucapan tersebut langsung berhenti membaca koran dan membentak ara..

"ARA!! Jika kamu gak mau tinggal disini.. silahkan pergi.. jangan harap kamu bisa kembali lagi!! Lagipula papa tak sudi menampung anak yang tak tau diri.. sana kembali saja ke pesantren" ucap pak sean

"Baik.. ara akan pergi. Assalamualaikum" ucap ara

-
-
-

Saat ini ara masih dalam perjalanan ke pesantren AR Rahman. Rasa sedih kini telah menyelimuti diri ara.

"Bi.. " ucap ara yang masih menghadap ke jendela mobil

"Iya ra" ucap bibi

"Ara minta tolong sama bibi.. bilang ke mama sama papa kalau ara sangat sayang pada mereka. Ara berharap semoga mama dan papa juga sayang sama ara. Jujur bi.. ara sakit mendengar ucapan papa tadi"

"Iya ra.. bibi akan sampaikan.. kamu jangan sedih lagi ya... ayo jadi ara yang periang, kuat, selalu tersenyum ... bukan menjadi ara yang saat ini. Ayolah senyum" ucapan bibi mampu membuat ara tersenyum..

"Bi aku boleh peluk bibi" ucapan ara diangguki oleh bibi. Bibi pun memeluk ara dengan penuh kasih dan sayang

"Aku selalu membayangkan bahwa seorang yang aku peluk adalah mama. Terakhir kali aku memeluk mama saat kalian pulang dari amerika. Sekarang aku rindu pelukan hangat mu ma. Aku harap suatu saat nanti aku bisa memeluk mu. Ara sayang sama kalian" ucap ara dalam hati..

"Ra kita sudah sampai.. mau bibi antar sampai dalam?" Tanya bibi

"Ah.. gak usah bi .. ara bisa sendiri. Assalamualaikum" ucap ara

"Wa'alaikum salam"

-
-

Dikamar asrama

(Tok tok tok)
"Assalamualaikum.. " ucap ara

"Ehh... kayak suara ara ya.. " ucap nayya

"Iya.. biar aku yang buka ya.. "ucap aisyah

"Oke" ucap anna

Aisyah berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Wa'alaikumsalam.. ara.. " ucap aisyah langsung memeluk ara. "Aku kangen sama kamu ra" ucap aisyah.

"Araaaaa.... " teriak nayya dan anna menyusul aisyah dan ara.

"Ihh ara kita kangen tau gak sih" ucap nayya.

"Yailah .. belum juga sehari.." ucap ara..

"Ra ada yang mau aku omongin. Berdua.. anna sama nayya bisa kedalam dulu" ucap aisyah

"Oke" ucap mereka berdua nayya dan anna.

-
-

"Ra .. aku mau nanya.. kamu suka kan sama bang ayyas??" Tanya aisyah

"Entah syah .. aku bingung dengan perasaan ku untuk saat ini. Ehm aku mewakili keluargaku, maafin kesalahan papa ku yang tadi ya.." ucap ara

"Ra.. aku dan keluarga sudah memaafkan semua kejadian tadi. Aku harap papamu segera Mendapatkan hidayah dan kembali ke jalan allah. Oh iya kamu suka sama bang ayyas kan?" Pertanyaan aisyah diangguki oleh ara.

Melihat ara menganggukan kepala membuat aisyah senang dan langsung memeluk ara

"Makasih ra.. " ucap aisyah

-
-

Sehabis salat isya ara memutuskan untuk pergi ke rumah umi dan kyai abbas.

Tok tok tok
"Assalamualaikum" ucap ara

"Wa'alaikumsalam.. ya allah ara.. jam berapa kamu kesini?" Tanya umi

"Tadi sore mi abis ashar" ucap ara

"Yasudah ara masuk dulu yuk.. ikut makan malam dirumah umi" ucap umi

"Iya mi" ucap ara

Saat menuju ke meja makan disitu telah ada kyai abbas dan ayyas yang sedang menunggu.

"Ehm kyai, umi, ustadz maksud kedatangan ara kesini sebenarnya.. mau meminta maaf atas perkataan dan kelakuan papa tadi siang. Sekali lagi ara minta maaf " ucap ara menunduk

"Nak.. kami sudah memaafkan papa mu. Wajar saja papa mu bersikap seperti itu karena ia sayang padamu dan ingin memberikan yang terbaik untuk hidupmu" ucap kyai abbas

"Tapi kyai semuanya gak harus tentang uang.. karena harta pasti akan hilang " ucap ara

"Nak.. papa mu hanya belum bisa menggunakan uang dengan baik.. suatu saat papa mu dan mama mu pasti akan mengerti semuanya dan kembali ke jalan allah. Kita doakan saja"

"Iya kyai, umi, ustadz  makasih ya.." ucap ara

"Umi.. abi.. ayyas mau keluar dulu. Assalamualaikum" ucap ayyas

"Iya nak wa'alaikumsalam" ucap umi dan abi

"Ayyas kenapa ya.. kok kayak sedih gitu" ucap ara dalam hati..

-

-

TBC
Maafin gw ya.. yang lama updatenya :(...
Semuanya mianhae :(
Tapi jangan lupa buat ngasih vote sama comment nya yak...

고마워 😊😊

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang