Author pov's
" Aghh bacot, ini semua karena loe, jika bukan gara gara loe yang ungkapkan semuanya, kejadian nya gak akan seperti ini. Jdi sekarang rasakan loe." Bantah Rara marah dan melayangkan sebuah pisau kearah perut bunga.
Cleb...
.
.
.
.
.
Srettt....
" Akh...." Pekik bunga .
" BUNGA."
" CHELL."
Pekik dilan, Resti, dan Renita secara bersamaan saat melihat pisau itu melayang kearah bunga.
untung saja bunga dapat menghalau serangan mendadak dari Rara, sehingga hanya telapak tangannya saja yang terluka karena menghalau pisau itu yang akan mengenai perutnya.
" Aisss ternyata loe berani juga ya mau mencoba bunuh gue hmmm." Ucap bunga dingin dengan mengeluarkan seringai mengerikan d wajahnya membuat semua orang merinding.
" Gue pikir loe gak akan pernah berani bunuh gue, kenapa...." Jeda bunga.
" Karena bagaimana loe bisa ngebunuh gue dengan tangan loe sendiri sedangkan loe takut sama darah." Lanjut bunga sambil mengangkat tangannya yang masih saja mengeluarkan darah dan berhenti tepat di depan wajah rara.
Dan...
.
.
.
.
.
Bruk
Rara langsung pingsan saat melihat darah yang keluar dari tangan bunga, tepat sekali dengan prediksi bunga, yang sekarang mengeluarkan senyuman kemenangan sangat mirip dengan seorang pysiko ( sorry ya kalau penulisannya salah soalnya author gak tau tulisannya kaya gimana😁😁😁)
" Tuh kan gue bilang juga apa, mana tega loe bunuh gue, kalau baru liat darah gue aja loe udah pingsan kayak gini." Ucap bunga.
" Bawa dia." Suruh Resti dan langsung d turuti oleh anak anak d sana.
" MASUK KELAS SEMUANYA, KALAU ADA YANG BERANI KELUAR GUE JAMIN KALIAN AKAN KELUAR DARI SEKOLAH INI SAAT ITU JUGA." Teriak Renita Dingin itu pun saat melihat bunga yang mengedipkan matanya padanya yang langsung ia pahami.
Semua orang disana berbondong bondong memasuki kelas mereka karna mereka masih mau bersekolah disana. Kecuali angel dan dilan yang masih berdiri d sana.
" Masuk." Perintah dingin bunga pada angel, tapi angel tidak merespon apapun ia masih shok karna melihat rara yang pingsan tadi.
" Masuk Angel." Ulang bunga lebih dingin membuat dilan memegang bahu angel membuat angel bergeming ia pun melihat dilan dan dengan isyarat dia pun paham dan langsung masuk kedalam kelasnya.
Tapi sebelum itu ia mencium tangan dan pipi kakaknya ( dilan ) dan ia pun mendekati bunga lalu melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada dilan tadi.
Bunga agak terkejut dengan perlakuan angel tadi tapi ia langsung mengubah ekspresi nya kembali kesemula.
Saat bunga akan melanjutkan ucapannya tapi sebelum itu Resti menepuk pundak bunga m membuat bunga mengalihkan perhatian sebentar kepada Resti tapi setelah itu kembali menatap Cindy dan Lia.
" Chell, dia gimana." Tanya Resti yang langsung bunga pahami.
" Biarin aja." Jawabnya dingin.
" Loe liat kan akibat dia main main sama gue dia jadi pingsan dehhh, dan sekarang giliran Lo jalang." Ucap bunga pedas sambil menunjuk Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN (BUnga dan diLAN)
AcciónGimana perasaan kalian dia saat kalian baru pulang dari luar negri tepatnya London setelah kalian selesai melanjutkan pendidikan kalian, kalian dijodohkan dengan teman kecil kalian yang kalian sendiri tak ingat namanya dan juga tak tau rupanya sekar...