Anor merengut kesal karena Lala akan pulang, "Ala dak oyeh ulang!" (Lala gak boleh pulang) Tegas Anor
"Nanti besok Lala kesini lagi sayang, kan udah sore, Lala nya harus pulang" Bujuk Zivan
"Dak oyeh!! Ala ni, Ama Aa' " ( Gak boleh! Lala disini sama Aa') Anor menarik Lala agar tetap di sisinya, Lala hanya diam dengan wajah polosnya,
"Aa' kenapa Lala nya gak boleh pulang?" Tanya Angelin dengan suara lembutnya
"Dak oyeh okonya!! Ala idul ama Aa' aja" (Gak boleh pokoknya! Lala tidur sama Aa' aja)
"Aa' api bang laga dah emput yaya" (Aa' tapi bang raga udah jemput Lala) Ucap Lala masih dengan wajah polosnya,
"Tuh, liat Om Raganya udah nungguin Lala loh A, Kasian jauh jauh jemput Lala, emang Aa' gak kasian sama Om Raga?" Tanya Angelin pada anaknya
"Dak!" (Gak!)
Angelin menatap Zivan seakan meminta pertolongan, Setiap Lala akan pulang pasti seperti itu atau kalau Anor yang main ke rumah Raga, Anor tak ingin pulang.
"A', Sini sama ayah"
Anor berjalan mendekat ke arah Ayahnya dengan wajah yang masih tetap di tekuk sempurna.
"Anak ayah kenapa? Kok Lalanya gak boleh pulang?" Tanya Zivan dengan lembut sambil mengangkat Tubuh gembul Anor ke dalam gendongannya
"Anti Ala ain Ama utla Aya! Aa' dak suka!" (Nanti Lala main sama putra Ayah! Aa' gak suka!) Ucapnya dengan wajah kesal
Angelin dan Zivan mengernyit, Apa anaknya Buper lebih cepat?
"Yaya, gak ain Ama putla kok, Tan putlanya juga udah pelgi" (Lala, Gak main sama putra kok, Kan putranya juga udah pergi) Ujar Lala
Anor menatap ke arah Lala, matanya memicing, "Benelan? Egi ana?" (Beneran? Pergi kemana?)
"He'em, Yaya dak au, Putla gak biyang, Ata mama Putla mau pelgi jauh" (He'em, Yaya dak tau, Putra gak bilang, Kata mama Putra mau pergi jauh)
"Tuh, Aa' dengerkan? Putra gak ada udah pergi" Ujar Zivan mengusap rambut anaknya.
"Ya uda, api Aa' ikut antel Ala pulang!" (Yaudah, Tapi Aa' ikut anter Lala pulang!)
Angelin menghembuskan nafasnya kesal, Anaknya kenapa jadi seperti ini. Zivan menatap Angelin seakan meminta persetujuan, Angelin mengangguk mengiyakan, dari pada nanti Anor kumat lagi kan.
"Oke, yuk turun, Om Raga udah nunggu dibawah" Ujar Zivan
Zivan mengangkat Anor dalam gendongannya, sedangkan Tangan satunya dia gunakan untuk mengandeng tangan Lala. Angelin hanya diam di kamar,
Sesampainya di bawah, Terlihat Raga dan Ziya sedang bermesraan, "Ekhem!" Zivan berdehem keras membuat kedua sejoli itu refleks saling menjauhkan diri
"Kak Lagaaa!!!" Lala berlari ke arah kakak Laki lakinya, Raga yang melihat Adiknya berlari ke arahnya pun menyambut nya dengan tangan terbuka, "Aduh adik kakak yang paling cantik" Ujar Raga menciumi pipi Lala dengan gemas.
"Angen ium ium!" (Jangan cium cium) Sentak Anor dengan wajah kesalnya
Raga menatap Anor dengan wajah aneh, tak lama raut wajahnya berubah senyum jahil, "Biar dong, Lalanya aja biasa aja" Ucapnya sambil mencium pipi Lala dengan gemas.
"Ayaaa!! Om laga nyebelin!! Aa' gak cuka!" (Ayah! Om raga nyebelin! Aa' gak suka) Ujar Anor dengan mata yang berkaca kaca saking kesalnya,
"Aa' tok angis si? Tan kak Laga, kakaknya yaya" Ujar Lala dengan wajah polosnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HEART'S I
General FictionMy Heart's I Having sex mungkin sudah lumrah di sebagian kalangan anak remaja zaman sekarang, apalagi jika kita berkiblat pada budaya barat. Tapi tidak dengan gadis yang bernama Angelin Stavenson, Gadis manis nan lugu, gadis manja yang dimanfaatkan...