Chapter 1:
Dentang lonceng pada kuil Gusu berbunyi nyaring pada saat bersamaan dua orang lelaki dengan pakaian merah bersujud memberi penghormatan kepada langit dan bumi untuk kesejahteraan pernikahan mereka.
"Xichen, Ayah harap kamu akan selalu menjaga dan membahagiakan A-Cheng" Jiang Fengmian menepuk pelan pundak Xichen, “Dia milikmu sepenuhnya sekarang”
"Ya ayah, pasti!" Jawab Xichen dengan mantap sambil menggenggam tangan Jiang Cheng. Sedangkan Jiang Cheng yang mendengar itu hanya bisa memerah malu.
"Kalian sangat manis saat bersama" suara cempreng Wei Wuxian mengganggu Jiang Cheng yang sedang tersenyum bahagia.
"Diam kau Wei Wuxian! Kau sangat berisik, kau membuat telinga ku berdenging" Senyumnya berganti wajah sadis kearah saudara sekaligus sahabatnya tersebut.
"Hehehe, jangan marah A-Cheng. Aku hanya terlalu bahagia akhirnya cinta masa kecil kalian terwujud! Aku harap ini akan menjadi cinta sejati kalian" Kata Wei Wuxian dibarengi dengan senyuman lebarnya, "Iyakan Lan Zhan"
"Hm"
.
.
.
Hari ini adalah hari pernikahan yang telah di tunggu Jiang Cheng sejak dia berumur 4 tahun. Senyuman yang agak aneh tersungging di bibirnya.Dengan wataknya yang 100% tsundere, cukup susah bagi Jiang Cheng untuk menunjukkan isi hatinya yang sebenarnya.
Setelah prosesi pernikahan yang panjang dan kental akan adat, disinilah mereka berada. Aula keluarga Lan, dekorasi yang terlihat megah dan mewah dan hidangan menggugah selera menyambut setiap tamu yang datang. Dari awal pesta sampai sekarang Lan Xichen masih setia menggenggam erat jemari tangan Jiang Cheng.
Drrrttt Drrrtt
"Er-gege, sepertinya ada yang menelponmu" kata Jiang Cheng memberi tau Xichen yang sedang berbicara dengan Tetua Lan.
Segera, Xichen mengambil Hp yang bergetar di saku nya dan dia pun melepaskan gengaman tangannya dari Jiang Cheng. Sekilas Jiang Cheng melihat nama 'Jin Guangyao' terpampang dilayar.
"A-Yin, aku akan menjawab telpon dulu kau makanlah bersama Wangji dan adik Wuxian" kata Xichen segera meninggalkan Jiang Cheng tanpa menunggu jawaban darinya.
"Baik ge" jawab Jiang Cheng dengan lemah sambil memandangi punggung Xichen yang menjauh.
.
.
.
Pesta masih berlanjut namun Xichen belum kembali dari menerima telponnya. Entah berapa lama Jiang Cheng menunggu, akhirnya Xichen kembali.
"Sayang ada masalah di perusahaan, aku harus pergi" kata Xichen sambil mencium kening Jiang Cheng.
"Tapi, ini adalah pernikahan kita"
“Maafkan aku, ini masalah penting yang harus diselesaikan segera”Xichen mengambil kedua tangan Jiang Cheng dan meremasnya pelan, “Aku janji akan membayar semuanya nanti”
“Baiklah” Ucap Jiang Cheng pelan, Xichen tersenyum sekilas. Dengan kepergian Xichen, pesta pun berjalan tanpa kehadiran salah satu pengantin prianya.
.
.
.
Jiang Cheng kembali kerumah yang ditempatinya bersama Xichen. Lelah dengan segala acara yang dilewatinya dari pagi sampai sore hari, tanpa sadar ia jatuh tertidur. Ditengah malam dia merasa ada yang membelai kepalanya seraya berkata "Maafkan aku"
Entah berapa lama Jiang Cheng tertidur, ditengah mimpi indahnya dia mencium harum makanan. Karena tadi malam dia langsung tertidur dia segera bangun dan bergegas pergi ke dapur.
Didapur ia melihat Xichen sedang menyiapkan peralatan makan.
"Suamiku" tanpa sengaja kata-kata yang ada di benak Jiang Cheng terlontar keluar. Detik itu juga Jiang Cheng lansung membekap mulutnya.
"Ya, aku suami mu" jawab Xichen sambil tersenyum. Seketika Jiang cheng merasa malu dan pipinya memerah. "Ayo kita sarapan, kau pasti lapar. Aku tak mau suami-ku yang manis menjadi kurus!" ajak Xichen.
Ditengah harmonisan dan manisnya acara sarapan mereka, lagi-lagi handphone Xichen yang berada di atas meja berdering. Dengan sangat jelas Jiang Cheng melihat sebuah nama yang sama dengan nama yang dia lihat kemarin malam 'Jin GuangYao'
"Huan-Ge, siapa Jin GuangYao? Bukan kah sekertaris mu adalah Wen Ning"
"Dia adalah... "
.
.
.
Bersambung...
Sampai jumpa d chapter depan ^^/ jgn lupa vote dan coment :* untuk kelangsungan cerita menjadi lebih baik
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not the Only One [XiCheng]
RomanceSinopsis: "A-yin jika kita sudah besar nanti aku akan menikah dgn a-yin! Karna a-yin sangat manis!" "A-Yin mau kah kau menikah dengan ku agar aku bisa menepati janji masa kecil kita dan janji pada kakakmu" "Xichen-ge apa kau mencintaiku?" "Aku menc...