Part 6

11.3K 718 18
                                    

"Aaahhhhh yuv udah....nggghhh"

'Suara apa itu?' batin gracia, yang pendengarannya tak sengaja menangkap suara yang sangat asing ditelinga nya saat sedang mencari shani. Tapi gracia cukup mengenali siapa pemilik suara tersebut.

Gracia yang penasaran pun memutar knop pintu bercat putih itu dari luar. Gracia yang polos tidak memikirkan siapa pemilik unit tersebut. Yang ada dipikirannya saat ini adalah mengecek pimilik suara yang Gracia cukup mengenalnya.

Ceklek!

Pintu pun terbuka oleh gracia, tapi ketika ia mengintip ke dalam tidak ada orang disana. Dan suara asing itu masih terdengar jelas di telinga gracia. Sampai akhirnya gracia berjalan menuju salah satu kamar yang ada disana.

'Suaranya dari dalam sini' kata gracia dalam hati

"Ngghhh... " Suara asing itu semakin mengundang rasa penasaran dalam diri Gracia.

Ceklek!

Deg!

"Gracia!" Kaget shani yang mendapati Gracia berdiri di ambang pintu dengan wajah yang sama terkejutnya dengan shani.

"Aaaarrkkkkkkk! " Jerit gre sambil menutup kedua wajahnya menggunakan telapak tangan.

Shani yang sadar posisinya masih begitu terlihat intim langsung menyingkirkan perempuan bernama Yuvia itu dari tubuhnya. Shani langsung mendekati Gracia yang kini menangis sambil berteriak 'Jangan... Jangan...'

"Gre, kamu gpp?" Tanya Shani yang terlihat panik dan khawatir

"Jangan hiks jangan lakukan itu aku mohon jangan hikks..."

Shani yang sadar dengan apa yang terjadi pada Gracia pun membawa gadis itu pergi. Yang sebelumnya Shani mengambil handphone di dekat Gracia. Handphone tersebut yang tak lain adalah milik shani sendiri.

Setelah Shani membawa Gracia pergi menuju unit miliknya. Disana Shani langsung menenangkan Gracia yang terlihat trauma akan kejadian pemerkosaan itu.

"Gre kamu tenang ya. Disini gak akan ada yang nyakitin kamu. Karena disini ada aku yang bakal jagain kamu. Dan kamu pasti aman" Ucap Shani yang meyakinkan gracia dan masih terus berusaha menangkan gracia dengan memeluknya. Dan entah apa yang ada dipikiran Shani, melihat gracia yang seperti ini Shani merasa lemah. Padahal seharusnya ia senang melihat gracia menderita seperti ini.

Saat Shani yang masih menenangkan gracia, handphone milik Shani berdering. Yang ternyata ada panggilan dari farish, sang ayah. Shani pun mengangkatnya, tapi sebelumnya Shani agak menjauh dari gracia ketika menerima telfon dari farish. Karena Shani tidak ingin gracia mendengar percakapannya dengan farish. Apalagi jika tiba-tiba farish membahas tentang kejahatannya.

"Halo yah, ada apa?"

"......... "

"Udah, ini lagi sama Shani di kamar. Tadi Shani ke bawah sebentar ketemu temen"

"......... "

"Kayanya gak bisa deh yah. Shani harus jaga gracia disini, dia lagi gak enak badan" Bohongnya pada farish. Karena Shani tidak mungkin menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi tadi pada gracia.

"......... "

"Ok, besok siang Shani kesana sekalian bawa gracia"

"......... "

"Salam diterima, bye yah"

Tut!

Panggilan terputus, Shani pun kembali lagi ke gracia yang ternyata gadis itu sudah tertidur dengan posisi meringkuk.

"Sory gre, gue udah buat lo kaya gini. gue ngelakuin ini cuma mau menghukum lo karena lo udah merusak masa kecil indah gue sama bunda. Lo buat gue harus kehilangan bunda yang sangat gue sayangi" Ucap Shani yang tanpa sadar ia meminta maaf pada gracia, meskipun gracia tidak mungkin bisa mendengarnya.

Shani mengusap lembut pipi gracia dan menghapus jejak sisa air mata gracia.

Cup!

"Gue akan tetap buat lo menderita gre" Ucap Shani setelah mengecup sekilas bibir gracia.

***

Siang ini Shani dan gracia sedang menuju ke kantor ayah Shani dengan mengendari motor sport nya. Shani sengaja menggunakan motor karena tidak ingin terjebak macet. Padahal shani sadar jika cuaca di luar sangat panas. Tapi ia tidak peduli dan lebih memilih menggunakan motor kesayangannya.

Sampai akhirnya Shani tiba di kantor sang ayah dan membuat farish marah ketika mengetahui Shani membawa gracia ke kantornya dengan menggunakan motor, bukan mobil.

"Kamu tau kan gracia lagi hamil? Sedangkan kamu kalo bawa motor itu udah kaya setan! Apalagi cuaca di luar juga panas. Kamu gak kasihan liat dia keringetan kaya gini?!" Marah farish pada Shani yang saat ini menundukan kepala nya takut.

"I...iya yah, Shani minta maaf. S..shani gak akan mengulanginya lagi" Ucap Shani yang mendadak menjadi lemah ketika farish memarahinya didepan gracia. Padahal sebelumnya Shani tidak se takut ini pada farish. Bahkan farish sendiri merasa heran pada Shani yang tiba-tiba menjadi tidak berkutik ketika ia memarahinya.

"Bagus. Ya sudah silahkan kalian duduk. Ayah pesankan minum dulu untuk gracia"

"Lho kok cuma buat gracia aja yah? Buat aku?" Protes Shani ketika sadar sang ayah hanya memesankan minuman untuk gracia saja.

"Buat kamu? Gak ada" Jawab farish lalu menelfon bawahannya untuk membawakan gracia minum

Sedangkan Shani langsung memasang ekspresi sedihnya ketika sang ayah hanya peduli pada gracia.

"Kak Shani jangan sedih, nanti gracia bagi kok minum nya" Kata gracia dengan polosnya sambil mengusap-usap wajah Shani

Shani tersenyum....

"Makasih ya"

"Heem" Dehem gracia sambil balik tersenyum pada Shani, lalu memeluknya.

Farish yang sedang duduk di kursi kebesarannya tersenyum melihat kedekatan Shani dengan gracia. Dan farish berharap jika putri nya itu bisa berubah setelah menikah dengan gracia.








# tbc

Komennya apa?  Wkwk

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang