Extra Part (2)

1.5K 217 9
                                    

" LO GILA?!" Ran hampir saja tersedak latte yang barusan ia minum.

Nathan tertawa. "Lo nggak lihat gue masih pake kemeja?"

Mata Ran mengerjap. Ia menamati tampilan Nathan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lelaki itu mengenakan kemeja putih yang digulung hinhga siku, celana kain dan sepatu pantofel. Bahkan samar-samar gadis itu bisa mencium aroma parfum milik Nathan.

"Terus?"

"Ya gue ke sini aja modal tampilan begini, Ran. Lo nggak mau gitu nampung gue?" Nathan memasang wajah memelas.

Ran segera menimpuk wajah pria itu dengan tisu. "Ogah!"

Nathan tampak kecewa. "Terus gue tinggal di mana?!"

Ran tertawa. "Bukannya lo bisa balik ke dunia lo?"

Wajah Nathan berubah murung. "Nggak semudah itu, Ran."

Alis Ran bertaut. "Kenapa?" Gadis itu bisa langsung menyadari ada yang aneh dengan pria di depannya. Bukankah Nathan bisa kembali?

"Lo lupa, gue bisa balik kalo keluarga gue nyariin gue?" Nathan menautkan jemarinya. Raut mukanya berubah dingin.

Ran mengusap tengkuknya. Ia lupa satu fakta lain tentang Nathan. Keluarganya tak mengharapkan pemuda itu lahir.

"Sorry," lirih Ran merasa bersalah. Mendengar itu, Nathan segera mengulas senyum. Tangannya terjulur mengacak rambut panjang Ran yang tergerai. Sepertinya saat gadis itu memutuskan potong rambut di dunia novel, tidak berpengaruh saat gadis itu kembali.

Nathan menghela napas panjang. "Jadi, sebenarnya Fey udah ngasih gue fasilitas. Apartmen gue ada di gedung itu." Pemuda itu menunjuk keluar jendela.

Dahi Ran mengernyit. "Lo tinggal di sana?"

Nathan mengangkat bahu. "Misi gue kali ini, namatin cerita novel yang judulnya I Am In Love Story," tambah pemuda itu. "Geli nggak tuh sama judulnya?" Telapak tangan kanan Nathan sekarang sibuk mengusap tengkuknya yang begidik.

Alis Ran terangkat sebelah. "Ha?"

Lagi, Nathan mengacak rambut gadis itu gemas. "Lo nggak perlu tahu. Biar mas Nathan ini yang urus."

Menepis tangan Nathan, Ran melotot. "Jelasin!" tuntutnya.

Nathan tersenyum geli. Ia bangkit berdiri. "Bakal gue jelasin besok. Gue pulang dulu, bye sayang." Pemuda itu segera ngacir pulang.

"Tolong bayar minumannya!" teriak pemuda itu saat hendak keluar dari kafe pada Ran.

Sialan.

***

Bersambung

(Pendek)

I Am In Love Story | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang