28

8K 363 5
                                    

Siska membuka kedua matanya perlahan namun aku hanya diam tidak mengganggu aktivitasnya tersebut membiarkan Siska untuk mengingat sendiri, lalu menatap sekitar dan tampak terkejut ketika melihatku

"Mas"panggil Siska menatapku "aku kenapa?"tatapan yang sama ketika kami bertemu dulu

"Kamu pingsan"jawabku memutuskan pandangan kami "mau sampai kapan kamu begini? kamu hamil anak siapa lagi?"tanyaku

Siska kaget dengan pertanyaanku "hamil?"tanya Siska memastikan yang aku jawab dengan mengangguk. Cukup lama Siska terdiam "ini anak siapa,mas?"

Aku memastikan pendengaranku dan menatap wajah Siska melihat keseriusan disana "maksud kamu? berapa pria yang tidur sama kamu?"

Siska diam tidak menatap wajahku yang membuatku menghembuskan nafas kasar melihat Siska yang rapuh seperti ini

"Kamu gak mikir gimana perasaan anak-anak? nama baik keluarga?"tanyaku yang masih menatap Siska "mau sampai kapan? apa yang kamu cari dengan semua ini?"aku menatap Siska yang sudah berlinang air mata "aku ingin menceraikanmu dan itu pasti melanggar janjiku pada orang tuamu"

"Mas"panggil Siska "jangan ceraikan aku anak ini butuh keluarga lengkap"

Aku diam "ayah bayi ini harus tahu"ucapku "kamu yang memberitahu atau aku"ucapku sebelum pergi meninggalkan Siska "masalah cerai kita bicarakan setelah kamu keluar dari rumah sakit"

Aku menyandarkan punggung dipintu ketika keluar dari ruangan Siska dari luar aku mendengar suara tangis Siska. Aku tidak membayangkan bisa berada dalam level seperti ini, apa yang harus aku lakukan

"Kamu jaga dia jangan sampai kenapa-kenapa"ucapku kepada orang kepercayaanku "aku sudah bilang suster tiap 2 jam sekali cek kondisi Siska"lanjutku lalu meninggalkan ruangan Siska sambil menepuk bahu orang kepercayaanku "terima kasih banyak dan jangan lupa istirahat"

Aku meninggalkan rumah sakit karena ada yang harus aku urus sebelum Siska keluar, semua harus sempurna sebelum waktunya

Wedding Problem (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang