Kini kamu tengah berada dalam satu ruangan yang sama dengan Seungyoun. Hanya berdua. Entah kenapa terasa canggung bagimu. Padahal sebelumnya kamu biasa saja.
Kamu duduk di tepi kasur miliknya. Sedangkan dia duduk agak jauh darimu, bersandar pada bagian headboard. Kamu cuma diem sambil memainkan jemari tanganmu.
"Kok diem aja?"
Kamu mengangkat kepalamu lalu menatap lelaki dihadapanmu sambil berkaca-kaca. Entahlah, mendadak kamu ingin menangis. Sebal rasanya karena selalu terbayang-bayang ucapan kakakmu kemarin. Sebal karena kamu juga menyalahkan dirimu sendiri pada akhirnya.
Kemudian, kamu menunduk kembali. Kamu mengulum bibir, berusaha menahan tangismu yang bisa saja pecah saat itu juga.
"Dek, lihat aku sini!"
Seungyoun yang curiga dengan sikapmu itu kini berusaha mendekatimu. Dia sedang mencari tahu sebab diamnya kamu hari itu.
Air matamu jatuh saat itu juga. Padahal kamu udah berusaha keras agar nggak nangis di hadapan Seungyoun.
"Loh kenapa? Kok nangis?" Tanyanya bingung.
Kamu juga bingung. Kenapa kamu selalu mengeluarkan air mata, nggak peduli itu sedih, marah atau merasa bersalah seperti sekarang.
"Sini cerita sama kakak, ada masalah apa?"
"Aku cuma ngerasa bersalah aja sama kakak." Ucapmu sambil menghapus air matamu.
"Bersalah kenapa?"
"Makan dulu buburnya kak, nanti keburu dingin."
Kamu berdiri hendak mengambil semangkuk bubur di nakas yang tadi kamu beli di sekitar kompleks perumahan Seungyoun.
"Aku tanya kamu bersalah kenapa?" Tanyanya lagi sembari menarik tanganmu hingga berhasil membuat kamu duduk kembali.
Kamu jadi menyesal. Kenapa juga kamu harus bilang kalau kamu merasa bersalah. Sekarang kamu jadi bingung mau jelasin gimana ke Seungyoun.
"Emmm... itu..."
Seungyoun cuma natap kamu, menunggu kelanjutan dari ucapanmu barusan.
Matamu terus menatap ke bawah. Kakimu mengayun pelan karena resah. Lalu kamu kembali melanjutkan, "Harusnya kemarin aku nggak pakai jas hujan itu. Aku nggak enak sama kakak. Gara-gara aku, kakak sampe sakit gini."
"Kalau kemarin kamu nggak pakai jas hujan aku, mungkin kamu yang bakal ada di posisi aku sekarang."
"Udah ya dek, jangan dipikirin lagi!"
"Kenapa masih nunduk aja sih kamu? Ada orang ganteng di hadapan kamu masa mau disia-siain aja."
Kamu berdecak lalu mengalihkan pandanganmu sambil mencibir, "Apaan sih? Narsis banget."
Seungyoun ketawa setelah mendengar balasanmu.
"Aku suka lihat kamu sok jutek gini, lucu." Tuturnya sembari mengusap puncak kepalamu dengan lembut.
Kamu cuma melirik ke arahnya. Keningmu berkerut. Bibirmu mengerucut. Sebal karena dikata sok jutek olehnya.
- M A N T A N -
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
FanfictionIni bukan tentang mantan pacarmu melainkan mantan pacar dari kakakmu yang akhir-akhir ini lagi gencar deketin kamu. Cho Seungyoun x You Start: 20-12-19 End: 06-04-20