2. Balada

48.7K 3.5K 63
                                    

Pada Era of balance di tahun ke-10585, Demon Race menemukan bahwa makam yang dibangun oleh kaisar Yan Da untuk menghormati kaisar terdahulu hancur lebur. Semua orang berspekulasi bahwa hal itu terjadi karena hukuman ilahi akibat kejahatan tiga puluh tahun pembantaian sesama ras yang telah dilakukan kaisar terdahulu tersebut.

Semenjak saat itu, terbitlah aturan undang-undang baru yang melarang segala pemujaan mengenai kaisar terdahulu. Akan tetapi, tanpa disadari oleh para petinggi, sebuah aliran bernama Mokya tumbuh mengakar dalam Demon Race sebagai kepercayaan yang mempercayai bahwa kaisar terdahulu difitnah, mereka percaya bahwa kaisar telah bangkit dan suatu hari nanti akan kembali ke tanah kelahirannya.

Pada tahun yang sama juga, ditempat yang begitu jauh dari Demon Race, permaisuri dari pemimpin aliansi dikabarkan telah bangun dari koma pasca kecelakaan, akibatnya pemimpin ras Malaikat datang berkunjung ke istana ras utama untuk mempererat hubungan politik mereka.

***

Rambut hitam panjang yang mencapai pahanya basah dengan air yang terbalut bunga mawar, Mogui kemudian berdiri dan bangkit dari kolam. Kakinya berjalan tanpa suara, dia mengambil sehelai kain tipis untuk mengeringkan tubuhnya. Dalam keheningan, dia mengenakan pakaian yang sudah di siapkan di atas tatami dengan rapi. Sepertinya Li Luo sangat menyukai warna putih, jadi pakaian yang diberikan Na Huo juga warna putih.

Dia terlihat indah dan menakjubkan, seperti jiwa Li Luo yang mendatanginya saat itu, terlihat suci tanpa noda. Ah, dia memang malaikat saat ini, senyum lembutnya sangat indah dan menawan tapi tuhan tahu dibalik wajah lembut itu ada iblis gila namun berpegang teguh pada rasionalitas yang ceroboh inilah yang dinamakan fasad, mengenakan cangkang malaikat yang terlihat begitu suci dan adil, sungguh tercela.

"Permaisuri.. maaf! Maksudnya t-tuan, yang mana yang akan dipakai?" Na Huo bertanya dengan terbata-bata sambil menunjukkan perhiasan indah. Benar-benar bersinar, Mogui sekilas tahu bahwa ini tidak begitu murah, membuatnya ingin mengubahnya menjadi kepingan emas dalam mata uang, dia paling suka kekayaan, seperti Naga dengan kepala yang terangkat tinggi  itu.

"Keringkan dan sisir, jangan di tata biarkan saja" Mogui berdecak dan berkata dengan bosan. Seberapa bagus atau berharga perhiasan itu, desainnya itu benar-benar norak. Tidak cocok dengannya, bahkan jika cocok dia masih tidak akan mengenakannya. Mengapa? Jangan banyak bertanya, semua... Harus terserah padanya.

Bahkan penulis tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia yang egois dan mementingkan diri sendiri terlihat menawan memberikan rasa pada wajah indah yang dapat menghancurkan negara itu.

Na hou hanya bisa mengikuti perintahnya. Sikap permaisuri menurutnya sangat aneh karena biasanya dia akan mengenakan banyak aksesoris dan pakaian yang mewah. Dia tidak berani menentang lagi, dia merasa jauh dengan tuannya saat ini.

Tapi tentu saja jauh, yang satu adalah permaisuri sebatas nama dan yang satu lagi adalah kaisar iblis dengan keagungan. Bagaimana bisa dibandingkan? Tapi tentu Li Luo dan Mogui memiliki kesamaan, seperti wajahnya, kesombongannya, juga rasa rendah diri mereka, ini kesekian kalinya disebutkan.

Selain dari hal-hal saat ini, pada kesombongan yang menggerogoti jiwanya yang rusak, ternyata rasa itu berasal dari dia dengan kelahiran identitas yang lebih tinggi atas yang lain, lalu rasa rendah diri juga hadir karena identitas mereka yang tidak tepat.

Mogui lahir dari Selir rendahan dan Li Luo lahir dari seorang Budak manusia.

Kelahiran ini memang tidak adil dan seperti dosa asal, tapi lama-lama juga akan terbiasa. Kita tidak bisa mengharapkan keadilan ketika kita hidup di dunia ini, karena saat pertama kali kita bernafas, dunia sudah menunjukkan ketidakadilan nya. Semua orang lahir dengan titik awal dan latar belakang yang berbeda. Tapi ketidakadilan justru ada bagi semua makhluk, lalu haruskah ini disebut sebagai keadilan itu sendiri? Yang satu bahagia dan yang lainnya sengsara, dengan kelahiran yang sama tapi akhir cerita yang berbeda, tidak adil bukan?

the Móguǐ transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang