Aku mendatangi makam kedua orang tua Siska meminta maaf karena tidak bisa menjaga Siska dengan baik. Siska anak tunggal dan hanya orang tuanya ini yang dimiliki, ketika pernikahan kami mereka berpesan untuk menjaga Siska apapun itu kondisinya dan tidak berselang lama mereka meninggal dunia yang hanya berbeda bulan
Meninggalnya kedua orang tua Siska, hancurnya perusahaan membuat Siska hilang arah. Aku yang sibuk membenahi perusahaan sedikit melupakan Siska namun meskipun begitu aku selalu meluangkan waktu weekend bersama anak-anak. Awalnya Siska mengikuti namun semakin lama Siska selalu keluar kota dengan Barry atau ada yang mesti dikerjakan, aku hanya bisa mempercayai Siska karena secara tidak langsung Siska meringankan bebanku
Setelah dari pemakaman aku mendatangi pengacara yang kemarin mengurus pernikahan keduaku. Imanuel merupakan sahabatku yang biasa aku curhati jika berkaitan dengan hukum dan sedikit banyak tahu mengenai permasalahanku
"Jadi loe nyerah sekarang?"tanya Imanuel "anak siapa itu?"
Aku mengangkat bahu "kalau aku menceraikan dia takutnya nanti depresi aku semakin bersalah dengan mendiang orang tuanya"
"Loe udah jaga dia sejauh ini gue rasa ortunya akan paham jika loe ninggalin dia"ucap Imanuel "gak ada ide siapa benihnya?"
"Pengusaha dan pejabat yang istrinya cantik serta seksi"jawabku
"Sial istri cantik masih aja selingkuh"umpat Imanuel "dibayar berapa istri loe?"tanya Imanuel menatapku
Aku mengangkat bahu "parahnya yang loe tahu video mereka udah tersebar dan mereka langsung tindak cepat beda kali ya banyak uang dan tidak macam kita"
"Gaya loe"ucap Imanuel sambil menggelengkan kepala "loe punya istri satu lagi coba tanya pendapatnya tapi menurut gue kalau loe cerai lebih baik setelah bayi itu lahir karena gue takut kenapa-kenapa dengan bayi itu"
Aku mengangguk membenarkan ucapan Imanuel "kalau gitu gue pulang kerumah tanya pendapat Vina"
"Kalau butuh pengacara gue siap"teriak Imanuel sebelum aku keluar yang hanya aku jawab denga memberi jari jempol
"Vina mana,ma?"tanyaku ketika sampai rumah tidak melihat Vina
"Kamar tadi muntah-muntah"jawab mama sambil bermain dengan kedua putriku
"Kata eyang kita mau punya adik"ucap Prita
Aku menatap Prita bingung lalu menatap mama minta jawaban namun mama hanya diam, mungkin lebih baik itu keluar dari mulut Vina
Ketika masuk kamar pemandangan yang terlihat adalah Vina tiduran menggunakan pakaianku lama, Vina langsung bangun ketika melihatku
"Bagaimana Siska?"tanya Vina langsung
"Kamu kenapa?"tanyaku"kata Prita mau punya adik"
Vina cemberut "gak kejutan ich"ucapnya sambil mengerucutkan bibir "aku hamil 3 minggu,mas"
Aku menarik Vina masuk kedalam pelukan "terima kasih ya sudah mau sama aku"aku mencium kepala Vina lembut "Siska hamil 6 minggu"ucapku
Vina menarik dari pelukanku "lalu? anak mas khan?"
Aku menggeleng "aku sudah tidak menyentuh Siska lama dan itu anak dari pria yang biasa keluar dengan Siska"ucapku "aku ingin menceraikan Siska bagaimana menurutmu?"
Berusaha update 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Problem (Tamat)
RomancePrambudi Hadikusuma (38 thn) Affair yang dilakukan istriku dengan atasan hingga membuahkan anak membuatku geram, ingin aku menceraikan namun melihat anak-anak aku urungkan hal itu. Aku hanya bisa menghukum dengan untuk selalu berada dirumah Ervina W...