7. build your own strength

42.5K 2.8K 9
                                    


Dalam kehampaan perasaannya, Mogui tenggelam dalam lautan hangat tanpa batas bagai dikelilingi oleh buaian ibu. Secara bertahap, mata Mogui yang tertutup terbuka. Dia tenggelam dalam air, sekelilingnya gelap akan tetapi diatas permukaan air, Mogui bisa melihat cahaya yang mengambang, tidak banyak, hanya ada beberapa. Mogui kemudian berenang ke atas dengan pikiran tunggal, alangkah baiknya jika dia bisa berpijak di atas air.

Ketika pikiran itu terlintas, jiwanya terangkat ke atas permukaan air, dia berdiri dengan kokoh di atasnya dan memandang dengan mata hampa. Lautan suram tanpa batas membentang sepanjang penglihatannya, awan gelap dan merah membentuk kabut dan berkeliaran bebas, mengingatkannya pada naihe. Bunga teratai bercahaya dengan halo emas, sehingga tempat suram itu memiliki sedikit kehidupan. Siluet putih bercahaya perlahan mendekat ke arahnya seperti kunang-kunang.

Mogui tahu siluet yang akrab itu. Dia adalah Li Luo, sang penyelamat. Dengan perlahan siluet itu semakin jelas dalam pandangan Mogui. Wajah indah yang mirip dengannya dan mata merahnya membawa sorot mata lembut dari seorang gadis muda. Sangat indah sehingga mata Mogui yang keruh oleh dunia dan kepicikan adalah sesuatu yang seharusnya tidak disandingkan dengan mata Li Luo.

"Li Luo…" Mogui tersenyum toleran "Bukankah itu namamu? Ngomong-ngomong bukankah sebaiknya bereinkarnasi lebih cepat?"

Li Luo menunduk dan menganggukkan kepalanya.

"Aku tidak bisa bereinkarnasi, aku telah memberimu hampir seluruh jiwaku, bagaimana bisa aku bisa bereinkarnasi? Itu tidak mungkin. Yang mulia, aku harus memberimu informasi yang penting, jiwaku perlahan-lahan akan hilang dan hancur, aku rasa kesadaranku juga semakin bingung"

"Apa itu?"

Li Luo memandang lekat Mogui dan membuka mulutnya "Pada suatu hari, secercah potongan jiwa melewati musim dingin, terbang menuju wilayah ras Malaikat. Jiwa itu jatuh kedalam tubuh bayi yang sudah mati dan hidup sebagai bayi itu. Jiwa itu kosong tanpa kesadaran, sehingga bayi itu tampak begitu bodoh dan tatapannya kosong seperti kayu. Tapi seiring berjalannya waktu, jiwa itu menumbuhkan kecerdasan dan kesadarannya sendiri sehingga pada akhirnya bayi itu tumbuh seperti seorang anak pada umumnya"

"Jadi maksudmu apa?" Mata merah Mogui dan Li Luo yang identik saling memandang. Li Luo memiringkan kepalanya "Bayi itu adalah aku dan secercah jiwa itu berasal darimu. Saat aku melepaskan diri dari tubuh ketika mati, aku mendapatkan ingatan tentangmu, dan ingatan ketika aku terpisah darimu"

"Kau adalah aku? Bagaimana bisa?" Mogui mulai bertanya-tanya bagaimana bisa li luo menjadi dirinya sedangkan jiwanya di segel, namun jika jiwanya tidak di segel mungkin saja bahwa jiwanya akan terbelah pada saat perjalanan menuju reinkarnasi atau mungkin menyebar menjadi tujuh bagian dan masing-masing akan bereinkarnasi di masa lalu, masa depan, ataupun di dimensi yang berbeda. Mengembangkan kecerdasan dan kesadaran independen.

Li Luo yang menyadari arah pemikiran Mogui segera menjawab "Sebenarnya jiwamu tidak seutuhnya tersegel sehingga membuat setitik jiwamu melayang dan pergi. Namun, aku hanya sedikit bagian darimu, keberadaan ku sama transparannya seperti dirimu dimasa lalu. Butuh beberapa ratus tahun bagiku untuk bermanifestasi dengan sedikit kesadaran independen"

"Aku tahu akhirnya aku tumbuh dari apa. Aku tumbuh dari setitik kemurnian hatimu dimasa muda, aku dari obsesi jiwamu tentang cinta dan kasih sayang, sehingga aku saat hidup tergila-gila pada cinta dan menginvestasikan seluruh perasaannya padanya…"

"Iblis lahir dari kegelapan dengan tujuh dosa besar yang menjadi sifat dasar. Ada berbagai dogma, moral dan filsafat untuk menekan sifat itu, tapi pada akhirnya iblis selalu angkuh sehingga manusia mengatakan, kesombongan iblis akan membuatnya terusir dari surga cepat atau lambat. Tidakkah kau kesal bahwa sebagian jiwamu berakhir dengan mengenaskan? Harusnya kesombonganmu sebagai iblis tidak akan menerimanya bukan?" Lalu kembali melanjutkan "Perjanjian kita waktu itu anggaplah sebagai balas dendam untuk dirimu sendiri karena bagaimanapun, aku ini dirimu" Li Luo mengakhiri penjelasanya, dia tersenyum ganas dan gila, mata merahnya bersinar. Dia berdiri tegak dan acuh tak acuh. Dia berdiri di hadapan Mogui yang juga tersenyum dengan identik. Mereka berdua mengenakan pakaian putih yang sama sehingga tidak dapat dibedakan, dua binatang buas menilai siapa mangsa dan siapa pemburu sambil meneteskan air liur.

the Móguǐ transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang