01

2.3K 294 17
                                    

Sore itu, hujan deras. Bodohnya kamu nggak bawa payung atau apapun itu yang akan melindungimu dari air hujan. Kamu cuma duduk di halaman depan fakultas, menunggu sambil berharap hujan akan segera reda.

Lalu mobil hitam berhenti tepat di hadapanmu dan memperlihatkan seorang laki-laki dari dalam sana. Sosok berkaos putih dengan lengan pendek yang wajahnya begitu familiar bagimu.

"Dek! Nunggu siapa? Nggak pulang?"

Begitulah yang diucapkan laki-laki itu.

"Nunggu hujannya reda kak, baru pulang." Balasmu.

"Ayo, bareng kakak aja! Aku anter sampe rumah." Tawarnya.

"Nggak deh. Nanti ngerepotin." Tolakmu.

Yah, walaupun kamu kenal dengannya tapi rasanya nggak pantes aja kamu berduaan doang di mobil bersama pacar dari kakakmu sendiri. Dan dasarnya kamu tipe cewek yang terlalu nggak enakan sama orang.

"Ih kayak sama siapa aja. Ayo buruan!"

Dan akhirnya kamu beneran masuk ke mobil dia.

"Kok sendirian kak?" Tanyamu.

"Nggak kok, kan lagi sama kamu. Jadi nggak sendirian dong." Candanya.

"Nggak gitu maksudnya."

Tiba-tiba kamu jadi gregetan sendiri. Abis itu dia cuma ketawa ketiwi doang. Emang ada yang lucu ya?

"Lucu banget kamu." Ujarnya.

"Emang kamu berharap aku sama siapa?" Tanyanya.

"Kak Joy misalnya." Jawabmu.

Seingatmu, kemana-kemana mereka selalu berdua. Kamu heran aja. Nggak biasanya kakakmu—Joy nggak nempel sama pacarnya.

"Aku udah lama putus dek." Ucapnya yang berhasil membuatmu terkejut bukan main. Pasalnya kamu baru tahu sekarang. Karena kakakmu nggak pernah cerita tentang hal ini padamu.

"Kak Seungyoun sama kakak Joy? Sejak kapan?" Tanyamu masih nggak percaya.

"Tiga bulan lebih lah kira-kira."

"Oh.."

"Kenapa? Kamu mau daftar jadi pacar kakak?"

Kamu bertanya dalam hati, apa Seungyoun ini emang orangnya absurd gini karena mendadak dia tertawa, entahlah apa yang lucu. Lalu melontarkan pertanyaan yang menurutmu itu cukup aneh.

Kamu sempat bingung. Tapi nggak butuh waktu lama buat kamu menjawab pertanyaan absurd dari dia.

"Enggak lah. Lagian aku juga nggak suka sama kakak." Jawabmu jujur.

"Yah, kok gitu?"

Dari suaranya terdengar ada rasa kecewa di sana. Tapi kamu nggak mau ambil pusing. Kamu cuma merespon seadanya.

"Ya emang gitu kenyataannya."

"Yaudah biar kakak aja yang suka."







- M A N T A N -

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang