Chapter 8 - I'm Not the Only One

4.7K 567 161
                                    

"Kami berteman, bukan begitu A-Cheng" jawab Jin Zixuan dengan pandangan yang sedikit membuat salah paham kepada Jiang Cheng.

"Ya" Jiang Cheng memperhatikan Lan Xichen yang fokus menatap Jin Zixuan dengan pandangan sengit.

"Aku dan A-Cheng sedang menulis sebuah lagu" jawab Jin Zixuan, "Jadi kau tenang saja Lan Xichen. Namun berhati-hatilah, jika kau menyia-nyiakannya aku akan merebutnya" bisik Jin Zixuan pada Lan Xichen.

Mata Lan Xichen membola mendengar kata-kata yang di bisikan Jin Zixuan, "A-Yin, ayo pulang" kata Lan Xichen sambil menarik tangan Jiang Cheng.

"Ge, sakit! Kita harus mengucapkan selamat tinggal dulu"

"Tidak perlu" jawab Lan Xichen sambil menarik tangan Jiang Cheng menuju mobil.

Semua yang ada disana menatap kepergian Jiang Cheng dan Lan Xichen dengan pikiran campur aduk.

“Aku tidak menyangka, Xichen-ge orang yang seperti itu” Nie Huaisang masih fokus melihat kepergian mereka dengan wajah sedih. “Padahal selama ini kita selalu mendengar cerita tentang seberapa romantisnya Xichen-ge pada Cheng-ge, tapi setelah mendapat cerita yang lainnya. Aku merasa seperti di bohongi”

“Aku juga” Jin Zixuan menimpali, “Setelah A-Cheng menceritakan semuanya, aku selalu berpikir apakah Lan Xichen memiliki sedikit saja perasaan pada A-Cheng”

“Wei-ge?” Nie Huaisang menatap ke arah Wei Wuxian yang dari tadi terdiam. Wajah Wei Wuxian mengeras menahan marah, buku-buku tangannya mengepal kuat.

“Benar-benar memalukan” geramnya.

.
.
.

Flashback

"A-Cheng, sakit~"

"Diamlah, nanti aku ceritakan yang sebenarnya"

Setelah makan malam, Jiang Cheng buru-buru menarik Wei Wuxian ke kamar lamanya yang ada di bagian belakang bangunan utama.

Kamar sederhana bernuansa ungu muda dengan single bed berada di sudut ruangan. Disamping pintu terdapat rak buku dan lemari pakaian. Di dinding kamar berhiaskan beberapa foto-foto masa kecil hingga dewasa Jiang Cheng beserta keluarga dan juga foto ia bersama sang suami dihari kelulusannya.

"A-Cheng, kau kenapa sih? Apa kau tidak ingat apa yang dilakukan Jin Zixuan padamu? Dia sudah bertunangan dengan kakak, tapi dia masih mengincarmu!"

"Dengarkan aku dulu!" Jiang Cheng membekap mulut Wei Wuxian.

"Mhp! Mmph! Hhmmp!" Wei Wuxian memprotes mulutnya dibekap erat dan tangannya dipelintir kebelakang, ia meronta-ronta saat mulai kesulitan untuk menarik napas.

"Jika kau tak mau diam, aku akan beritau pada Lan Wangji kalau kau ingin melakukan *pip* dengannya selama 2 hari non stop atau kau mungkin ingin aku kurung di tempat penitipan anjing selama 2 jam?" Tubuh Wei Wuxian merinding hebat, setelah itu dengan patuh menganggukkan kepala setuju untuk diam. Jiang Cheng melepaskan bekapan dan pegangan pada tangan Wuxian.

"Hwaaah, Shimei kau kejam!" Protes Wei Wuxian. "Katakan Shimei! Kenapa kau kembali berhubungan dengan Jin Zixuan setelah kau menghindarinya selama 3 tahun ini? Kalau sampai Kakak Lan melihat kau bersama Jin Zixuan, kau akan dianggap sedang berselingkuh!"

"Karena itulah aku bersama Jin Zixuan!"

"Apa?"

"Aku harus bersama Jin Zixuan, supaya bisa membalas perbuatan Huan-ge padaku" Bulir-bulir air mata mulai menetes dari bola mata sewarna anggrek ungu yang baru mekar.

"A-Cheng?!" Wei Wuxian terkejut melihat Jiang Cheng menangis, "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa maksudmu tentang perbuatan Kakak Lan?"

Jiang Cheng mengusap kasar matanya hingga menyebabkan matanya memerah.

I'm Not the Only One [XiCheng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang