CHAPTER 15

1K 78 12
                                    

Why do birds suddenly appear
Every time you are near?
Just like me, they long to be
Close to you

Why do stars fall down from the sky
Every time you walk by?
Just like me, they long to be
Close to you

On the day that you were born the angels got together
And decided to create a dream come true
So they sprinkled moon dust in your hair of gold and starlight in your eyes of blue

That is why all the girls in town
Follow you all around
Just like me, they long to be
Close to you

On the day that you were born the angels got together
And decided to create a dream come true
So they...

Tik..Tak..Tik..Tak....

Kreeekkkkk.......

Pintu besar itu terbuka luas, muncul wajah seorang wanita yang anggun bergaya, bibir merah menyala itu sedang tersenyum sinis memandang wajah satu persatu pengikutnya beserta sebuah gelas kaca yang berisi darah merah.

        "Susah paya aku bayar polis untuk tutup kes ni, emm tidak sangka dia keluar lagi hahaha" gadis itu ketawa kuat. Genggaman pada gelas itu semakin kuat.

       "Cik, cik mahu kami bunuh dia kah?" Soal salah satu pengikut.

        "Ehh tidak perlu kau mengotorkan lagi tangan kau, hahah biar undang2 yang lakukan. Tidak lama Maya akan ke tali gantung hahaha" huhh Maya, mendengar saja nama itu buat dia ingin mati saja.

        "Tapi cik, bukti belum cukup yang dia membunuh" kata seorang lagi.

         "Cukup tak cukup, aku akan pastikan dia ke tali gantung. Dia sudah bunuh orang-orang yang aku sayang. Walupun tangan aku yang lakukan sendiri tetapi jangan pernah salahkan aku, Maya lah punya segalanya" darah itu diteguk dengan rakus lalu bibir dijilat arghh sungguh nikmat rasanya.

Para pengikut hanya mampu menelan air liur. Bagi mereka gadis yang berada di depan mereka ini bukanlah manusia tetapi iblis!

         "Baiklah jadi sekarang rancangan kita macamana? Mau pergi ke tempat madam Iris kah?" Soal seorang lagi

         "Tidak perlu! Orang tua itu biar dia lakukan bahagian dia, huh sudah tinggalkan tempat ini, aku ingin bersendirian dan jangan ganggu aku selagi aku tidak panggil kamu faham!" Suara itu nyata sangat tegas dan menakutkan silap bersuara saja nyawa akan melayang ditangan gadis itu.

Tanpa membuang masa dengan segera mereka tinggalkan tempat itu, jika tidak pasti ada diantara mereka nyawa yang akan melayang.

Gadis itu tersenyum dia dapat melihat betapa dia kini sudah cukup berkuasa.

"Maya....Maya...Mayaa... Kesian kau hahahahha" gadis itu ketawa kuat. Di satu sudut dinding rumah agam tersebut tergantung sebuah gambar bersaiz besar. Gadis itu kembali termenung, sebuah ingatan terlayar difikiran.

5 Tahun yang lalu

     "Dianna mau dekat dengan daddy"

     "Rianna too"

     "Daddy want Maya dekat sebelah daddy"

     "Noooooooo!!!" Dua pasangan kembar tersebut merajuk.

SEEN (ONGOING)Where stories live. Discover now