1.5

15.2K 1.8K 99
                                    

Sudah sekitar sebulan ini sekolah dibuat gempar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sekitar sebulan ini sekolah dibuat gempar. Pasal Hwang Anma yang tengah dikabarkan memiliki hubungan khusus dengan Kim Yohan—alumni Crysantae Highschool sekaligus rekan satu geng Mark Lee.

Dan juga Lee Jeno yang secara terang-terangan mendeklarasikan perasaannya pada gadis yang dulu sempat menggilainya—Anma.

"Beneran lo sama Ko Yohan?" Tanya Jaemin sembari memperhatikan gadis yang saat ini sedang memasukkan alat tulisnya ke dalam kotak pensil.

"Kepo!" jawab gadis itu sekenanya.

"Jadi gue udah ga ada kesempatan nih?" Cecar Jaemin tak melepaskan pandangannya dari Anma barang sedetik saja.

"Tau ah, gue mau ke perpus" gadis itu segera beranjak sembari memeluk beberapa buku tebal yang sempat ia pinjam beberapa waktu yang lalu.

"Belajar mulu lo" tukas Jaemin, pasalnya setiap hari pasti gadis itu akan singgah fi perpustakaan meskipun hanya sekali, ya terkecuali pada saat hari libur.

"Mau ngembaliin buku, Na Jaemin" Kalau Anma sudah memanggil seseorang dengan nama lengkapnya maka gadis itu tengah marah dan Jaemin tidak mau membuat Anma lebih marah.

Alhasil pemuda itu hanya memandang nanar kepergiannya sampai sosoknya hilang dibalik pintu.

Jeno terdiam. Iya, dia mendengar, ah tidak, berusaha mendengar percakapan keduanya tadi.

Ia kira selama ini Jaemin dan Minkyu saja yang menjadi saingan beratnya, ternyata ada yang lebih berarti ketimbang mereka berdua dan Anma sepertinya benar-benar sudah menemukan pelabuhan baru bagi hatinya.

Jeno seharusnya sudah sadar sejak lama, saat Anma selalu kemana-mana dengan teman Mark dan tak lagi pulang-pergi bersama Hyunjin ataupun Yunseong.

Ia juga seharusnya sadar bahwa alasan alumni tampan yang sering ke sekolahnya adalah Anma.

Ya, Jeno akui Yohan memang tampan, karena definisi tampan menurut Jeno adalah pemuda gentle berwajah rupawan. Visual Yohan tidak dapat diragukan, mantan putera-puteri sekolah bersama Tzuyu dulunya.

Jeno kenal Yohan? Tentu saja, para pemuda tampan yang satu sekolah pasti saling mengenal satu sama lain. Jeno juga sering bermain bersama geng sepupunya.

Yohan anaknya asik, mudah bergaul. Dia juga tipe pemuda yang menjunjung tinggi derajat wanita. Apabila ada yang fansnya yang menyatakan rasa kepadanya, Yohan akan menolaknya dengan halus. Tak seperti Jeno yang akan menolaknya dengan kata-kata sarkas dan cacian.

Dan yang paling penting selain memiliki segudang prestasi di bidang akademik atau non-akademik, Yohan merupakan pemuda yang loyal. Tak pernah terlibat masalah apalagi menyakiti hati Anma.

Sudah, sepertinya Jeno kalah telak.

Tapi ia tak akan menyerah.

Setelah menarik pergelangan tangan gadis di depannya Jeno langsung menghembuskan napas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menarik pergelangan tangan gadis di depannya Jeno langsung menghembuskan napas lega.

Meski Jeno meneriaki namanya dengan lantang tak membuat si Hwang menghentikan langkahnya.

"Apa?!" Sentak gadis itu yang dengan segera menarik pergelangan tangannya hingga terlepas dari genggaman Jeno.

"Dengerin gue sebentar" pintanya memelas namun sama sekali tak membuat Anma melunak.

Setelah menghela napas jengah akhirnya gadis itu berujar "Cepet".

“Please, kasih gue kesempatan sekali aja, An” mohon pemuda Lee dengan tatapan yang terlihat sangat frustasi.

Iya, Jeno bisa gila lama-lama jika Anma terus bersikap demikian kepadanya. Sebegitu besar pengaruh gadis itu dihidupnya saat ini.

Kemana saja kamu dulu Lee Jeno?

“Maaf, tapi gue bakalan tetep nepatin janji gue buat ga ganggu hidup lo lagi” ujar Anma tegas. Jelas sekali tak ada nada sedih di dalamnya.

Mendengar jawaban itu Jeno kecewa. Tidak, ia tak kecewa kepada Anma. Jeno kecewa pada dirinya yang dulu sempat mengikrarkan janji sialan itu. Jeno benar-benar menyesal.

Pemuda Lee tertunduk lesu. Sekarang kekalahannya benar-benar sudah jelas.

Sementara Anma melangkah dengan tubuh bergetar menahan tangis. Gadis itu masih sangat mencintainya. Tapi apa yang sudah ia lakukan barusan merupakan sebuah keputusan yang tepat.

Pantang bagi seorang Hwang mengingkari janjinya, itulah kata kakeknya dulu yang sampai sekarang selalu Anma pegang teguh.

Biarlah. Biar hatinya terluka asalkan ia menepati janjinya.

Biarlah. Biar Jeno mandapat karma, karena itu sudah takdirnya.

 Biar Jeno mandapat karma, karena itu sudah takdirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau tanya nih, pada pengen endingnya gimana?

「 𝐤𝐚𝐫𝐦𝐚 - 𝐥𝐞𝐞 𝐣𝐞𝐧𝐨 」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang