Sheila
Satu hal yang nggak gue sangka akan terjadi hari ini adalah, gue bakal bertemu Senja, di hari kerja, pada jam kerja pula.
Orang bilang, semua kemungkinan bisa saja terjadi. Dan... ya memang, satu dari sekian banyak kemungkinan tentang hari ini, takdir lebih memilih untuk mempertemukan gue sama Senja lagi setelah dua belas tahun kami berpisah.
Butuh waktu satu menit sebelum gue benar-benar yakin kalau orang yang berdiri di atas podium boarding room sekarang adalah Senja. The reason is because he looks so much different. Beda banget.
Dua belas tahun lalu, saat terakhir kali gue melihat Senja, anak itu masih jadi anak cupu yang takut sama serangga.
But look at him now. Broad shoulders, tall and lean, dan yang paling penting, kenapa sekarang Senja jadi ganteng banget?
"Jadi, seperti yang sudah diinfokan oleh Pak Yudith minggu lalu kalau kita bakal kedatangan EAM* baru hari ini, now please welcome Pak Rajendra!" ucap Pak Surya, selaku leader general morning briefing pagi ini, dengan gayanya yang sok asyik.
*Executive Assistant Manager
"Pak Rajendra ini dulunya kuliah di University of Queensland loh, terus sempat jadi F&B* manager di....." Pak Surya tiba-tiba berhenti. "Di mana pak? Kok saya jadi lupa," lanjut bapak dua anak tersebut, yang sontak dihadiahi dengan teriakan 'huuuu' massal dari peserta briefing.
*Foods and Beverages
"Ya... kan saya lupa. Contekan saya ketinggalan tadi," kilah Pak Surya, sedikit salah tingkah.
Gue sempat melihat Senja tertawa geli karena perkataan Pak Surya sebelum akhirnya laki-laki itu menjawab, "Meriton Suites Broadbeach, pak."
"Nah, iya itu maksud saya," ucap Pak Surya, tetap dengan gaya sok asyik andalannya. "Terus, ada yang mau ditanyakan lagi nggak ini? Mumpung sesi seriusnya belum dimulai."
"Pak Rajendra udah punya istri belom pak?" lontaran kalimat tanya khas cewek-cewek berumur itu keluar dari mulut Mila, yang kali ini mewakili Bu Dina –atasannya– karena orang yang bersangkutan lagi ambil cuti tahunan.
Semua pasang mata tertuju pada Senja, tak terkecuali gue sendiri.
"Hmm... masih nyari sih, bu," ucap Senja diselingi kekehan kecil.
Entah perasaan gue saja, atau memang pas Senja ngomong begitu, dia menoleh ke arah gue? Pakai acara senyum-senyum lagi.
"Wah, kalo gitu boleh daftar nih!" Yang kali ini suara Ratu, assistant housekeeping manager berusia dua puluh enam tahun yang hobi ikut pilates yoga demi body goals, katanya.
"Eits, inget calon suami bu, eling." Pak Surya menimpali disertai gelengan di kepala yang terlihat sedikit dramatis.
"Santai pak, nanti calon saya bisa saya tukar tambah," jawab Ratu, yang sontak membuat semua peserta briefing tertawa heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Untuk Sheila
Romance[SELESAI] Sheila dan Senja. Mereka ibarat yin dan yang, hitam dan putih, Sahara dan Greenland. Terlalu kontras dan berlawanan. Tapi, bagaimana jika ternyata konsep sebuah kenyamanan adalah sesuatu yang berlawanan? Han Seungwoo as Rajendra Purnama S...