17.cold

28.6K 1.8K 19
                                    

[dari dulu sampai sekarang sejarah selalu ditulis oleh orang baik dan pada akhir nya orang jahat selalu diasalahkan atas semua keburukan]


"Permisi apa kau yang bertanggung jawab atas misi itu?" Tanya mogui sambil menunjuk pada tablet pengumuman.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"jawab petugas itu.

"Aku ingin misi ini, lalu apakah ada batas waktu untuk ini?"tanyanya lagi sambil tersenyum.

"Baiklah, untuk misi ini tidak ada batas waktu oh ya karena suasana hatiku sedang baik aku akan memberimu informasi soal misi ini" Petugas wanita itu tersenyum genit pada mogui.

Mogui hanya mengangkat alisnya dan berkata samar" en"

" Pernikahan lady Lui Shen dan tuan muda ming yan diadakan dua bulan lagi, aku dengar tuan muda sendiri yang memasang misi ini karena tidak setuju atas pernikahannya, ah.. satu lagi anda harus mengkonfirmasi kapan anda akan menjalankan misi ini, sebelumnya tuan muda Ming yan memesan bahwa dia ingin bertemu dengan orang yang akan melakukan tugas ini" Jelas Wanita itu yang masih tersenyum seperti sebelumnya.

"Baiklah, seminggu sebelum pernikahan aku akan datang menemuinya, kalau begitu sampai jumpa.." Mogui pun pergi meninggalkannya dan keluar dari pasar bawah tanah ini.
....

Saat dia keluar dia menghirup napas besar hingga hidungnya sakit karena udara yang dingin.

Dia berjalan keutara menuju perbatasan antara suku kucing api dan suku pemimpi.

Tidak bisa naik kereta maka dia harus berjalan, salju turun di langit sangat lebat dan besar jika ada orang yang mengatakan satu keping salju sebesar bulu merak saya khawatir bahwa dia orang yang sangat baik.

Mogui tidak berhenti berjalan, jika berhenti pun tidak berguna karena tidak ada penginapan dijalan dia yakin dia akan mati terkubur salju jika berhenti berjalan.

Meskipun telah mengenakan baju khusus musim dingin tapi ini benar-benar tidak cukup dinginnya masih terasa dikulit.

Kakinya sudah mati rasa tapi tidak boleh berhenti jika tidak ingin mati terkubur di salju.

Badainya lebat dia sudah berjalan sekitar satu hari disini, efek dari obat yang diminumnya telah habis dan berubah menjadi bentuk kecilnya lagi.

Membuatnya semakin sulit untuk berjalan dia menyesal untuk pergi kesini tanpa melihat cuaca.

Tapi kalaupun melihat cuaca sepertinya sama saja karena tadi begitu cerah walau masih dingin.

"Hah...hah.."mogui menghembuskan napas berkabut, dingin sangat dingin hingga menyentuh tulang nya.

Penglihatannya kabur dia sudah tidak tahan lagi meski sudah memaksakan agar tidak pingsan tapi percuma andai dia masih bisa teleport mungkin tidak akan begini.

Saat hampir pingsan dia hanya melihat sosok buram menuju kearahnya dekat dan semakin dekat.

Tapi dia sudah pusing dan dingin bahkan jika dia ingin berkata 'help' itu sulit.

Dan pada akhirnya dia menyerah dan membiarkan dirinya terlelap pingsan.

....

Saat itu badai salju tidak berhenti itu sudah 3 hari tapi tidak berhenti malah semakin lebat.

Ditempat yang agak sedikit terpencil tepat di tebing disana menggantung gua yang cukup besar.

Didalamnya ada dua sosok satu besar dan satu kecil.

Yang besar sedang mencairkan salju di atas api mungkin itu untuk minum.

Sedangkan yang kecil berbaring disebelah api dengan selimut.
...

Mogui mengerjapkan matanya berulang kali.

Disini hangat' hanya itu yang dipikir Kanya.

"Hei kecil kau sudah bangun?" Suara itu sedikit serak dan menggoda.

Mogui bangun dan melihat pria didepannya.

Eh!!

Tunggu!

Dia, pria itu...

Melihat wajahnya yang kaget pria itu dalam suasana hati yang baik.
"Kecil seharusnya aku tidak menyelamatkanmu mengingat kau sudah mencuri dariku, tapi aku ingin kau memberiku konpensasi, nah mari kita berbicara soal bisnis kira² apa yang cocok untuk itu" Mata pria itu menyipit dan berbahaya.

Mogui hanya menelan ludah tidak berdaya "big brother, kau tidak akan menggertak anak kecil bukan? Aku hanya kelaparan, oh ayolah aku kira kau kaya jadi uang sebanyak itu aku yakin itu hanya setetes air dilautan." Mogui menatapnya dengan mata 'jika kau menggertaku kau menjijikkan'

Pria itu tidak mengatakan apapun dan hanya meraih mogui lalu mengambil cincin penyimpanan yang telah diambilnya.

[T/N: diambilnya disini mengacu pada mogui]

Mogui hanya memandang dengan sedih kearah pria itu, mata bulatnya yang merah seperti permata, dia ingin melwanya dan mengambilnya tapi dia terlihat sangat kuat.

Jika dia berada pada puncaknya mungkin dia seperti semut yang akan mudah digilas.

Tapi keadaan saat ini tidak memungkinkan ah~~

Uh... Dia bukan tipe orang seperti pahlawan dimana dia akan berjuang untuk melawan bahkan jika dia tahu dia lemah dan pihak lain kuat.

Perilaku seperti itu persis mencari kematain.

Jika tidak mau tunduk maka harus kabur, jika tidak mau kabur maka tunduklah untuk menjaga kehidupan kecilnya.

Pikiran itu jelaslah sangat sederhana tapi beberapa orang akan bertindak sok kuat.

Pria itu membuka cincin penyimpanannya, dia kira saat dibuka yang akan keluar adalah barang² berharga yang dibeli anak kecil itu saat pergi.

Tapi saat dikeluarkan..

Manisan
Ayam panggang
Tongkat permen
Roti daging
Mie
Buah

Ini.. ini semua makanan dan itu dalam jumlah banyak.

"Kecil kau ini foodie?" Pria itu menatapnya sambil menaikan sebelah alisnya.

"Hah! Foodie! Kau foodie!seluruh keluargamu foodie" Mogui menggertakan giginya dan mengutuk.

continued...

the Móguǐ transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang