∞ Demon race, 20 Januari, 10585-Era of balance ∞
Langit merah membentang dengan awan berkelok-kelok seperti aliran sunga Nil, itu adalah awan dilangit dunia iblis, merah seperti darah. Altar berbentuk segitiga dengan permata Pentagon yang terbang di tengahnya, bercahaya dengan redup dan suram. Daun-daun meranggas berserakan di atas altar itu, kita tahu dalam sekejap bahwa altar tersebut tidak pernah dibersihkan. Di sekelilingnya banyak susunan batu dengan berbagai tulisan kuno, seperti Stonehenge yang misterius dan menyimpan cerita ribuan tahun.
"Anak iblis yang lahir di tengah kegelapan akan kembali pada kegelapan. Jiwa yang jahat akan melebur di dalam langit dan bumi. Kaisar iblis yang jahat, semoga tidak akan terlahir kembali"
Suara halus anak-anak dengan nada pilu terdengar seiring gemerisik daun. Di bawah altar, seseorang dengan baju kasar dan penampilan yang bengkok menaruh dupa dan berdoa, menunjukkan wajah seorang fanatik agama. Dengan wajah bertanduk dan setengah bersisik, dia terlihat menakutkan untuk sesaat apabila tidak terbiasa melihatnya. Mata vertikal yang berwarna abu itu dipenuhi kesedihan dan rasa putus asa dari agitasi massa yang menyedihkan.
"...Itulah yang dikatakan orang-orang dengan perut kenyang karena hasil dari pekerjaanmu. Kaisar iblis ku yang mulia, bangkitlah untuk membenci dunia ini..." Mata vertikal itu bergetar, mencerminkan altar usang. "Aku yang rendah ini, menyerahkan seluruh hati dan jiwaku padamu"
Dia mengepalkan tangannya di dada dengan penuh kasih seperti seorang hamba yang mendapat berkah. Anak tersebut kemudian mengambil pedang yang disampirkan di pinggangnya, mengarahkannya ke jantung yang tepat di sebelah kanan, dan tanpa ragu menusuknya hingga mata pedang menembus tubuh yang kurus dan rapuh.
Wajah bertanduk dengan cacat itu tersenyum penuh kepuasan dan sedikit tawa melayang, tidak ada kesedihan ataupun keengganan yang seharusnya dimiliki makhluk hidup, dia menyerah pada kematian dengan sukarela. Seorang iblis yang telah kehilangan kegelapan hanya akan menjadi monster yang memangsa sesamanya, yang mulia kaisar iblis, apakah kamu akan menerima jiwaku yang telah rusak ini?
Pikir makhluk itu sebelum akhirnya berhenti bernapas. Tubuhnya menjadi abu dan terbang berhamburan oleh angin. Seolah-olah sebelumnya tidak terjadi apa-apa, yang tersisa hanya dupa dan pedang yang tergeletak begitu saja. Langit merah itu menjadi saksi bisu atas hilangnya makhluk hidup tidak berarti yang hidup di atas bumi ini.
***
"Anak iblis... Kegelapan... Kembali... ...yang jahat.... Langit dan bumi... terlahir kembali"
Dalam kegelapan, suara rantai bergerak berbunyi dengan nyaring. Ruangan itu begitu hening sehingga derak rantai tersebut begitu jelas. Sebuah sosok yang menunduk bergerak sehingga derak rantai itu menjadi lebih keras. Secercah cahaya jatuh pada sosok tersebut, meresap kedalam tubuhnya. Sosok itu bergumam melantunkan sebuah doa yang arkais.
"Kegelapan iblis adalah akhir dari hidup yang tidak berarti; Api menerangi kegelapan, sehingga Api adalah tujuan; Dari Api menjadi abu, jiwanya menyala-nyala; Pengorbanan berisi iman akan diberkati oleh kutukan, Tuhan melihatmu"
Sosok itu mengangkat kepalanya dan mengekspos pupil merah yang menyala dalam kegelapan. Dia kembali melantunkan doa yang mungkin bisa dikatakan sebagai doa makan.
"Seribu tahun, mengantarkan jiwa-jiwa yang menderita, bunuh diri atas nama rasa tidak berdaya, terimakasih atas imanmu, sehingga saat ini, sehingga aku bisa makan dengan bahagia." Suara itu lembut dan sedikit kesepian, dingin juga tanpa perasaan namun penuh kegilaan. Orang itu memiliki rambut hitam yang mengalir dengan indah dan wajahnya yang apatis memiliki kecantikan yang bisa menghancurkan sebuah negara. Matanya begitu jernih dengan jejak kepolosan, tapi kekejaman dengan kabut niat membunuh itu tidak pernah disembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Móguǐ transmigration
FantasyDia mogui, sang ratu iblis bertransmigrasi pada tubuh seorang permaisuri muda bernama li luo yang tidak berguna dan sering ditindas. Kaisar tampan lebih memilih selir kesayangan nya yang bernama land shang dibanding permaisuri. Hanya saja saat ini y...