15. Namjoon Forest

186 32 6
                                    

Author: Orenji

Author Note: Entahlah cerita ini bergenre apa, semoga kalian suka dengan tulisan perdana saya dan gak bosen karena memang rada panjang :)

===

12 September 2019

"Selamat pagi anak-anak, sekarang kita kedatangan murid baru." Ucap Pak Bambang, disampingnya terdapat pemuda yang sedang menundukkan kepalanya. Pemuda di depan itu memperkenalkan namanya dan asal-usulnya. Alih-alih mendengarkan orang di depan berbicara, Jimin malah sibuk membuat rancangan bangunannya, tangannya mecorat-coret kertas di depannya dan menghitung sudut kemiringan yang menurutnya tak pernah lurus.

"Ah, kau bisa duduk disamping Jimin." Ucap Pak Bambang sambil menunjuk bangku paling pojok di sudut kanan yang mengarah ke jendela. Pemuda itu mengangguk dan tersenyum, ia berjalan ke arah yang di tunjukan guru barunya tadi.

Hening,...
" Jimin bisakah kau bergeser agar temanmu bisa duduk" Suara Pak Bambang membuat Jimin mendongak, ia merasa semua orang memperhatikannya. Jimin pun menolehkan kepalanya ke samping saat melihat gelagat Jin yang menyuruhnya menengok.

"Allahu Akbar!!!" Teriak Jimin, refleks ia melemparkan pulpen mekanik yang dipeganganya sedangakan yang di lempari berjengit kaget sambil menangkap pensil mekanik yang melayang bebas ke arahnya itu. Jimin langsung menutupi wajahnya dengan buku.

"Belegug sia, kunaon taranjang!!!" Ucap Park Jimin yang tanpa sadar mengeluarkan bahasa daerahnya dengan logat sundanya yang kental. Sontak seluruh kelas tertawa mendengarnya, logat Jimin memang langka hanya keluar saat dia kaget atau marah
(Dasar Bodoh, kenapa telanjang!!!)

"Park Jimin!!! itu sambutan kau ke murid baru?" Teriak pak Bambang dengan logat medannya, ia pun menggebrak meja agar kelas kembali kondusif karena muridnya masih ceikikan.

"Tapi pak dia gak pake baju, saya kan jadi kaget." Ujar Jimin membela diri, tangannya masih sibuk menutupi wajahnya.

"Siapa yang telanjang Park Jimin, liat yang bener!!! Orang udah dandan rapih gitu kau bilang telanjang? Kau tuh yang telanjang" Jimin termenung, ia menatap teman sekelasnya yang malah balik menatapnya heran. Jimin menolehkan kepalanya pelan-pelan kearah pemuda tadi, lalu ke arah teman-temanya, ia melakukan kegiatan itu berkali-kali.

"Tapi dia beneran gak pake baju Pak." Ucap Jimin, di liat berkali-kali pun pemuda ini memang tidak pake baju, hanya daun yang menutupi area privasinya dan tas yang berbahan entahlah seperti rotan yang di anyam menggantung di punggunya.

"Jemen, sebaiknya pulang sekolah kau periksa matamu itu."

" Pak-

"Namjoon kau boleh duduk sekarang, Jimin cepat bergeser!"
Kalau sudah begini Jimin tidak bisa membantah, ia pun bergeser agar si murid baru itu bisa masuk ke tempat duduknya yang berada di pojok. Jimin menahan napasnya saat matanya menatap tubuh yang hanya ditutupi daun itu melewati wajahnya, kulitnya bergesekan dengan bokong polos pemuda yang disebut namjoon. 'Ini bukan pantat bayi', gumam Jimin saat Namjoon duduk dibangkunya.

Sepanjang pelajaran Jimin tidak fokus, bagaimana bisa fokus belajar sedangkan pemuda di sampingnya tidak memakai sehelai benganpun, sesekali ia mencuri pandang sambil memastikan bahwa orang di sampingnya ini memang benar- benar manusia, dan yang membuatnya heran kenapa teman sekelasnya bersikap biasa saja.

Merasa terus di perhatikan, Namjoon menoleh ke arah Jimin, ia tersenyum yang mana menampilkan lesung di pipinya.

Pandangan Jimin teralih pada meja Namjoon matanya langsung melotot saat melihat alat tulis Namjoon, terdapat daun talas dan ranting pohon? Untuk apa semua itu? Hey ini jaman modern.

Namu Island | Kim Namjoon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang