16

990 171 0
                                    

Setelah setengah jam, kamu dan Seungyoun langsung pulang dari acara nikahan itu. Jam masih menunjukkan pukul 8 tepat. Kalau kata orang sih, masih sore.

Mendadak mobil Seungyoun berhenti di depan taman dekat komplek perumahanmu. Kamu menatap lelaki yang duduk di kursi pengemudi itu dengan tatapan bingung.

"Turun dulu yuk, dek."

Kamu turun dan mengikuti langkah dia tanpa protes sama sekali.

Kamu mengambil duduk tepat di samping Seungyoun. Kamu cuma diem. Menunggu lelaki itu berbicara.

"Dek,"

Kamu menoleh tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Aku mau ngomong, boleh?"

"Ya ngomong aja. Kenapa pake minta izin segala sih?"

Seungyoun menarik napasnya dalam. Sejak di perjalanan pulang tadi, dia sudah mengumpulkan keberaniannya. Tekadnya sudah bulat. Atau bisa dibilang, kalau dia itu nekat.

"Aku suka kamu, dek."

Sefrontal itu seorang Cho Seungyoun. Dia bukan tipe orang yang suka basa-basi. Dia lebih suka to the point dalam segala hal, termasuk menyatakan perasaannya.

"Bercanda lagi ya? Kayak pas di dapur waktu itu."

Kamu mencebik. Berpikir kalau kalimat yang dilontarkan Seungyoun barusan hanya sebuah candaan seperti sebelumnya.

"Aku serius soal perasaanku ke kamu."

Kamu menatap Seungyoun dengan tatapan menyelidik, mencari kebohongan di balik ekspresinya saat ini. Sekaligus meyakinkan dirimu sendiri, jika yang diucapkan lelaki itu memang benar adanya.

Kamu menatapnya cukup lama tapi tetap aja nggak menemukan satu kebohongan pun dalam matanya. Kamu dibuat bingung oleh lelaki itu. Entahlah, kamu nggak tahu harus merespon seperti apa.

"Kakak yang bener deh kalau ngomong."

Kamu bener-bener masih nggak percaya. Makanya kamu ngomong kayak gitu.

"Emang kelihatan bercanda ya?"

Dia tertawa. Lebih tepatnya mentertawakan dirinya sendiri. Karena ucapannya nggak kamu anggap serius. Padahal dia sudah berusaha keras untuk itu.

Dia kemudian menyandarkan punggungnya pada kursi itu sembari menghela napas berat. Dia mendongak menatap langit malam.

"Sejak kapan kakak suka sama aku? Dan kenapa?"

Akhirnya, kamu memberanikan diri untuk bertanya pada lelaki itu.

"Kalau kamu nanya kapan dan kenapa, aku nggak bisa jawab. Karena perasaan itu datengnya tiba-tiba. Aku sendiri juga nggak nyangka bakal suka sama kamu."

Dia berhenti. Lalu tubuhnya dihadapkan ke arahmu. Menatapmu dengan tatapan teduh.

"Awalnya aku cuma anggap kamu kayak adek sendiri. Tapi lama-lama berubah, aku suka kamu. Aku suka kamu sebagai cewek pada umumnya bukan lagi seorang adek yang perlu aku jaga dan lindungin."

Begitu lancar tuturnya hingga membuatmu terdiam seribu bahasa.

Malam itu, untuk pertama kalinya seorang Cho Seungyoun berhasil membuat pikiran dan hatimu jadi nggak karuan. Sebelumnya kamu nggak pernah merasa seperti ini. Kamu mendongak, menatap langit yang menampakkan beberapa bintang yang bersinar cukup terang. Kamu menatap langit seolah meminta pertolongan.

Sekarang ini aku harus bagaimana?





- M A N T A N -






Udah mau ending yeayy

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang