🔞🔞🔞
Soonyoung meringkuk di atas tubuh Seokmin. Satu tangan pria itu berada di belakang kepala Soonyoung, sedangkan tangan lainnya berada di punggungnya Soonyoung yang basah oleh keringat. Anak itu menutup rapat matanya, mengisap dan menggigit bibir pria di bawahnya; mengisap lidah pria itu seolah-olah dia sedang menderita dahaga, mencari sumber air untuk bertahan hidup. Sangat serakah dan agresif hingga Seokmin merasakan lidahnya mati rasa karena Soonyoung mengisap lidahnya sangat kuat. Bibirnya bahkan sudah bengkak. Ia diam-diam tertawa. Anak ini sebenarnya sangat agresif...
Rasa hangat menyelimuti penisnya. Walaupun Soonyoung belum bergerak, namun di dalam sangat hangat dan lembap; dinding lembut di dalam sana mencengkeram penisnya seolah-olah itu adalah mulut kecil yang mengisap permen favorit, tidak ingin melepaskan makanannya.
"Mmhh..."
Punggungnya telah basah oleh keringat, menjadi licin ketika jari-jari panjang Seokmin bergerak lembut di sana. Menyentuhnya dari atas ke bawah; dari bawah ke atas, terus-menerus tanpa melepaskan mulutnya dari mulut anak itu. Mereka berciuman hingga terengah-engah, dada mereka sesak seolah terbakar. Namun, dari tempat keduanya terhubung, nafsu semakin meningkat membuat tubuh keduanya semakin memanas.
Ketika akhirnya mulut mereka berpisah, benang saliva tipis berwarna perak terulur seperti benang sutra halus. Membuka matanya, Soonyoung terengah-engah menatap pria di bawahnya. Tersenyum hingga matanya menyipit. Begitu menggemaskan.
Tanpa melepaskan kontak mata, ia perlahan meluruskan punggungnya. Menyiapkan posisinya. Berjongkok di atas tubuh pria itu; kedua tangannya bergerak ke belakang berpegangan pada paha Seokmin. Menggigit bibir bawahnya, Soonyoung perlahan-lahan menggerakkan tubuhnya naik dan turun. Ia memulainya dengan gerakan yang sangat lambat dan hati-hati. Karena rasa sakit itu masih ada, ketika benda itu masuk, rasanya seperti membelah tubuh bagian bawahnya. Panas dan keras, terus menggosok dinding bagian dalamnya hingga berangsur-angsur rasa sakit itu memudar, tergantikan oleh rasa gatal yang panas. Seperti ada ribuan semut yang berjalan di sekitar dindingnya. Membutuhkan benda itu untuk menggosoknya lebih keras dan lebih dalam lagi untuk meredakan rasa gatal dan panas di dalam sana.
Seokmin berbaring di bawahnya. Menatap wajah memerah berkeringat itu. Kekasihnya yang imut dan polos saat ini terlihat sangat seksi. Kulit putihnya basah oleh keringat, berkilau tertimpa cahaya terang lampu. Dia seperti peri kecil yang tersesat di dunia manusia. Sangat indah.
Mulut mungil itu terbuka, terengah-engah dengan desahan dan erangan manjanya yang mengalir seperti Wine mahal yang manis dan memabukkan. Membuat siapapun merasa kecanduan.
"Ahh... ah ah...."
Di dalam sana menjadi semakin basah. Setiap Soonyoung bergerak, akan menciptakan suara basah dari bagian bawah mereka yang saling terhubung. Suara tamparan keras terdengar dari dua daging yang bertabrakan, membuat suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas walau di luar saat ini sedang turun salju lebat. Namun dua orang di atas ranjang rumah sakit itu hanyut dalam nafsu.
Seokmin tidak membiarkan Kwon kecil yang imut terabaikan dan kesepian. Dengan satu tangan memegangi pinggang ramping Soonyoung, ia menghibur Kwon kecil yang diam-diam telah basah dan membengkak. Cairan bening menetes seperti air liur anak kecil yang kekanakan. Seokmin menggenggam penis merah muda itu di tangannya, menggosoknya naik-turun bersamaan dengan tubuh Soonyoung yang bergerak di atasnya. Tubuh anak ini gemetar.
"Ah ah... sangat dalam... ahh.. masuk sangat dalam.. ah ah ahh...." Tenggorokannya sangat kering. Soonyoung hanya bisa merengek dengan suara kecil, hanya seperti berbisik. Matanya basah dan napasnya menjadi semakin berat, otot perutnya yang halus bergerak kasar seolah-olah dia sedang menderita rasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE [SEOKSOON FANFICTION] ✔️
FanficKwon Soonyoung, remaja 16 tahun yang sangat membenci paman-nya sendiri, Lee Seokmin. Pria 35 tahun yang menjalani hidup dengan berhura-hura, tidur dengan lelaki sewaan yang ia bayar untuk memuaskan hasrat seksualnya. Suatu hari, kakak perempuannya...