Chapter 46

272 7 2
                                    

"Alien? Gue masuk boleh?" Tanya Helen tepat di depan pintu kamar Ali yang sedikit terbuka.

"Masuk aja ka, gue di balkon" Mendengar persetujuan dari adiknya helen buru buru masuk ke kamar menghampiri Ali di balkon.

"Lo mau bahas tentang itu" Tanya Ali saat Helen sudah berada di sampingnya.

"Emmm, Alien?"

"Stop berhenti manggil Gue Alien!!" Ucap Ali kesal, Pasalnya Panggilan itu masih tetap berlaku untuk dia.

"Bodo lo kan Alien gue, sampe kapanpun gue akan manggil lo Alien" Kekeh Helen, membuat Ali menghela Nafas panjang. Sepertinya kakanya itu akan tetap dengan pendiriannya.

"Lo siap?" tanya helen.

"Gue bak bisa ka"

"Gak bisa? Gue nunggu lo bertahun tahun, dan ini saatnya Ali, Lo bahkan udah janji, Lo ingat?"

"Inget" Lirih Ali.

"Gue udah dateng, Dan itu tandanya lo mau gak mau Harus siap Ali" Ucap Helen sambil menepuk bahu adiknya itu.

"Gimana sama Prilly?" tanya Ali.

"Itu urusan lo, Lo harus bisa selesain dulu sama Prilly, Gue tunggu jawaban lo secepatnya" Ucap Helen dan berlalu pergi.

   ALI POV

Ahggr Gimana ini? Gue gak siap! Gimana nanti reaksi Prilly saat gue bicara? Apa gue bakal nyakitin hati dia Lagi? Bahkan gue udah janji gak akan bikin dia sakit hati lagi.

"Halo?"

"Iya sayang" gue denger suara dari sebrang sana, sepertinya gadis gue baru bangun tidur, terdengar dari suarnya.

"Apa kabar sayang?" tanya gue.

"Apa sih kamu, kita Kan semalem baru aja ketemu" Gue denger dia terkekeh, iya juga ya semalem kan gue baru ketemu dia. Duh keliatan banget bucinya, kalo tiap hari ketemu mulu.

"Kamu lagi apa?" tanya dia.

"Kangen" Rengek gue.

"Sama" gue denger dia juga ikut ngerengek. Duh gemesin banget, kalo deket gue gigit tuh pipi.

"Kamu dimana?" tanya gue.

"Di rumah sayang, mau kesini?".

"Iya, aku kesana ya sekarang".

"Okay, hati hati yah".

"Cium dulu dong" Canda gue.

"Genit, yaudah Muuuuuuuuaaaaaach" Gue denger dia ketawa ketawa kecil.

"Mau yang beneran" rengek gue.

"Makanya sini cepetan"

"Aku meluncur" Kekeh gue, Gak lama gue denger dia juga terkekeh.

......

"Kamu kenapa? Ko dari tadi keliatan beda?" Tanya Prilly, Sekarang gue udah ada di rumah Prilly, Kita berdua lagi duduk di halaman depan rumah Prilly.

"Beda gimana? Engga ah Perasaan kamu aja" Balas gue terus ngelus Pipi dia. Tapi dia malah natap gue terus. Duh ni anak kenapa Ngeliatin mulu sih?.

"Jangan bohong!" Gue mengela nafas saat denger dia yang udah mulai tegas. Ini gimana? Haruskah gue ngomong? Ah gue gak bisa.

"Aku tuuu".

"Iya kenapa kamu?".

"Aku tuuu".

"Ishhh Ali serius dong kamu itu kenapa?" tanya Prilly yang udah mulai kesal. Duh gemes gue jadinya.

"Lapeeeeeeeeeeer" Kekeh gue buat Prilly nyubit perut gue.

"Duh aduh sayang gak berperasaan banget sih nyubitnya" Gila ya ni anak kalo udah urusan nyubit sakitnya warbiasyah.

"Bodo lagian ngeselin" cemberut dia.

"Iya iya maaf deh, Lagian kamu serius banget sih" ucap gue sambil Elus Pipi dia"

"Mau Ice cream dong" rengek dia, gue yang udah gemes sama dia langsung gigit Pipinya, bikin dia terpekik, pasti kaget deh, lagian suruh siapa gemesin banget.

Tunggu Next Chapternya Guys😋 Ini bukan END😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU ARE MY SPECIAL GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang