Chapter 11 - Down

4K 444 103
                                    

"Kau.." kata Jiang Cheng sambil memicingkan mata, memfokuskan matanya yang masih berbayang-bayang setelah tersadar dari pingsannya, "Jin Guangyao!"

"Aku tak menyangka kau mengenaliku!" Jin Guangyao tersenyum meremehkan, “Yah, sudah pasti kau mengenalku”

"Apa yang kau lakukan?" Jiang Cheng meronta-ronta mencoba melepas ikatan kuat ditubuhnya, “Lepaskan aku!”

“Apalagi yang aku lakukan selain membodohi suamimu? Suamimu benar-benar bodoh"

"Apa maksudmu?" Jiang Cheng menatap sengit kearah Jin Guangyao.

"Ternyata kalian berdua memang pasangan bodoh!" Kata Jin Guangyao sambil tersenyum mengejek "Aku hanya mempermainkan suamimu untuk mendapatkan semuanya!"

"..." mata Jiang Cheng membulat sempurna.

"Sebentar lagi perusahaan Lan akan hancur dan sekarang kami akan mengambil Jiang Corp juga!"

"Kami?" Tanya Jiang Cheng bingung.

"Ya aku dan bersama kekasihku Nie Mingjue"

"Sialan kau jalang!" maki Jiang Cheng, “Aku tidak percaya Lan Xichen bisa jatuh cinta pada orang sepertimu! Mata dia pasti buta!” Jiang Cheng menggeram marah, dikepalanya terbayang ia meneriaki Lan Xichen.

"Hahahah, sebentar lagi pasti ayahmu dan Huan-ge yang bodoh itu akan menyerahkan Jiang Corp" sebuah suara maskulin terdengar dan sosok Nie Mingjue muncul seraya mencium puncak kepala Jin Guangyao.

"Kalian lepaskan aku!!" Teriak Jiang Cheng, namun teriakan itu tidak di gubris pasangan itu. "Nie Mingjue bukankah kau sahabat dan Kakak angkat Lan Xichen, kenapa kau melakukan semua ini?"

"Karena aku membencinya! Aku membenci orang yang lebih baik dariku. Aku membenci orang yang lebih pintar dariku. Aku membenci orang yang menghalangi keberuntunganku. Lan Xichen memiliki semua hal yang aku benci!!" Kata Nie Mingjue sambil menancapkan pisau pada pegangan kursi yang menahan Jiang Cheng. "Dan kau termasuk salah satu yang aku benci!" mendengar perkataan Nie Mingjue itu Jiang Cheng sedikit gemetar ketakutan tapi dia harus bebas dari sini dan menyelamatkan keluarganya serta Lan Xichen.

.
.
.

Sudah dua hari Lan Xichen serta keluarga jiang mencari keberadaan Jiang Cheng namun belum ada informasi mereka menemukan keberadaan Jiang Cheng dari kepolisian yang ikut membantu.

Di tengah ke khawatiran keluarga Jiang, Madam Yu mendapat telpon dari orang yang tidak dikenal.

"Jangan! Jangan sakiti A-Cheng! Kami pasti akan memberikan yang kau minta" Mata Madam Yu mulai berair.

'Hee, kalau begitu aku ingin besok kalian siapkan surat-surat penyerahan perusahaan kalian' suara orang di telpon yang dibiarkan jadi mode speaker, 'besok jam 9 malam kita akan bertemu di pelabuhan Yunmeng ingat tidak boleh melaporkan kepolisi kalau tidak anak kalian akan mati"

"Kami pasti akan menuruti semua keinginan mu jangan sakiti anakku"

Tut... Tut... Tanda telpon diputus sepihak.

"Ibu apa yang mereka katakan?" Tanya  Jiang Yanli.

"A-Li, telpon ayah dan katakan bahwa penculik itu meminta surat pengalihan perusahaan"

"Apa? Kenapa mereka meminta perusahaan kita? Apakah mereka salah satu saingan perusahaan kita?"

"Ibu tidak tau A-Li" Madam Yu terkulai lemas di sofa, badannya melemah mengingat nasib anaknya.

"Tapi bu, aku seperti pernah mendengar suara tadi" kata Jiang Yanli.

“Suara yang menelpon tadi?” Madam Yu memastikan, Jiang Yanli mengangguk.

I'm Not the Only One [XiCheng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang