3

871 37 0
                                        

Author pov's

" Enggak ya Abang hanya penasaran aja sama malaikat penyelamat kamu itu bukan suka."

" Hmm masa sih bang-."

Awww.

Ucapan angel terpotong oleh pekikan seseorang membuat ku dan angel mengalihkan pandangan kami pada asal suara

D depan sana alihat seorang pelayan yang tak sengaja menabrak seorang pelanggan wanita d sana tunggu sepertinya aku mengenal pakaian itu karena tadi aku melihat pakaian itu d pakai oleh bunga orang yang menabrakku tadi.

" Ya ampun maaf mbak maaf saya gak sengaja tolong maafkan saya." Ucap pelayan itu pada wanita yang ia tabrak tadi dan kayaknya baju wanita itu terkena tumpahan jus karna aku melihat wanita itu terus membersihkan pakainya.

" Ia mbak saya gak papa kok jangan minta maaf terus kayak gini." Ucap wanita tersebut.
" Maaf mbak sekali lagi maafkan saya tolong jangan laporkan saya pada atasan saya saya benar benar gak sengaja tadi."
" Ia mbak gak usah minta maaf terus kayak gini, saya juga gak akan melaporkan mbak ke atasan mbak kok, tapi lain kali hati hati ya mungkin kalau saya gak akan marah tapi kan orang lain gak tau bisa saja yang lain akan marah besar dan melakukan mbak pada atasannya dan berakhir anda d pecat."

" Ia mbak makasih lain kali saya akan lebih hati hati lagi mbak sekali lagi maaf dan terima kasih."

" Ia sama sama, tar dulu wajah kamu pucet apa kamu sakit seharusnya kamu gak usah bekerja dulu kalau sakit." Ucap wanita itu sambil memegang kening pelayan itu membuat yang lain menatap tak percaya melihatnya apa yang d lakukan wanita itu bukanya wanita itu marah karna keteledoran pelayan itu ini malah wanita itu menghawatirkan pelayan itu yang memang terlihat sedang sakit.

" Ehh saya gak sakit kok mbak, saya baik baik aja."

" Kamu sakit lihat badan kamu aja panas gini, mas tolong panggilkan manager d sini ya." Ucap bunga pada salah satu karyawan pria d sana yang langsung d angguki oleh karyawan itu.

" Mbak saya gak papa kok, terus kenapa harus mangg-."

" Ada apa ini ribut ribut." Tanya seorang pria dengan tekan kemejanya d sini yang merupakan manager d kafe ini.

" Maaf pak saya mau minta izin untuk membawanya pulang."

" Loh kenapa tapi ini belum selesai jam kerjanya mbak, gak bisa gitu dong main bawa bawa karyawan saya pulang bisa bisa saya memecatnya sekarang juga kalau ia pulang disaat jam kerjanya belum habis." Ucap pria itu angkuh ck heyy dia aja bekerja d bayar oleh ku dengan seenaknya ia memecat seseorang tanpa bertanya padaku, ck sombong baru juga jadi manager lihat aja aku akan suruh papa pecat dia karna tak memiliki hati nurani lihat dong pelayan itu pucat gitu masa gak boleh pulang.

" Ja..jangan pak say-."

" Kalau begitu anda bisa memecatnya sekarang juga kalau begitu emang anda gak punya perasaan ya gak lihat pegawai anda ini lagi sakit masih saja menyuruh menyuruhnya untuk menyelesaikan jam kerjanya, dan kamu tenang aja kamu akan saya beri pekerjaan jadi kamu jangan takut kan kehilangan pekerjaan mu. Sekarang kamu masuk ganti baju kamu dan saya tunggu kamu d sini." Jawab wanita itu yang kelihatannya marah pada manager itu yang tak memiliki perasaan sama sekali aku aja yang melihatnya sebal gini.

" Mbak bil nya." Pinta wanita tersebut pada pelayan d sana pelayan itu pun dengan sigap memberikan bil itu pada wanita itu.

Wanita itu pun langsung merogoh saku belakangnya sepertinya untuk mengambil dompetnya tapi ia seperti kebingungan mencari dompetnya.

Wanita itu pun menanyakan sesuatu pada anak kecil d sisinya yang sedari tadi hanya duduk itu dan sebagai jawaban gadis itu pun menggelengkan kepalanya. Wanita itu pun mencari cari sesuatu d dalam paper bag milik nya dan tak menemukan sesuatu pun d sana.

BULAN (BUnga dan diLAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang