Spesial buat ultahnya mantan fuckboy; Mas Jen.
Hari masih begitu dini untuk memulai pagi, tapi tidak dengan Jeno yang sudah merengek minta ASI. Aneh-aneh saja memang. Sudah sekitar dua bulan yang lalu Jeno mulai bertingkah manja dan meminta hal aneh pada Anma.
Mulai dari minum sari bunga melati, minta ditemani setiap kali mandi, minta durian tanpa biji dan puncaknya adalah malam ini. Mulai dari petang Jeno gelisah lantaran keinganannya ditolak mentah-mentah oleh ibu negara.
"Kamu tuh nggak usah aneh-aneh deh. Mau minum ASInya siapa coba?" Jeno hanya menekuk bibirnya dengan kaki menendang-nendang bedcover asal. Istrinya geram, lelaki tersebut mirip dengan keponakannya—Natty, saat merajuk pada Nancy—Mamanya.
Anma pusing, hampir tiap malam terjaga karena bayi besarnya. Wanita itu memijat pelipisnya pelan. Menghela napas kemudian membawa Lee Jeno pada dekapannya yang nyaman. Mengusap surai hitam legamnya dengan sayang, mencoba membujuk Tuan Lee agar berhenti mengidam.
Ya, Jeno sedang mengidam, tetapi yang hamil tetap Anma. Wanita tersebut heran, pasalnya pada saat hamil anak pertama dulu ia tidak pernah mengidam macam-macam. Paling mentok minta perutnya dielus oleh Pak Jaehyun, duda anak satu yang bertempat tinggal di sebelah rumahnya. Hot daddy yang menjadi incaran janda perumahan Birawa.
Jeno sampai dibuat pening karena permintaan istrinya itu. Bukan apa, masalahnya Pak Jaehyun itu merupakan senior incaran Anma saat menempuh pendidikannya di Harvard. Selama dua tahun menghilang, Anma tinggal dengan sebuah kekuarga ramah di negara bagian Amerika. Gadis itu sempat amnesia sementara sehingga sulit untuk mencari keluarganya.
Ayah angkatnya—Mark Tuan, membantunya mendapatkan bea siswa di kampus paling bergengsi di belahan bumi itu. Disitulah awal mula Anma bertemu dengan Pak Jaehyun atau yang dulu ia sapa Jeffrey.
Siapa sangka mereka kembali dipertemukan di negara kelahirannya. Sangat disayangkan hubungan rumah tangga Jaehyun dengan wanita berkebangsaan Australia bernama Roseanne harus kandas setelah satu tahun menikah. Hak asuh putri mereka—Jeniffer, jatuh ke tangan Jaehyun.
Gadis mungil berlesung pipi itu sangat menyukai Anma. Ia selalu datang ke kediaman Lee setiap hari, entah untuk bermain bersama Jonathan—sulung Lee. Atau sekedar melihat Anma mencoba bereksperimen dengan resep-resep baru.
Gadis polos itu bahkan pernah berterus terang ingin meminta Anma menjadi ibunya. Begitu pun dengan Jaehyun yang berkata "Andai saja kamu belum bersuami, pasti sudah ku peristri" dan sampai kapanpun Jeno tidak akan pernah lupa.
"Mending sekarang kamu tidur ya. Jangan teriak-teriak lagi, nanti anak kamu bangun"
"Anak kita!" sela Jeno dengan cepat. Anma hanya merotasikan bola mata sambil menepuk-nepuk punggung lelaki yang hari ini tepat berusia kepala tiga itu.
"Iya-iya anak kita. Udah sekarang tidur ya" dengan sabar Anma menghadapi Jeno yang sedang berada dalam mode manja seperti sekarang ini.
"Mau hadiah!"
"Iya, nanti aku kasih. Sekarang tidur dulu ya, sekarang udah jam tiga lewat dua menit, Tuan Lee" ujar gadis tersebut sembari melirik jam dinding di ujung ruangan.
"Aku mau sekarang!"
Setelah memejamkan mata beberapa saat akhirnya Anma kembali bersuara "Kamu mau apa?" tanya wanita tersebut mencoba mempertahankan nada bicaranya agar tidak meninggi dan membuat Lee Jeno semakin menggila.
"Kita main sampai pagi" jawab Jeno dengan smirk yang membuat Anma benar-benar hilang kesabaran.
"KAMU MAU DITAMPOL YA, JEN?!" Jeno hanya terkikik geli melihat amarah sang istri.
"Bumil nggak boleh marah-marah. Apalagi sampai teriak-teriak, nanti kalau Jo bangun gimana?" Anma mendengus mendengarkan penuturan suaminya itu.
"BODO!"
cklek
"Bunda!"
Dan ya, Jo berlari memasuki kamar dengan boneka jerapah di tangan kanannya. Bocah berusia tiga tahun itu menaiki ranjang dengan tergesah-gesah kemudian segera memeluk bundanya.
Anma tersenyum licik sementara Jeno mendengus kesal. Gagal sudah rencananya. Tak apa, ia akan coba nanti malam. Lee Jeno pantang menyerah.
Selamat menua Lee Jeno. Semoga selalu dalam perlindungan tuhan, dilancarkan segala urusan di dunia maupun akhiratnya, serta diberi umur yang barokah dan dapat menjadi manusia yang barguna bagi sesamanya. Amin.
GeMeS bAjiNgAn
KAMU SEDANG MEMBACA
「 𝐤𝐚𝐫𝐦𝐚 - 𝐥𝐞𝐞 𝐣𝐞𝐧𝐨 」✔
Fanfiction[𝗟𝗘𝗘 𝗝𝗘𝗡𝗢 𝗙𝗔𝗡𝗙𝗜𝗖𝗧𝗜𝗢𝗡] 𝙸𝚗𝚐𝚊𝚝𝚕𝚊𝚑 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚛𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚞𝚓𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑! ©nadlynx 2018