Side Story - Jin Zixuan ( Part 2 )

2.1K 216 9
                                    

“Kalian ingin ikut makan malam? Hari ini ada tamu istimewa yang akan datang” Yu Ziyuan menyambut kedatangan Su Mucheng dan Jin Zixuan yang baru saja tiba di kediaman Jiang setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Amerika.

“Apakah kami tidak mengganggu? Bukankah ini acara keluarga kalian?” Madam Yu terkekeh pelan.

“Kalian juga bagian dari keluarga kami, selain itu kami juga ingin kalian mengenal keluarga Lan. Hari ini putra pertama mereka baru saja pulang setelah setahun belajar di Qinghe dan A-Cheng bersikeras ingin mengadakan acara makan malam menyambut kedatangannya” Madam Yu melirik kearah Jin Zixuan yang mengikuti mereka dengan diam, “Aku dengar kalian berpacaran, kau dengan A-Li” Jin Zixuan tersentak.

“Iya mereka sedang berpacaran. Apa kau tau, A-Xuan menyatakan perasaannya sambil berteriak kepada A-Li” Su Mucheng menyikut pelan lengan Jin Zixuan, sedangkan Jin Zixuan sendiri wajahnya sudah sangat merah padam. “A-Li, aku mencintaimu! Jadilah pacarku! A-Xuan berteriak seperti itu, sampai pengunjung toko kueku memberi tepukan meriah, bahkan A-Li yang sedang membantu hampir saja menjatuhkan kue yang  dipegangnya”

“Apa? Zixuan berpacaran dengan Kakak?” ke 3 orang sedang berbicara tadi menoleh kearah suara seorang remaja berbaju kaos hitam yang berlari kecil kearah mereka. “Aku tidak setuju!” Remaja tadi atau Wei Wuxian menggembungkan pipinya.

“A-Xian, ada apa?” Yu Ziyuan mendekat kearah Wei Wuxian dan menarik gemas kedua pipinya. Su Mucheng tertawa geli melihat Wei Wuxian mengaduh kesakitan.

“Paman mencari bibi, katanya sudah saatnya memulai makan malam” Wei Wuxian mengelus-elus pipinya yang nyeri, “Paman Qiren juga bilang tidak baik makan terlalu malam, aku rasa Paman Qiren sedang kelaparan!”

“Sudah waktunya ya. Ayo Mucheng, Zixuan!” Yu Ziyuan dan Su Mucheng berjalan bersebelahan dibelakang mereka Wei Wuxian dan Jin Zixuan mengikuti.

“Hey, kau tidak bohongkan kalau sedang berpacaran dengan kakak? Bukan karena patah hati ditolak A-Cheng jadi balas dendam lewat kakak?” Wei Wuxian berjalan memepet Jin Zixuan dan berbisik kearahnya. “Aku tidak akan memaafkanmu kalau ternyata benar itu alasannya!”

“Aku tidak bohong, aku mencintai A-Li. Dia wanita yang luar biasa! Saat pertama bertemu aku merasa jatuh cinta untuk pertama kalinya!”

“Lalu waktu pertama kali bertemu A-Cheng?”

“Ah, itu? Aku juga tidak mengerti perasaan apa yang kumiliki dulu kepada A-Cheng. Tapi yang pasti perasaanku kepada A-Cheng dan perasaanku kepada A-Li sangatlah berbeda. Dengan A-Li, aku seperti ingin memiliki dia untuk diriku sendiri, dan untuk A-Cheng menurutku itu hanya perasaan kagum dan sayang disaat yang bersamaan”

“Hah?”

“Pokoknya, yang sekarang dihatiku adalah A-Li! Dan pada A-Cheng... Entahlah, tak bisa diungkapkan kata-kata!” Jin Zixuan menyengir kearah Wei Wuxian dan dibalas tatapan bingung olehnya.

“Cepat sekali kau kelain hati!” Sindir Wei Wuxian, “Ah iya, kau akan bertemu saingan cintamu!”

Mereka ber-4 memasuki ruang makan sederhana dengan sebuah meja yang sangat panjang yang ditata berbagai jenis makanan diatasnya. Serta 10 kursi disamping-samping meja yang 5 diantaranya sudah ditempati.

“Eh, Bibi Su, Zixuan!” Jiang Cheng menatap kaget kearah Su Mucheng dan Jin Zixuan yang memasuki ruang makan.

“Apa kabar” Jiang Fengmian berdiri dari duduknya dan menyambut hangat keduanya, “Ayo kalian ikut makan bersama kami!”

“Maafkan kami yang tiba-tiba mengganggu acara kalian” Su Mucheng membungkuk hormat diikuti oleh Jin Zixuan. Wei Wuxian menarik kursi disebelah Jiang Cheng dan duduk disana.

“Haha, tidak apa-apa! Mari aku kenalkan kalian” Madam Yu menarik tangan Su Mucheng untuk duduk disebelahnya. Dan berakhir dengan Jin Zixuan duduk didepan Wei Wuxian dan bersebelahan dengan seorang remaja minim ekspresi. “Kenalkan dia adalah presdir perusahaan Lan, Lan Qiren dan disebelahnya adalah 2 keponakannya. Yang ditengah adalah Lan Xichen dan yang disampingnya adalah Lan Wangji” Mereka bertiga menunduk hormat.

“Dan kenalkan ini adalah Su Mucheng, sahabatku. Dulu orangtuanya adalah orang terpercaya keluargaku dan yang disebelah Wangji adalah anak satu-satunya, Jin Zixuan”

“Salam” Su Mucheng dan Jin Zixuan membungkuk.

“Baiklah karena sudah saling kenal, ayo kita mulai acara makan malam” Jiang Fengmian yang duduk didepan mereka semua mengangkat gelas tanda bersulang, dan diikuti oleh yang lainnya.

.
.
.

“Dia pernah menyatakan perasaannya kepada Jiang Wanyin, namun ditolak” Lan Xichen menatap kearah adiknya yang terlihat fokus pada Wei Wuxian yang sedang mengganggu Jiang Cheng, “Itu yang pernah dikatakan Wei Ying”

“Wangji, kenapa kau berkata begitu?”

“Karena kakak mungkin akan kesusahan bila banyak yang menyukai Jiang Wanyin” Lan Wangji menghela napas, “Kakak memiliki banyak saingan walaupun sudah bertunangan” Lan Wangji meninggalkan Lan Xichen dan berjalan kearah Wei Wuxian yang berlindung dibelakang tubuh Jin Zixuan.

“Yah, kita tidak akan tau apa yang akan terjadi dimasa depan”

“Gege!” Jiang Cheng bejalan kearah Lan Xichen diikuti oleh Jin Zixuan, mata Lan Xichen terfokus kepada kedua tangan Jiang Cheng dan Jin Zixuan yang bertautan. Lebih tepatnya Jiang Cheng menarik tangan Jin Zixuan untuk mengikutinya. “Aku ingin mengenalkan kalian secara langsung. Huan-ge, dia adalah Jin Zixuan sahabat dekatku dan Wuxian sejak kecil. Kami sering jalan-jalan bersama dan Bibi Su memberi kami banyak roti-roti enak saat kami datang kerumahnya untuk bermain”

“Dan Zixuan, dia adalah Lan Xichen, tunanganku” Lan Xichen dan Jin Zixuan saling menatap lama.

“A-Cheng sering bercerita tentang kau. Gege yang baik dan janjimu kepada A-Cheng sewaktu masih anak-anak” Jin Zixuan lebih dulu mengangkat tangan mengajak bersalaman. “Aku rasa kau bahagia mimpi masa kecilmu jadi kenyataan” Lan Xichen melirik tangan Jin Zixuan setelah itu tersenyum.

“Tentu aku harus bahagia bukan? Apalagi yang lebih membahagiakan dari keinginanmu terwujud?”

.
.
.

“Aku tidak percaya apa yang ibu lakukan selama ini! Apa ibu lupa apa yang mereka lakukan dulu?” Jin Zixuan mendelik kearah ibunya yang fokus mengemudi, Madam Su hanya menanggapi dengan senyuman lembut. “Ibu!”

“Dia tidak bersalah A-Xuan. Yang bersalah adalah orangtuanya”

“Tapi, apakah ibu tidak membenci mereka? Karena mereka, ayah bercerai dengan ibu” Jin Zixuan bertanya hati-hati, takut menyinggung perasaan ibunya. Ia ingat selama beberapa bulan setelah ayah dan ibunya bercerai, sang ibu akan selalu menangis ditengah malam.

“Ibu memang membenci mereka-,ayahmu dan perempuan itu. Tapi, ibu tidak bisa membenci A-Yao” Madam Su menggenggam erat kemudi mobil melampiaskan perasaannya, “Pada hari kedatangan mereka. Saat ibu memperhatikannya, dia terlihat berbeda dari ayahmu yang berwajah penuh kebohongan dan perempuan itu yang berwajah penuh kelicikan. Anak itu menatap ibu dengan tatapan polosnya, kebingungan, senang dan sebagainya. Ia seperti tidak mengerti kenapa ia dibawa saat itu, dan ibu tau ia anak yang baik”

“Setelah pengadilan selesai dan usaha Jin kembali kepada kita, ibu mendengar kalau perempuan itu meninggal. Ibu meminta seseorang untuk mencari A-Yao dan meminta mereka untuk merawat dia”

“Kalau ibu tidak membenci Mengyao, kenapa ibu tidak membawa dia bersama kita? Aku tidak keberatan” Madam Su menatap Jin Zixuan sedih, “Apa aku salah?”

“Ibu memang tidak bisa membencinya, namun ibu juga tidak bisa menerimanya. Anak itu adalah bukti ayahmu tidak mencintaiku selama pernikahan kami. Ibu takut kalau ibu benar-benar akan membencinya suatu hari nanti, karena itulah ibu tidak bisa membawanya bersama kita” Jin Zixuan henyak mendengar pengakuan ibunya, “Ah, kita sudah sampai”

“Keluarga Nie, keluarga yang menampung dan merawat Mengyao- bukan, Jin Guangyao selama ini” Madam Su dan Jin Zixuan keluar dari dalam mobil dan disambut seseorang.

“Selamat datang Madam Su, dan anda pasti Tuan Zixuan?” Jin Zixuan mengangguk.

“Terimakasih tuan Nie, dan terimakasih juga bantuanmu untuk menjaga A-Yao selama ini!” Madam Su membungkuk hormat dan diikutin Jin Zixuan.

“Tidak apa-apa Madam Su. A-Yao anak yang pintar, dia membantu A-Sang belajar dan berteman baik dengan A-Jue” Tuan Nie berjalan masuk kerumah diikuti mereka, “Sayang sekali saat ini A-Yao dan A-Jue sedang pergi jalan-jalan, karena sebentar lagi A-Jue akan memasuki bangku perkuliahan. Katanya mereka ingin menghabiskan waktu berdua saja, hahahaha”

“Aku senang dia baik-baik saja, mohon kabari aku bila terjadi sesuatu padanya. Dan tolong rahasiakan kedatangan kami kepadanya” Madam Su menyerahkan amplop coklat kepada tuan Nie, “Gunakan ini untuk biaya pendidikannya dan keperluanya yang lain”

“Anda sangat menyayangi A-Yao ya~” Tuan Nie menatap Madam Su sambil menerima amplop tersebut, “Sangat terlihat sekali anda peduli dengannya”

“Ya, dia anak yang baik namun memiliki nasib yang buruk”

.
.
.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan? Apa kau tau siapa orang yang bersama Lan Xichen?"

"Orang itu Jin Guangyao" tubuh Jin Zixuan membeku, matanya membulat sempurna.

"Apa? Jin Guangyao? Kau tidak salah orang?” Jiang Cheng menggelengkan kepalanya lemah.

“Tidak, orang itu yang menyewa kami untuk live music di kafenya. Selain itu Nie Huaisang mengenalnya. Kau mengenalnya? Nama kalian sama-sama Jin”

“... Adik tiriku, dialah orang yang aku maksud dulu. Bersama dengan ibunya, mereka merebut ayah dari ibuku”

“Bu-bukankah kau bilang mereka menghilang, bagaimana bisa?”

“Ibunya meninggal, tetapi A-Yao diangkat dan dibiayai oleh keluarga Nie atas bantuan dari Ibuku” Jin Zixuan memangku dagunya berpikir, “Kehidupannya sekarang tercukupi bahkan lebih dari cukup, keluarga Nie sangat menyayanginya dan tidak membeda-bedakannya dari anak mereka sendiri. Lalu apa yang ingin dia lakukan sekarang?”

“Zixuan?” Jin Zixuan tersentak, “Ada apa?”

“Tidak” Jin Zixuan berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan pada Jiang Cheng, “Ayo, aku antar pulang. Tentang A-Yao akan aku mencari tau tentangnya” Jiang Cheng terlihat murung, Jin Zixuan tersenyum miris. “Tenang saja, aku akan menolongmu. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya, jika Lan Xichen menyakitimu aku akan langsung membawamu pergi”

Jiang Cheng tersenyum, “Terimakasih”

.
.
.
Setelah pembicaraan mereka itu. Jin Zixuan segera mengantarkan Jiang Cheng kembali ke rumahnya.

"A-Cheng! " seru Jin Zixuan saat Jiang Cheng hendak membuka pintu mobil, "Jika kau memiliki masalah kau bisa menghubungiku"

"Terimakasih, Zixuan" jawab Jiang Cheng seraya membuka pintu mobil.

"A-Cheng" Jin Zixuan kembali memanggil Jiang Cheng, "Selamat malam" Jin Zixuan tersenyum kearah Jiang Cheng.

"Selamat malam" Jiang Cheng membalas senyuman tersebut. Perlahan mobil yang dikendarai Jin Zixuan melaju meninggalkan Jiang Cheng.

Didalam mobil Jin Zixuan mendial nomor seseorang, dan mengubahnya ke mode speaker.

“Halo, Ibu? Ini aku Zixuan!”

'Ah, A-Xuan ada apa? Kau sudah bertemu A-Li? Dimana kau sekarang?'

“Ibu, apakah Ibu mendengar berita apa saja tentang A-Yao?”

“A-Yao? Ah, ibu dengar beberapa waktu yang lalu ia membuka sebuah cafe dibantu oleh Mingjue dan kafe itu lumayan terkenal karena desain cafe yang elegan serta menu yang tersedia lumayan memanja lidah. Ada apa kau bertanya itu? Tidak seperti biasanya kau penasaran tentang A-Yao”

“Aku... Kurang yakin akan hal ini ibu, tapi aku rasa Mengyao sedang merencanakan sesuatu”

“Sesuatu?' Nada bicara Madam Su berubah, 'Apa maksudmu Zixuan?”

“... Aku baru saja bertemu dengan A-Cheng, dia berkata Lan Xichen berselingkuh dan selingkuhannya adalah Mengyao-” Jin Zixuan terdiam menunggu reaksi ibunya, “-Mengyao... Dia tidak tau tentang Jiang Cheng dan Lan Xichen bukan?”

“... Harusnya” Keduanya saling terdiam, tak berapa lama Madam Su bersuara, “Kau ingin menyelidikinya? Berhati-hatilah, Ibu takut ini bukan sebuah kebetulan”

“Aku mengerti”
.
.
.

"Ya, apakah kau tidak ingin membalas semua perbuatan Lan Xichen? Membalas semua penghianatannya? Membalas semua perselingkuhannya" Jiang Cheng terpaku mendengar kata-kata Jin Zixuan. "Dan aku tidak masalah walau kau gunakan untuk membantumu membalas dendam"

"Kau benar-benar tidak keberatan?"

"Ya, apakah kau mau mendengar rencanaku?"

"Ya, aku mau" Jin Zixuan tersenyum simpul.

“Aku tidak tau harus memulai darimana, tapi kita perlu bantuan dari Wei Wuxian dan Nie Huaisang supaya Lan Xichen beranggapan kau dan aku memiliki hubungan. Aku ingin melihat reaksinya saat melihatmu bersama orang lain”

“Tu-tunggu, bagaimana dengan Kakak?”

“Tenang saja, A-Li pasti akan mendukung rencana ini. Lagipula pertunangan kami masih tidak diketahui orang luar selain hanya keluarga kita bukan?!” Jin Zixuan terkekeh pelan, “Lagipula aku ingin melihat dia marah kepada Lan Xichen, karena membuat adik kesayangannya bersedih” Jiang Cheng merona malu, lalu memukul Jin Zixuan.

“Siapa kau! Kenapa Zixuan seperti orang gila bila bersama kakakku!”

“Hey, secara tidak langsung kau menganggap kakakmu adalah penyebab kegilaanku!” Jin Zixuan berhenti tertawa, matanya menatap lurus kearah Jiang Cheng.

“Apa?”

“Tapi, aku tidak ingin melihat mereka berdua saat mengetahui kelakuan suamimu” Jiang Cheng memiringkan kepala bingung, “Paman Jiang dan Bibi Yu, membayangkan Bibi Yu marah saja aku merinding. Apalagi jika Paman Jiang yang bertindak, mungkin nanti ada sebuah peti mati dipesan atas nama Lan Xiche-OUCH!”

“Berhenti bercanda!”

Bersambung..

Note : Ini menjelaskan keseluruhan INTOO, namun dari sudut Jin Zixuan

Jgn lupa vote dan komen

PENTING!!
Untuk hasil vote fanfic penganti INTOO ini yang paling banyak votenya adalah SHIT WORLD

YEEEEEYYYYHHHHH~ >3<

Tapi jgn sedih buat yang ngarep loveless update aku akan sempatkan update kemungkinan 2minggu sekali eheheh doakan saja kami tidak terkena sibuk ^/\^

Saya Harap kalian sabar menanti update SHIT WORLD dan LOVELESS

Terimakasih sdh baca ^3^

I'm Not the Only One [XiCheng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang