Mantan

02

Setelah kejadian hari itu, hari dimana hujan turun dan kamu diajak pulang bareng sama Seungyoun, dia jadi sering hubungin kamu. Padahal sebelumnya dia hanya beberapa kali chat kamu ketika kakakmu ga bisa dihubungin. Gitu doang. Kamu cuma kenal dia sebatas pacar kakak kamu, saat itu.

Sekarang, dia lebih sering chat kamu. Kadang dia ngajak kamu buat video call tapi selalu kamu tolak. Dia juga akhir-akhir ini sering antar jemput kamu. Yah, walaupun kamu udah nolak tapi dia memaksamu untuk mengiyakan ajakannya.

Sebenarnya kamu tuh takut banget dengan sikap tiba-tiba dari seorang Cho Seungyoun ini. Takut dia cuma manfaatin kamu supaya bisa balikan sama kakakmu. Dan kalau itu beneran niatnya, kamu jelas nggak suka.

Kamu belum menceritakan semua ini pada kakakmu—Joy. Aneh rasanya mengadukan mengenai mantan pacarnya ke dia. Untuk sekarang ini kamu cuma diem, nggak bilang apapun ke kakakmu.

Walaupun Seungyoun sering antar jemput kamu tapi Joy nggak sadar akan hal itu. Sepertinya waktu nggak menakdirkan dua orang itu bertemu. Karena kakakmu sering nggak ada di rumah juga ketika Seungyoun datang. Sekalipun dia di rumah, dia nggak pernah keluar untuk memeriksa siapa orang itu.

Seperti saat ini.

"Dek, ada mobil di luar. Kamu dijemput siapa?"

"Temenku, kak." Jawabmu bohong.

Nyatanya emang dia bukan temen kamu apalagi pacar, jelas saja bukan. Dia sekedar mantan dari kakakmu sekaligus kakak tingkatmu. Dan kamu baru deket baru-baru ini.

"Pacarnya ya, dek?" Ledeknya.

"Enggak ih." Elakmu sambil menggelengkan kepalamu.

Abis itu kamu pamit berangkat duluan. Lalu pergi ke luar dengan disambut lambaian tangan dan senyum ramah seorang Seungyoun dari dalam mobil.

"Nanti kamu pulang jam berapa, dek?"

"Jam 4 kak. Kenapa?"

"Aku anter pulang ya?"

"Nggak usah, kak. Aku mau kerja kelompok sama temen-temen soalnya."

Dia cuma angguk-angguk doang sebagai balasannya.

"Lama?" Tanyanya memastikan.

"Kayaknya sih iya."

Beruntung sekali kamu hari ini karena ada alasan untuk menghindari ajakannya. Jika ada kesempatan untuk menghindar kenapa tidak dilakukan. Kamu nggak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.  Alasanmu masih sama, takut dimanfaatin.

- M A N T A N -