Sudah hampir Sebulan Zivan bertugas dan selama ia bertugas ia harus menahan rindunya pada anak dan calon istrinya itu, Zivan hanya bisa bertukar pesan atau videocall itupun sangat jarang karena jam terbang Zivan yang padat, Saat akan berangkat bertugas Zivan datang agak terlambat karena Anor menangis tak mau lepas darinya dan itu cukup memakan waktu belum lagi Angelin yang tiba tiba saja mengeluh pusing dan kram pada perutnya, anak dalam perutnya seakan tak mau jika Zivan pergi. Tapi dengan berat hati Zivan harus tetap berangkat dan disinilah ia.
"Capt, kenapa sakit? ngelamun mulu" Ucap Reno menepuk pundaknya
Zivan menggelengkan kepalanya, "Gue gak papa ren"
"Serius Cap? Penerbangan kita lumayan lama Capt, jangan dipaksa kalau gak kuat"
"Gue gak papa Reno, Cuman kangen aja sama yang di rumah"
"Lah siapa? Nyokap? Lo kan belom punya bini"
"Mau" Ralat Zivan
Reno mengernyit heran, "Maksudnya? gimana gimana capt?!"
Belum sempat Zivan menjawab handphone Zivan bergetar, Setelah melihat siapa yang meneleponnya dia langsung menolak lalu dia langsung men videocall.Tak berapa lama terlihat wajah pucat Angelin,
"Muka kamu kok pucet?" Tanya Zivan pada Angelin
Angelin memutar bola matanya malas, "Gak papa, Anor kangen"
Zivan mengangguk mengerti, " Kamu apa Anor?" Ujar Zivan sambil menggoda calon istrinya itu
"Anor"
lalu terlihat handphone Angelin direbut oleh seseorang dan muncul wajah Anor yang memenuhi layar Handphone nya, "Ayaaa..." Teriakan Anor melengking
Zivan tertawa melihat tingkah Anaknya itu, "Kenapa anak ayah?"
Reno yang sedari tadi memperhatikan Zivan pun mengernyitkan dahinya,
Sejak kapan si Capt punya anak? Perasaan blom nikah dah, batin Reno
"Ayaa... puangg!" (Ayahh... Pulang)
"Iya nanti ayah pulang sayang"
"Ong!" (Bohong)
"Ayah gak bohong sayang, Ayah pasti pulang kok ini ayah sekarang lagi di Thailand dulu" Ucap Zivan dengan senyum tercetak jelas dibibirnya
"Anji?" (Janji?)
"Janji sayang,"
"Tiland itu ana Aya, Acih Auh?" (Thailand itu di mana ayah, masih jauh?)
"Lumayan sayang, Aa' Kok belum Bobo sayang? Ini udah malem loh" Zivan mencoba mengalihkan perhatian si kecil agar tak bertanyan tentang kepulangannya
"Au tama aya.." (Mau sama Ayah) Ucapnya sambil memajukan bibirnya
"Sama bunda dulu ya Ayahnya kan kerja dulu, Coba Hp nya kasih ke bunda dulu"
Anor menggeleng dengan mata yang sudah berkaca kaca, "Au tama Aya... Hikss.." (Mau sama Ayah.. hiks)
"A' Bobo yuk udah dulu sama Ayahnya, ayahkan lagi kerja, yuk sini sama bunda" Ucap Angelin merebut Handphone yang di pegang Anor,
Pasti selalu seperti ini saat mereka melakukan Videocall, rasanya Zivan ingin langsung menghampiri mereka dan memeluknya
terdengar jelas suara Anor yang sedang menangis, "Udah dulu" Ucap Angelin, sambil menenangkan Anor dalam pelukannya
"Hem, Jangan tidur malem malem, I Love you, I Miss you, Jaga anak kita baik baik love, Bye" Ucap Zivan
Angelin hanya diam, Zivan bisa memakluminya saat Zivan akan mematikan sambungan nya, "Hati hati, cepat pulang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HEART'S I
Aktuelle LiteraturMy Heart's I Having sex mungkin sudah lumrah di sebagian kalangan anak remaja zaman sekarang, apalagi jika kita berkiblat pada budaya barat. Tapi tidak dengan gadis yang bernama Angelin Stavenson, Gadis manis nan lugu, gadis manja yang dimanfaatkan...