21. Kenapa

836 29 3
                                        

Author pov's

Mungkin sekarang aku sudah tak ada lagi d dunia ini...

Drettt... Drettt... Drettttttt...

Terdengar suara handphone bergetar membuat Resti tersadar dari kisah masa lalunya.

Resti pun menatap dirinya d depan kermin yang sudah berlinang air mata, mungkin tanpa sadar air matanya kembali jatuh saat mengingat masa lalunya itu.

Resti pun langsung menghapus air matanya dengan sapu tangannya terlebih dahulu sebelum melihat kearah handphonenya melihat siapakah yang menghubungi nya.

Dan d sana tertera nama BAWEL yang artinya Amel lah yang sedang menelponnya.
Pasti Amel dan yang lainnya khawatir dan mencari keberadaan nya sekarang.

Setelah merasa Resti tenang, Resti pun langsung mengangkat Telpon dari Amel itu.

" Hall-."

" Lo d mana res." Ucap Amel dengan nada khawatir memotong sapaan Resti

" Gue sedang jalan jalan d pesisir pantai nih, nikmatin suasana malam." Bohong Resti.

" Res, kenapa suara lo serak. Lo nangis res." Tanya Amel dengan nada semakin cemas.

" Akhh enggak, gue hanya teringat masa lalu saja."

" Bener."

" Hmm."

" Loe masih d pesisir pantai kan, d mana tempatnya gue dan Renita akan nyusul lo."

" Gak perlu Mel, gue mau sendiri dulu."

" Res lo bener kan gak papa, apa terjadi sesuatu pada Lo, Sampai sampai loe gak mau d ganggu gitu."

" Enggak kok, gak ada sesuatu yang terjadi pada gue. Gue hanya teringat masa lalu aja makanya gue gak mau d ganggu, gue mau nenangin diri dulu."

" Yaudah deh, tapi loe bener baik baik aja kan, kami khawatir tau karna lo belum balik juga ke kamar padahal tadi gue tanya ke bang David dia bilang lo sudah balik dari tadi tapi lo gak ada."

" Ia gue gak papa kok, nanti juga gue balik. gue masih ingin sendiri dulu dan menikmati angin malam ini."

" Yaudah tapi jangan kelamaan main d pantainya angin malam gak baik tau untuk kesehatan."

" Ia ia bawel, udah ah gue matiin ya."

Tuttt....

Tanpa menunggu balasan dari Amel, Resti pun langsung menutup panggilan itu.

Setelah itu Resti kembali menatap dirinya d cermin dia pun langsung memakai bedak untuk menyamarkan bekas air matanya.

Setelah d rasa penampilannya sudah perfect kembali Resti pun langsung berjalan untuk keluar dari kamar mandi itu.

Tapi baru juga Resti membuka pintu kamar mandi itu tapi dia kembali terdorong masuk kesana.

Resti dapat melihat seorang pria masuk kesana dan terlihat pria itu mengunci pintu kamar mandi itu membuat Resti membulatkan matanya.

Saat pria itu membalikkan tubuhnya menghadap Resti, membuat mata resti pun semakin terbelalak melihatnya.

" Ri-ki." Cicit Resti.

Ya orang yang menerobos masuk kedalam toilet cewek itu adalah Rizki Febrian Malino atau Riki sahabat baik dari dilan.

" Kenapa." Tanya riki dingin sambil berjalan mendekati Resti membuat Resti mundur kebelakang dan sedikit bergetar melihat tatapan mata tajam Riki dan juga raut wajah Riki yang tak seperti biasanya tanpa ekspresi benar benar datar tak seperti raut wajah Riki yang biasanya.

BULAN (BUnga dan diLAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang