10

1K 178 4
                                    

"Mama! Ini ibu-ibu udah ada di depan!" Teriaknya begitu masuk ke dalam rumah.

Iya, kakakmu yang pergi beli sirup 30 menit yang lalu baru balik ke rumah.

Lama banget, batinmu.

"Eh, ada Seungyoun."

Seungyoun cuma cengengesan sebagai balasannya.

Lalu mamamu keluar dari kamar dengan pakaian rapi buat menyambut temen-temen arisannya dan mendapati Seungyoun yang masih betah ngobrol bersamamu di meja makan.

"Kalian lanjutin ngobrol di atas aja ya."

Kamu cuma bisa natap mama kamu dengan tatapan protes.

Loh, kenapa kak Seungyoun ga disuruh pulang aja sih?, begitulah kira-kira arti dari tatapanmu.

Sebenarnya, ada rasa sungkan dalam diri Seungyoun. Dia udah bilang kalau mau pulang aja. Karena takut mengganggu acara yang ada di rumah kamu. Tapi mamamu melarang dengan alasan, "Kamu kan baru nyampe, di sini aja dulu gapapa."

Jadi, kamu terpaksa menuruti ucapan mamamu barusan. Kalian pun naik ke atas menuju kamarmu.

"Bentar! Kakak tunggu sini!"

Kamu menyerahkan kue yang ada di tanganmu ke Seungyoun lalu masuk ke kamar sambil buru-buru menutup pintu. Kamu segera merapikan kamarmu dan meletakkan buku-buku kembali ke tempatnya. Yah, kemarin kamu abis ngerjain tugas dan membiarkan bukumu bercecer di lantai.

Setelah itu, kamu membuka pintu dan membiarkan dia masuk ke kamarmu. Kamu membiarkan pintu tetap terbuka untuk mencegah terjadinya hal yang iya-iya. Karena kita nggak akan tahu apa yang terjadi ketika cewek dan cowok berada di satu ruangan yang sama.

*sesungguhnya mencegah itu lebih baik daripada menanggulangi guys>.<

Kamu duduk di lantai diikuti dengan Seungyoun yang duduk tepat di sebelahmu. Lalu kamu beranjak mengambil remote untuk menyalakan televisi.

"Dek!"

Kamu lagi asik mencari channel kesukaanmu lalu menyahut, "Apa?"

"Capek nggak?" Tanyanya random.

"Iyalah." Jawabmu penuh penekanan.

"Kok galak sih?"

"Ya abisnya udah tahu masih aja nanya." Balasmu kesal.

Yah, pasalnya kamu udah cerita ke dia kalau seharian ini kamu sibuk di dapur. Kalau dibandingin, kamu lebih banyak bantu mamamu daripada kakakmu itu. Kakakmu dikit-dikit istirahat, capek katanya. Kalau kamu malah sedikit istirahat.

"Mau aku pijitin?" Tawarnya.

"Nggak deh." Tolakmu.

"Yaudah kamu tidur aja." Sarannya.

"Kakak di sini cuma lihatin aku tidur gitu?"

"Gapapa."

"Sini." Ucapnya lagi sambil menepuk pundaknya mengisyaratkan agar kamu menyandarkan kepalamu di sana.

Kamu langsung meletakkan kepalamu di bahunya tanpa pikir panjang. Kamu udah capek dan ngantuk. Kemarin kamu tidurnya malem banget karena nyelesain tugas dulu dan harus dikumpulin hari itu juga. Lalu pagi-pagi banget kamu harus bangun buat bantu mama kamu.

Saat kamu memejamkan mata, tangan Seungyoun bergerak mengusap kepalamu pelan. Dalam keadaan setengah sadar itu, samar-samar kamu denger dia bilang, "Kok bisa kamu mikir kalau aku bercanda."





- M A N T A N -

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang