Author: endahmeispnii
Note: Untuk Daddy Namjoon yang aku buat soft di sini ehe.
===
Sudah hampir setengah jam Hoseok menatap laki-laki lajang seumuran dengannya yang sedang mengemasi barang-barang miliknya pada koper hitam besar dan tas ransel kecil yang biasa laki-laki itu gunakan untuk berpergian.
Hoseok masih ingat tas ransel kecil itu ia beli saat pergi ke New York dalam perjalanan bisnis mereka dan ia berikan padanya sebagai hadiah atas keberhasilan bisnis mereka waktu itu.
Hoseok membenarkan posisi duduknya di ranjang berukuran sedang milik laki-laki itu lalu memanggil, "Hei!"
"Hmm?" gumamnya sebagai jawaban. Ia masih sibuk mengemasi barang-barang yang hampir setengahnya itu berisi pakaian.
"Sebenarnya kau ingin ke mana?" Tanya Hoseok lagi. Ya, dia sudah bertanya berkali-kali tapi temannya sekaligus rekan bisnisnya itu tidak mau menjawab.
Laki-laki itu masih tak mau menjawab. Entah memang tidak mau atau ingin nanti saja menjawab. Tapi, Hoseok benar-benar tidak suka diabaikan, "Kau merahasiakannya padaku?"
"Aku tidak merahasiakannya padamu," jawabnya sedikit melirik Hoseok dan kembali melanjutkan kegiatannya.
"Lalu kenapa tidak mau menjawab?" Hoseok melipat kedua tangannya di dada, menatap temannya itu penuh selidik, "Kau pasti akan berpergian jauh atau pergi lama." Hoseok kembali melanjutkan saat temannya itu akan menyela, "Aku bisa tahu dari barang bawaan yang kau bawa itu."
"Tapi aku tidak ingat aku memberimu libur panjang, Namjoon?"
Namjoon terlihat menghela napas lalu menutup resleting kopernya dan ia berdirikan bersama dengan dirinya yang sudah pegal hampir satu jam duduk di sana untuk membereskan barang-berang yang akan dia bawa. Laki-laki menatap Hoseok tanpa ekspresi lalu menjawab, "Tadinya setelah aku bersiap, aku akan meminta ijin padamu, Seok."
"Tapi kau malah datang kemari." Tambahnya
"Aku sudah bilang bukan akan kemari?" Ucapnya masih duduk di ranjang Namjoon tanpa mau bangkit berdiri, "Kau saja yang tidak lihat ponselmu."
"Ponselku...." Gumam Namjoon sambil meraba kantung pakaiannya dan ingat jika ponselnya berada di mana, "Ponselku tertinggal di studio."
"Studio perusahaan?" Kaget Hoseok.
"Bukan... di studio apartemenku, letaknya di sebelah kamarku."
"Oh...." Hoseok menghela napas lega, "Aku pikir tertinggal di perusahaan."
Namjoon mengajak Hoseok untuk mengobrol di ruang televise agar lebih nyaman karena kamarnya itu tidak seluas kamar apartemen Hosoek yang benar-benar mewah dan mahal.
Tidak salah karena Hoseok memang sekaya itu. Mereka memang berteman sejak sekolah sampai umur yang sudah menginjak duapuluh enam tahun itu. Karena hobi dan cita-cita mereka sama membuat keduanya bisa berteman.
Namjoon dan Hoseok menyukai musik.
Memiliki cita-cita menjadi produser musik jika sudah besar nanti. Untuk itu, mereka berkolaborasi dengan Hoseok yang dibantu kedua orang tuanya membuat agensi yang sekarang namanya sudah sukses di dunia hiburan dengan Namjoon dan Hoseok—sang CEO—sebagai produser utama.
Walau begitu, Namjoon masih tidak ingin pindah dari apartemen lamanya. Alasannya sangat simple karena di sinilah ia mulai berkarya.
Hoseok kembali bertanya setelah mereka duduk di sofa ruang televise, "Jadi, kau mau pergi ke mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Namu Island | Kim Namjoon ✔️
FanfictionSelamat datang di Namu Island! Kamu akan diajak untuk mengenal lebih dekat Nam(U)Joon, pemilik pulau ini kemudian tenggelam dalam jatuh cinta. Pulau yang diciptakan dari untaian cinta banyak orang. Inilah Namjoon Birthday Project. Cover by: @JungZeva