9

39.1K 1.6K 25
                                    

Anor sangat lahap saat Zivan suapi. Zivan tak henti hentinya tersenyum melihatnya, Ingin rasanya ia mengulang waktu agar bisa melihat pertumbuhan Anaknya dari mulai dalam kandungan. Tapi semuanya telah terjadi dan tak akan bisa diulang lagi. Yang bisa dia lakukan sekarang adalah berjuang meluluhkan kembali Angelin agar mau kembali lagi padanya.

"A, kalau udah makan biasanya ngapain?" Tanya Zivan

"Mbo ya" (bobo yah) balas anor dengan mulut mungil yang terus mengunyah

"Yaudah abis ini tidur ya"

Anor menggeleng, "Ndak au" (Gak mau) Ucap Anor sambil memeluk erat Zivan

"Loh kenapa?" Tanya Zivan heran

"Tar Aya, gi lagi" (Tar ayah, pergi lagi) Ucap Anor menyelusupkan kepalanya ke ceruk leher Zivan.

Zivan tertegun mendengar itu, hatinya terasa begitu sakit, betapa bodohnya dia dulu, "A' Dengerin Ayah, Ayah gak bakalan tinggalin Aa' sama bunda lagi, gak akan pernah" Ucap Zivan dengan penuh keyakinan. Anor mendongakkan kepalanya menatap Wajah Zivan, "Jaji?" (Janji) Ucap Anor sambil mengacungkan jari kelingkingnya

Zivan tersenyum melihatnya.

"Janji sayang" Zivan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Anor, "Nah sekarang ayo abisin dulu makannya, terus nanti bobo"

Anor mengangguk antusias, dia menerima suapan dari Zivan.

☀☀☀☀☀

Zivan merebahkan Anor di samping Angelin, hatinya sakit melihat wajah pucat Angelin.

Zivan mengusap wajah Angelin pelan, namun tiba tiba tangannya di pegang oleh Angelin, lalu dipeluk dengan erat seakan takut kehilangan. Zivan hanya tersenyum melihatnya, dia ikut berbaring disamping kiri Angelin. Dia menarik tubuh kecil itu ke dalam pelukannya, memeluknya erat. Angelin merasa nyaman, menyusupkan kepalanya di dada bidang Zivan.

Tak lama pun Zivan ikut tertidur, Dia baru saja mendarat dari tugasnya, dia memilih langsung menuju kuningan dari pada pulang terlebih dahulu, bajupun dia masih menggunakan seragam.

☀☀☀☀☀

Entah sudah berapa lama Angelin tertidur, tapi sepertinya sangan lama. Dia merasa sangat nyaman enggan terbangun, terasa ada yang memeluknya dengan sangat erat.

Angelin semakin menelusupkan wajahnya pada dada bidang Zivan, bahkan tangannya pun sudah membalas pelukan erat Zivan.

Zivan tersenyum dalam tidurnya, lalu dengan perlahan dia membuka matanya, bolehkah dia berharap agar selamanya tetap seperti ini. Setiap ia terbangun, ada Angelin dipelukannya, dan ada anaknya disampingnya.

Zivan mengusap pipi Angelin dengan sangat lembut, perlahan ibu jarinya merambat mengusap bibir Angelin.

Angelin menggeliat merasa ada yang menggangu tidurnya, ia membuka matanya singkat lalu tidur kembali.

Zivan menahan tawanya melihat tingkah lucu angelin, dengan gemas dia mencubit pipi Angelin.

Aw.

Angelin memekik saat dirasa ada yang mencubit pipinya, dia langsung bangun dan mengelus pipinya yang terasa sakit dan disusul dengan suara kekehan laki laki di sampingnya.

Gak mungkin suara Anor kan?, Batin Angelin

Angelin langsung menoleh kesamping, dia terkejut saat melihat siapa yang ada disamping kirinya.

MY HEART'S ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang