Part 8

3.5K 177 2
                                    

"Ehm kenalin nama aku aisyah azzahra" ucap Aisyah sambil menyulurkan tangannya.

"Ohh iya kenalin nama aku Arabella Angelica. Kamu panggil Ara aja ya" ucap Ara

"Oh iya aku mau nanya, tadi itu orang tua kamu?" Tanya aisyah

"Bukan syah. Mereka itu pembantu sama supir dirumahku. Tapi mereka sudah kuanggap keluargaku sendiri" ucap Ara

"Lalu kenapa orang tuamu tidak ikut kesini?" Ucap aisyah.

"Syah, kalo pertanyaan kamu itu aku gak bisa jawab" ucap Ara

"Maaf ya ra kalo aku lancang" ucap aisyah

"Nggak papa" ucap Ara tersenyum

Tak terasa mereka sudah sampai di kamar mereka.
"Nah ini ra kamar kita nanti" ucap aisyah

"Assalamualaikum" ucap aisyah sambil mengetuk pintu.

"Syah, kok tadi kamu ucap apa?" Tanya Ara

"Assalamualaikum ra, ini itu kalimat salam jadi jika kamu mau bertamu atau bertemu seseorang ucap kan salam dan jika seseorang mengucapkan salam kamu harus menjawabnya dengan wa'alaikumsalam" ucap aisyah

"Assa..la..mu...ala..ikum" ucap Ara yang dibalas senyuman oleh aisyah.

Pintu terbuka

"Wa'alaikumsalam. Ehh aisyah kamu sama siapa?" Tanya Anna

"Ohh ini kenalin namanya Arabella Angelica. Panggilannya Ara, dia santri baru disini"ucap aisyah.

"Kenalin nama aku Tazkyanna Putri Asra. Kamu bisa panggil Anna" ucap anna

"Ara" ucap  ara

Seseorang menghampiri mereka dari dalam kamar.

"Santri baru ya? Kenalin nama saya Ainayya Fatimatuzahra. Kamu bisa panggil Nayya" ucap nayya

"Ra kalo diliat liat kamu kayak blasteran ya? Soalnya wajah kamu bule banget" ucap Anna

"Iya, aku blasteran belanda indonesia" ucap Ara

"Ehh ngobrol nya didalam yuk" ucap aisyah.

Mereka masuk kedalam kamar, Anna, Aisyah,dan nanya antusias membantu membereskan barang barang Ara.

"Ehmm ra maaf ya kamu nggak bawa baju seperti kita" ucap aisyah.

"Bukannya aku gak bawa tapi aku gak punya sama sekali" ucap ara

"Ohh gitu. Tapi tenang kamu boleh kok ambil baju aku" ucap aisyah

"Makasih ya" ucap ara

Tiba tiba

Tok.. tok.. tok..

"Biar aku yang buka" ucap aisyah lalu berjalan kearah pintu.

"Ehh bang ayyas, ada apa?" Tanya Aisyah

"Nih dek kamu kasihin ke Ara, ini titipan dari bibi ara, digunakan untuk membeli gamis dan perlengakapan lainnya"ucap Ayyas

"Oh gitu ya, oke bang makasih ya" ucap aisyah

"Yaudah Assalamualaikum" ucap ayyas

"Wa'alaikumsalam" ucap aisyah lalu menutup pintu

"Siapa syah" tanya Anna

"Tadi bang ayyas kesini ngasih uang titipan dari bibi kamu ra, katanya uang ini digunakan untuk membeli gamis dan perlengkapan kamu" ucap aisyah

"Yaampun bibi sama mang ujang baik sekali, walaupun beliau tak sekaya keluargaku tapi hatinya begitu baik padaku. Ku berjanji suatu saat kuakan balas segala kebaikkannya" batin Ara

"RA!!! " ucap anna, aisyah dan nayya serentak

"Kenapa?" Ucap ara kaget

"Ayok kita beli gamisnya?" Tanya anna

"Ohh ayuk kita beli" ucap Ara

"Ehm tapi kita ijin dulu sama umi

Mereka menemui umi fatimah

"Umi kami berempat ijin ya mi buat keluar membeli gamis dan keperluan ara" ucap aisyah

"Boleh tapi usahakan sebelum jam 12 sudah disini ya" ucap umi

"Siap umi" ucap mereka

"Bentar umi akan panggil Ayyas buat mganterin kalian, Ayyas...... ayyasss" ucap umi

"Iya umi kenapa si mi teriak teriak" ucap Ayyas

"Hehe yas kamu anterin mereka ya untuk membeli gamis dan keperluan ara" ucap umi

"Baik mi. Sebentar Ayyas ambil kunci mobil dulu" ucap ayyas

"Yaudah umi tinggal dulu ya" ucap umi

"Iya mi" ucap mereka

Ayyas sudah menaiki mobilnya. Ayyas sengaja memakai mobil yang memuat 5 orang saja. Dibangku belakang telah terisi aisyah, anna dan nayya. Tersisa satu bangku tepat disamping Ayyas hanya saja ara yang belum duduk.

"Ehm syah kamu gak didepan" ucap ara

"Nggak ah udah ra durasi hehe kamu aja " ucap aisyah

"Ehm yaudah deh" ucap ara pasrah

Saat ara sudah duduk di dalam mobil.
"Aduhh ra lu harus normal, baru kali ini gw ngerasain berdebar - debar dideket cowok biasanya gw biasa aja" batin Ara.

"Yas harus biasa aja jangan gugup. Tapi kenapa ini jantung ku terasa berdebar begini yaallah" batin Ayyas.

-
-
-
Part selanjutnya wkwkw
SEE YOUU
Baca terus yaaa

Restui Aku Menikah Dengan Ustadz [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang