Bab 11: F

1.5K 277 21
                                    

RAN TERBANGUN karena cahaya menyilaukan mengenai matanya.

Gadis itu membuka mata. Menyadari ia tidak berada di kamar apartemen. Beranjak duduk dengan tenaga lemah.

"Kau sudah bangun?" Suara itu berhasil membuat Ran menoleh. Di samping gadis itu, duduk seorang perempuan dengan tatapan datar. Rambut panjangnya digelung rapi. Memakai setelan warna hitam.

Menurut perkiraan Ran, usia perempuan di sampingnya masih berkisar 20 tahun-an.

"Kau ... siapa?" tanya Ran dengan suara lemah.

"Perkenalkan, namaku Feyran. Kau bisa memanggilku Fey. Akulah yang bertanggung jawab soal perilakumu di novel ini."

Mata Ran melebar. "Kau ... yang membuatku berada di sini?"

"Ya dan tidak. Maaf, aku tidak bisa menjawabnya. Aku disini hanya berperan sebentar. Yaitu, menjadi kakakmu," jawab perempuan itu masih dengan ekspresi datar.

"Tunggu, di mana aku?" Ran mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Rumah sakit? batinnya.

"Benar, kau di rumah sakit. Para tokoh novel yang membawamu kesini. Dan sepertinya tugasku sudah selesai." Perempuan itu beranjak berdiri. "Aku harus pergi. Semoga berhasil," lanjutnya.

Perempuan itu melangkah keluar. Punggungnya hilang di balik pintu.

Hening.

Ran menghela napas panjang.

Terdengar suara pintu ruangan dibuka. Sebelum Ran menyadari siapa yang masuk, seseorang sudah memeluknya. Aroma maskulin menyeruak. "Ran, lo nggak papa?" tanya seseorang yang memeluknya dengan nada khawatir yang dibuat-buat.

Mata Ran melebar. Wajahnya memerah. Bagaimanapun, gadis itu belum pernah sekalipun dipeluk oleh laki-laki selain ayahnya.

Perlahan, pelukan itu terlepas. Kini Ran bisa melihat dengan jelas siapa pelakunya.

"Arga?!" Ran melotot tak percaya.

Sementara itu, Arga hanya menggaruk tengkuknya. Merasa canggung.

Tawa Rachel dan Nathan meledak melihat tingkah laku Arga barusan. Mereka berdua tertawa puas.

"Lo ngapain meluk gue?!" Ran melotot marah.

"Sorry, gue kalah taruhan," jawab Arga.

Ran beralih memandang Rachel. Meminta penjelasan.

"Cuma bercanda, Ran. Tadi kita bosen aja di luar. Terus bikin permainan deh. yang kalah harus meluk lo dramatis," ujar Rachel sambil terkikik geli.

Mendengar itu, Ran menghela napas lega. Ia pikir, Arga sudah melupakan Rachel.


_●°●°●_
..To Be Continue..
.
.
(315 kata)

#Ran

I Am In Love Story | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang