Part 31

1.5K 90 7
                                    

Hari ini adalah moment bahagia bagi pasangan Ayyas dan Ara. Ya mereka telah sah menjadi suami istri sejak beberapa jam yang lalu. Ijab kabul yanh diucapkan Ayyas dengan lantang serta para saksi yang mengucapkan kata "Sah". Ara tak henti - hentinya mengucap syukur kepada allah karena telah menghadirkan ayyas dihidupnya.

Kini mereka menyambut tamu yang datang untuk memberikan selamat padanya. Ayyas sesekali melihat Ara yang tersenyum menyambut tamu. Membuat dirinya terasa damai.
"Terus tersenyum seperti itu, jangan bersedih lagi. Aku siap jadi sandaran untukmu. Aku mencintaimu" Ucapnya pelan, meskipun pelan namun ara mendengarnya.

"Aku juga mencintaimu" ucap Ara sambil tersenyum

-
-

Malam hari,.

Malam ini Ara tak tidur diasrama bersama sahabatnya melainkan dikamar ayyas ralat kamar mereka berdua. Saat Ara memasuki kamar itu, hal pertama yang diucapkan Ara adalah "wow". Ayyas hanya menaikkan satu alisnya "kenapa" tanya Ayyas bingung.

"Aku suka nuansa kamar ini yas, desainnya estetik" ucap Ara sambil melihat - lihat.

"Haha syukurlah kalo kamu suka," ucap Ayyas sambil meletakkan koper Ara tepat didepan Lemari.

"Ehm mas aku bersih - bersih duluan ya" Ucap Ara sambil beranjak dari atas kasur.

"Kenapa ga berdua aja?" Ucap Ayyas sambil tertawa

/bugh

Satu lemparan bantal tepat mengenai bahu Ayyas, Ya pelakunya Ara.

"Aww, Aku cuma bercanda sayang" Ucap Ayyas sambil tertawa melihat Ara yang blushing akibat ucapannya.

Tanpa pikir panjang Ara langsung berlari ke toilet untuk menutupi pipinya yang blushing meski ayyas sudah tau.

Kurang lebih 20 menit ara telah selesai dari kegiatan bersih - bersih dirinya. Sekarang giliran ayyas yang membersihkan dirinya. Ara berjalan menuju balkon, melihat suasana malam dari kamar ayyas. Melihat bintang - bintang yang berkelap kelip dilangit seakan menghiasi langit yang gelap.

Tak lama sepasang tangan melingkar tepat dipinggang ara, ya.. itu tangan Ayyas. Ayyas Memeluk ara dari belakang dan menaruh kepalanya dipundak ara.
"Kamu ngapain sayang, diluar dingin. Nanti kalo kamu sakit gimana hm?" Ucap ayyas masih dengan posisi yang sama.

"Aku hanya ingin melihat bintang - bintang kok sayang, oh iya mungkin aku adalah salah satu dari jutaan orang yang beruntung" ucap ara masih memandang langit.

"Beruntung kenapa?" Ucap ayyas memandang wajah Ara dari samping.

"Perasaan yang tertekan dalam kesunyian, kehangatan yang telah hilang dan mengering, Hari demi hari aku berkeliaran kesana kemari, menelusuri jalanan yang asing tanpa jejak, bersama dengan perasaan yang melelahkan dan Menjalani kehidupan yang sangat kelam, dulu Aku selalu bilang"tolong berikan aku sebuah keajaiban, aku bosan dengan duniaku" tak lama seseorang berdiri diujung jalan sana. Seperti seberkas cahaya yang bersinar dengan terang. Ya, itu dirimu ayyas. Kamu seperti cahaya dihidupku yang gelap. Terimakasih telah membantuku berubah menjadi lebih baik. Aku sangat beruntung memilikimu dan Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu" Ucap Ara sembari menoleh kearah ayyas yang sedang tadi menatap ara.

"Aku juga mencintaimu sayang, terimakasih sudah menerimaku menjadi imam mu". Ucap Ayyas kemudian membalikkan tubuh Ara. Dipeluk nya erat seakan ayyas tak mau kehilangan Ara. Ayyas menangkup wajah Ara agar menatap dirinya.

"Aku mencintaimu jangan tinggalkan aku. Kamu adalah cinta pertama dan terakhirku" kemudian ayyas mengecup kening ara sangat lama. Ara hanya tersenyum dan tanpa sadar ia meneteskan air matanya.

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang