prolog

696 26 0
                                        

Author pov's

Seorang pria dewasa sedang berjalan sambil menyeret koper miliknya  memasuki rumah yang sudah 5 thn ini ia tinggali rasanya ia rindu dengan orang orang yang berada d dalam ini ia pun mengucapkan salam saat memasuki rumah nya itu.

" Assalamualaikum, mah pah angel Abang pulang." Teriak pria itu tapi tidak terlalu kencang.

" Walaikum salam Abang ya ampun kenapa gak bilang sih kalau mau pulang sekarang kan biar nanti papa jemput kamu d bandara." Ucap mamanya Cantika.

Pria itu pun tersenyum sambil menghampiri mamanya yang muncul dari dapur ia mencium tangan wanita paruh baya itu yang masih saja kelihatan cantik walau d umurnya yang sudah tak bisa d bilang muda lagi, tak hanya sekedar mencium tangan mamanya tapi pria itu juga memeluk dan mencium pipi mama tercinta itu.

" Kan biar kejutan ma, okh ya papa dan angel mana." Tanya pria itu.

" Papa sedang mandi sebentar lagi juga turun buat sarapan sedangkan angel kamu gak lah hari weekend kaya gini gak mungkin lah dia bangun pagi pagi gini." Jawab Cantika.

" Dilan kamu udah pulang, papa pikir kamu amnesia dan gak ingat jalan pulang sampai sampai 5 thn gak pulang pulang." Sindir Ilham papa pria yang d panggilan dilan itu.

" Akhh papa bisa aja aku kan banyak pekerjaan d sana d tambah tugas kampus banyak salah siapa memberiku tugas buat jalanin perusahaan yang ada d sana, salah siapa coba." Balas dilan sambil menghampiri papa nya itu dan mencium tangan serta memeluk ala laki laki padanya.

" Gimana keadaan mama, papa, dan angel baik kan." Tanya dilan.

" Yah seperti yang kamu lihat kami baik baik aja walau sedikit ada yang beda karna kamu gak pulang pulang." Jawab Ilham sambil menarik hidung dilan yahh begitulah dilan dia sangat manja jika pada keluarganya tapi ia akan terkenal dingin saat d luar.

" Udah udah mending sekarang kita sarapan pagi dulu nanti setelahnya biar dilan naik keatas biar istirahat." Ajak Cantika yang d angguki oleh mereka berdua tapi sebelumnya dilan menyuruh mang Asep untuk membawakan kopernya kedalam kamar selagi ia makan.

***

Terlihat seorang gadis cantik tengah menuruni anak tangga rumahnya, dengan menggunakan jeans panjang putih miliknya dan kaos oblong warna krem yang gadis itu kenakan.

Gadis itu pun berjalan menuju kearah dapur yang disana sudah terdapat kedua orangtuanya dan juga adik kesayangannya itu.

" Morning all." Sapa gadis itu.

" Morning kak." Jawab kedua orang tuanya.
" Morning kak bunga. " Jawab adik kesayangannya itu. Bunga pun langsung duduk d samping kiri ayahnya dan berhadapan dengan bundanya dan juga adiknya yang duduk d samping bundanya.
" Mau makan apa sayang." Tanya Karina bundanya bunga.
" Apa aja Bun." Jawab bunga. Karin pun mengambilkan sarapan untuk bunga ini sudah menjadi kebiasaan d keluarga ini bahwa bundanya lah yang mengambilkan semua makanan yang d inginkan ayahnya dan anak anaknya setelahnya baru bunganya mengambil makanan untuknya sendiri.

Setelah itu makan pun d liputi oleh keheningan yang sangat menenangkan itu.

" Kak." Panggil putra ayahnya bunga setelah menyelesaikan makanannya dan juga melihat makanan yang dimakan bunga telah habis.

" Ia yah." Jawab bunga sambil menyimpan gelas miliknya.

" Kamu melaksanakan UNBK kapan." Tanya putra.

" 2 Minggu lagi yah kenapa." Jawab bunga.
" Enggak gak papa, ayah hanya mau tau aja, kalau begitu kamu harus giat belajar ya biar nanti ngadepin UN nya gampang karena kamu udah memiliki persiapan dari awal." Ucap putra yang d angguki oleh bunga.

" Ia yah, aku juga udah mulai belajar kok untuk persiapan unbk nanti, ya walaupun belajarnya d waktu waktu senggang ku saja soalnya kan ayah tau Minggu depan aku ada pertandingan basket untuk terakhir kalinya jadi aku harus dan yang lainnya harus sering latihan sampai sampai aku pulang malam terus kan." Jawab bunga.

" Ia ayah tau, tapi kamu harus jaga kesehatan kamu ya ayah gak kamu kamu sampai sakit dan kalau bawa motornya jangan ngebut ngebut ayah gak mau kejadian itu terulang lagi." Ucap putra yang d angguki oleh Karina sebagai tanda bahwa ia setuju dengan apa yang d ucapkan suaminya itu.

" Ia yah aku akan selalu ingat pesan ayah dan bunda ini, dan maaf karna bunga selalu membuat kalian khawatir karena bunga pulang malam terus, makasih yah Bun, karna mau menghawatirkan bunga apalagi bunga tau kalian takut kejadian waktu itu menimpa bunga lagi, bunga gak mau janji untuk tidak kebut kebutan d jln lagi, tapi bunga akan berusaha, dan walaupun bunga gak ngebut pun kalau takdir sudah mengharuskan bunga mengalami kejadian yang waktu itu pun apa yang bisa bunga lakukan selain menerimanya, kan kalian juga tau waktu kejadian itu motor yang aku kendarai sedang dalam kecepatan normal kan tapi siapa tau bahwa hal itu akan terjadi."

" Shutttttt ini udah tugas kami sebagai orang tua yang harus menyayangi dan mengkhawatirkan anaknya saat anaknya belum pulang juga kan, apabila setelah kejadian itu kami tak ingin terjadi apa apa lagi padamu." Ucap karina lembut membuat bunga hampir saja meneteskan air matanya itu.

Bunga pun memeluk ayahnya yang masih duduk d sampingnya dikuti bundanya yang memeluknya juga dari samping yang lain dan adiknya yang juga ikut ikutan memeluknya, hahaha kayak teletabis kan kalau pelukan gini.

" Udah ah jangan nangis nangisan gitu nanti cantiknya ilang." Ucap putra sambil memeluk putranya itu.

" Okh ya yah, Bun bunga baru sadar bahwa pakaian kalian rapih sekali kalian mau kemana." Tanya bunga setelah menghapus air matanya itu.

" Kami ada perlu sama teman lama ayah dan bunda oleh sebab itu kamu hari ini gak kemana mana kan kamu jaga adeknya ya d rumah kemungkinan kami pulang siang nanti." Jawab Karina.

" Loh ini kan masih pagi Bun."
" Memang sengaja janjinya pagi pagi jadi biar nanti siang bisa pulang cepet."
" Okh yaudah kalian hati hati ya."
" Ia sayang, yaudah Bun kita berangkat sekarang yuk, kak jaga rumah ya sama jaga adeknya kami berangkat dulu." Ucap karina membuat bunga lagi lagi menganggukan kepalanya.

TBC.

BULAN (BUnga dan diLAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang