23

8.8K 398 3
                                    

Vina pov

Aku tidak mau terlibat dengan pertengkaran Mas Pram dan Siska, aku sadar dimana posisiku sehingga aku memutuskan untuk ke kamar anak-anak jangan sampai anak-anak mendengar pertengkaran orang tuanya karena bagaimanapun baik buruknya Siska tetap ibu mereka

"Ibu ada apa dibawah? bubu lagi marah ya?"tanya Citra ketika aku masuk kedalam kamar

Aku menggeleng "sekarang kalian mandi ya ibu siapkan bajunya"

"Aku mau bekal donk"pinta Prita menatapku dengan memohon

Aku mengangguk "ya sekarang mandi dulu, siapa yang mau mandi dulu?"tanyaku menatap mereka berdua "nanti bekalnya ibu kasih tambahan"

Prita langsung masuk kedalam kamar mandi membuat Citra mengrucutkan bibirnya, aku meminta Citra membantuku membersihkan tempat tidurnya

Mas Pram masuk ketika kami sedang bercanda di dalam kamar, langsung mereka berdua menghampiri Mas Pram dan memeluknya. Pram menatapku yang langsung aku berikan senyuman karena aku tahu wajah Mas Pram tidak baik-baik saja

"Apa yang kamu lakukan sama Pram?"tanya Siska ketika kami berada dirumah tanpa ada anak-anak dan Mas Pram "kamu racuni apa? atau ini balasan Amel? wanita licik itu"

Aku menatap Siska bingung dengan pertanyaannya, bibi yang membantu menatap kami berdua. Aku memberi kode kepada bibi untuk tetap fokus kerja

"Apa yang kamu inginkan? harta? gak akan sudi aku berikan itu ke kamu"ucap Siska menatapku tajam dan menilai "aku yang menemani Pram ketika jatuh dan membantu dia ketika jatuh malah sekarang diperlakukan seperti ini"

Aku hanya diam tidak tahu harus bicara apa dengan semua ucapan Siska, Siska masih menatapku dengan tatapan meremehkan

"Bilang sama Pram aku akan memberikan surat ijin tapi dengan syarat kalian keluar dari rumah ini dan aku gak sudi kamu berkeliaran dirumah ini"ucap Siska melangkah pergi meninggalkanku "ah ya satu lagi bawa semua anak-anak nakal itu"menatapku kembali lalu semakin melangkah keluar

"Mbak"panggil bibi "kalau kalian pergi bibi ikut ya"menatapku dengan memohon "bibi gak mau sama ibu"

"Kita lihat apa kata Mas Pram ya,bi"ucapku "saya gak bisa memutuskan"

Bibi menghembuskan nafas lalu memberikan tatapan memohon kepadaku dan aku hanya bisa diam. Mas Pram akan aku beritahu ketika nanti pulang dan mengenai anak-anak butuh waktu untuk menjelaskannya semoga aku bisa menjalani dan menghadapi

Wedding Problem (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang