Part 21

7.8K 542 14
                                    

Deg-degan, itu lah yang dirasakan shani saat ini ketika bertemu dengan devano. Sekarang shani sudah berada di rumah Shania, dan mereka sedang mengobrol di ruang tamu sebelum makan malam dimulai.

"Nak shammy, kamu tinggal di mana?" Tanya veranda pada shani yang dipanggil shammy. Karena dari awal shani mengenalkan dirinya sebagai shammy.

"Saya tinggal di daerah pluit tante" Jawab shani

"Oh, di perumahan nya atau di apartemen?"

"Saya ngekost tante, belum punya rumah atau pun apartemen. Karena pekerjaan saya sehari-hari hanya mampu untuk bayar sewa kost" Jawab shani yang membuat veranda kagum dengan sosok yang dilihatnya sebagai laki-laki tampan itu.

Veranda kagum bukan karena ketampanan shani yang menyamar sebagai laki-laki. Tapi ve kagum karena shani mengatakan apa ada nya tentang kehidupan materinya di depan devano.

"Memang nya kamu kerja apa?" Tanya devano yang lagi-lagi membuat shani mendengar suaranya langsung deg-degan.

"S...saya kerja nya serabutan om. Kadang di bengkel, bantu temen jualan, atau ojek online" Jawab shani

"Hebat kamu ya bisa dapetin hati anak saya dengan pekerjaan kamu yang seperti itu" Puji devano yang setidaknya membuat shani bangga pada dirinya sendiri.

"Hehe.... Kalo emang cinta gak perlu dilihat dari materi nya om" Kata shani, membuat ve dan Shania tersenyum mendengarnya.

"Ya betul kata kamu. Ya sudah kita makan malam dulu, nanti lanjut lagi ngobrolnya" Ajak devano pada shani dan yang lain.

Shania pun langsung menggandeng shani ke ruang makan, yang disana sudah banyak sekali makanan.

"Ve, panggil gracia dan Nino. Suruh mereka turun, aku sudah lapar ingin makan" Perintah devano pada ve yang sekarang pergi untuk memanggil gracia dan Nino.

Sementara shani yang mendengar gracia dan Nino akan bergabung untuk makan malam bersama, tengah menguatkan hati nya ketika nanti ia melihat mereka.

"Malam semuanya" Sapa gracia pada mereka semua yang ada di ruang makan

"Malam" Jawab Shania dan devano

Sedangkan shani hanya diam sambil mengikuti arah gerak gracia yang duduk di samping Nino.

"Gracia, Nino, kenalkan ini shammy pacar shania" Ucap devano yang memperkenalkan shammy pada sepasang suami istri itu

Nino lebih dulu mengulurkan tangannya ke arah shani, baru disusul oleh gracia.

"Nino"

"Shammy"

"Gracia"

"Ss...sham.. Shammy" Gugup shani ketika ganti gracia yang menjabat tangannya.

Setelah selesai berkenalan, devano menyuruh semuanya untuk menikmati makan malam yang dimasak oleh ve.

Selama acara makan malam berlangsung, shani tak henti-henti nya memandang ke arah gracia. Perempuan yang sangat dirindukan oleh shani semenjak mereka bercerai.

Oeekk... Oeekk... Oeekk...

Terdengar suara tangisan bayi dan shani tau itu tangisan siapa.

"Non, shanin dan cio nangis. Sepertinya mereka haus" Ucap salah satu babysitter yang menggendong si kembar.

"Ya udah mba sini shanin nya biar saya yang gendong, kalo cio kasih ke Nino aja" Kata gracia yang mengambil shanin dari gendongan babysitter tersebut. Sedangkan cio digendong oleh Nino.

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang