“Jin Guangyao, pemilik cafe ini”
Jiang Cheng tengelam dalam pikirannya. 'Benar mobil itu mobil Huan-ge! Kenapa lelaki itu masuk ke mobil itu? Kenapa Huan-ge pergi dengannya? Huan-ge berkata dia akan sibuk di perusahaan'
"Hey, Jiang Cheng!" Suara Wei Wuxian menarik Jiang Cheng dari pikirannya.
"Cheng-ge, jangan terlalu di pikirkan. Mungkin saja mobil itu mirip mobil Xichen-gege" kata Nie Huaisang pelan.
"Huaisang, darimana kau tau itu pemilik cafe ini?" Tanya Wei Wuxian
"Aku melihatnya di majalah, di katakan dia sudah membuka 5 cabang cafe" Nie Huaisang masih memperhatikan mobil putih yang dinaiki Jin Guangyao mulai melaju perlahan “Selain itu, Dage pernah menceritakannya”
Wei Wuxian mengangguk mendengar penjelasan Nie Huaisang. “A-Cheng sebelum pulang bagaimana kita makan dulu?”
"Uum"
.
.
.
Jiang Cheng menunggu kepulangan Lan Xichen dengan gelisah. Pukul 11 malam Lan Xichen yang baru menutup pintu pun tersentak kaget melihat Jiang Cheng belum tertidur.
"A-Yin, kenapa belum tidur hmm?"
"Aku tidak bisa tidur ge"
"Ada apa?"
"Ge, apakah kau seharian ini di kantor saja?" Pertanyaan Jiang Cheng membuat Lan Xichen tersentak.
"Tentu saja A-Yin, ada apa?"
"Aku rasa tadi sore aku melihat mobil mu"
"Benarkah? Mungkin hanya mirip saja"
"Kurasa" jawab Jiang Cheng 'tapi, aku sangat yakin itu mobilmu Huan-ge' jerit Jiang Cheng dalam hati.
"Kalau begitu, ayo kita beristirahat. Gege sangat lelah"
"Oke" jawab Jiang Cheng sambil mengambil jas dan tas kerja Lan Xichen.
Saat Jiang Cheng hendak meletakan jas suaminya, samar-samar Jiang Cheng mencium bau parfum lain. Dengan cepat Jiang Cheng mendekatkan jas itu kehidungnya 'Ini tidak seperti parfum Huan-ge'
"Ge, apa kau berganti parfum?"
"Tidak mengapa?"
"Aku merasa aku mencium bau parfum lain di tubuhmu"
"Mungkin menempel saat aku bersengolan dengan orang lain"
Jiang Cheng hanya mengangguk menanggapi jawaban Lan Xichen. Lan Xichen selama ini sudah menjadi suami yang penuh kasih sayang dan sangat perhatian. Dia juga tidak pernah melakukan kesalahan yang membuat Jiang Cheng marah. Lan Xichen selalu romantis dan sangat peduli pada Jiang Cheng.
"Sayang kau jangan terlalu memikirkannya. Yang harus kau lakukan adalah menjadikan hari-harimu indah".
.
.
Hari ini band Jiang Cheng akan kembali tampil ditempat yang sama, dan untuk pertama kalinya Jiang Cheng meminta pada Lan Xichen untuk datang menonton penampilannya.
Di backstage, Jiang Cheng terlihat melamun. Dipangkuannya terdapat gitar berwarna ungu mengkilap.
"Kau terlihat tidak semangat, padahal Kakak Lan menonton pertunjukan kita" tegur Wei Wuxian. Jiang Cheng tersentak dan menatap kearah Wei Wuxian "Ada masalah?"
"Ah, tidak" Jiang Cheng tersenyum kecil "Aku hanya gugup karena Huan-gege akan menonton kita, kau tidak gugup? Bukankah Lan Wangji juga akan menonton?"
"Aiyaah, mana mungkin aku gugup" Wei Wuxian melipat kedua tangannya di dada, "Malah aku sangat bersemangat karena akan di tonton oleh Lan Zhan"
Jiang Cheng kembali melamun, pikirannya kembali pada malam kemarin saat ia mengajak sang suami untuk menonton penampilannya hari ini.
Flashback
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not the Only One [XiCheng]
RomanceSinopsis: "A-yin jika kita sudah besar nanti aku akan menikah dgn a-yin! Karna a-yin sangat manis!" "A-Yin mau kah kau menikah dengan ku agar aku bisa menepati janji masa kecil kita dan janji pada kakakmu" "Xichen-ge apa kau mencintaiku?" "Aku menc...