Part 37

7.3K 496 8
                                    

"Gre, ayo masuk!" Ajak shani pada gracia yang hanya berdiri di depan pintu sejak mereka tiba tadi.

"I-iya kak"

Dengan agak ragu gracia melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah lama Naomi. Rumah minimalis 1 lantai yang hanya memiliki ruang tamu sederhana, dapur, kamar mandi dan satu kamar.

"Maaf ya rumah nya kecil, dulu rumah ini punya bunda sewaktu beliau belum menikah sama ayah" Cerita shani pada gracia

"Gpp kak, aku suka kok sama rumahnya. Biar pun gak besar tapi rapih banget" Puji gracia dan shani tersenyum mendengarnya.

"Oh iya, kamu sama anak-anak bisa tidur di kamar ini" Shani membuka pintu kamar nya "tapi aku bersihin dulu ya, banyak debu" Lanjut shani

"Terus kalo aku sama anak-anak tidur di kamar, kakak tidur dimana?" Tanya gracia membuat pergerakan shani yang sedang mengambil sapu terhenti

Shani tersenyum

"Aku bisa tidur di sofa ruang tamu kok" Jawab nya

"Gak bisa gitu kak, kakak gak boleh tidur di ruang tamu" Kata gracia yang terdengar tidak rela shani tidur di ruang tamu, apalagi di sofa. Bisa-bisa badan shani sakit semua.

"Lho, emang kenapa?"

"Pake tanya kenapa lagi! Nanti badan kakak sakit semua gimana? Pokoknya gak boleh tidur di sofa titik!" Omel gracia, dan lagi-lagi shani tersenyum mendengarnya

"Gpp, aku udah biasa kok. Lagi pula kasian kamu nya sama si kembar nanti kesempitan kalo aku ikut tidur bareng kalian. Jadi biarin aja aku tidur di sofa ruang tamu, ok gracia!"

Gracia yang masih tidak Terima mencoba memikirkan cara agar shani bisa tidur sekamar dengan nya dan si kembar.

"Atau gini aja deh, aku punya ide gimana kalo kita beli box bayi untuk si kembar. Ya supaya kakak bisa tidur di kamar dan di kasur juga, gimana?"

Ide yang gracia berikan kepada shani sebenarnya boleh juga. Tapi shani memikirkan uang untuk membeli box bayi yang gracia maksud. Harga nya pasti mahal, sedangkan shani hanya membawa uang secukupnya saja di dompet.

"Kakak kenapa? Mikirin harga box bayi nya ya?" Tebak gracia yang mendapat anggukan dari shani

"Box bayi nya pasti mahal gre, aku-"

"Sstt! Kakak gak perlu khawatir, aku ada uang kok. Tadi sebelum ke rumah, aku nyempetin ke bank untuk ambil semua tabungan aku. Dan kita bisa pakai uang itu untuk beli box bayi nya, gimana?"

"Tapi emang gpp?"

"Gpp kok kak, kak shani tenang aja"

Shani agak lega mendengarnya

"Ya udah kalo gitu kita beli box bayi nya, nanti kalo aku udah ada uang pasti diganti. Ok!"

"Ok, terserah kak shani aja lah pokoknya. Ya udah gih kakak beli sendiri aja box bayinya di depan sana tuh!" Gracia menunjuk ke arah luar, lebih tepatnya di sebarang taman yang ada di depan rumah.

"Ya udah kalo gitu aku beli dulu ya"

"Iya"

Gracia lalu memberikan uang sekitar 5 juta untuk shani membeli box bayi. Dan shani buru-buru keluar rumah menuju toko yang dimaksud gracia tadi. Dan tidak butuh waktu lama untuk shani tiba disana hanya dengan berjalan kaki saja.

Sekarang shani sudah masuk ke dalam toko dan sedang memilih box bayi. Sementara gracia di rumah sedang membersihkan kamar di temani oleh si kembar yang sedang tertidur pulas.

"Pak, saya ambil ya ini ya. Tapi tolong diantar ke rumah"

"Oh bisa mba, alamatnya dimana ya?"

"Gak usah pake alamat pak, rumah saya deket kok. Tuh di depan, yang pagarnya warna hitam terus cat temboknya warna pink sendiri. Disitu rumah saya" Pegawai toko itu mengikuti arah tunjuk shani

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang