Part 28

6.7K 508 8
                                    

Shani yang baru saja pulang dari sekolah dan les dikejutkan dengan kedatangan gracia dan veranda di rumahnya.

Mereka datang untuk mengajak shani dan naomi jalan-jalan ke taman. Awalnya shani menolak, ia lelah karena baru saja pulang dari sekolah lalu dilanjut lagi dengan les tambahan. Tapi dengan bujukan sang bunda, akhirnya shani mau ikut jalan-jalan bersama gracia dan veranda.

Dan disinilah mereka sekarang, disalah satu taman terbesar di jakarta.

"Kak shani, kita ke kolam ikan yuk!" Ajak gracia kecil pada shani yang terlihat lelah

"Kamu aja deh, aku duduk aja disini"

"Ih, ayo kak sebentar aja" Gracia terus membujuk shani untuk ikut bersamanya ke kolam ikan

Naomi yang kasian pada gracia akhirnya membantu gracia untuk membujuk shani.

"Kasian lho shan, dia pengen banget kesini udah lama banget. Jadi please, temenin ya"

Dan tak butuh waktu lama untuk naomi membujuk shani, akhirnya anak gadisnya itu menyetujui ajakan gracia.

"Ya udah ayok" Sambil berjalan menuju kolam, shani menggandeng tangan gracia.

Sesampainya di kolam, gracia mencelupkan tangannya beberapa kali ke dalam kolam untuk menyentuh ikan yang ada disana.

"Jorok gre, itu air nya bau amis" Shani melarang gracia untuk tidak lagi menyentuh air kolam yang amis itu. Tapi dasarnya gracia masih kecil, ia tidak peduli. Yang penting dia merasa senang melakukannya.

Akhirnya gracia kembali mencelupkan tangannya ke dalam kolam ikan. Saat shani sedang menemani gracia yang asik bermain dengan ikan, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak meminta tolong. Dan shani tidak asing dengan suara orang yang berteriak itu.

"Gre, ikut aku!" Shani menarik paksa gracia yang masih bermain dengan ikan.

Sampai akhirnya shani melihat sang bunda dan ibu dari gracia sedang dalam bahaya. Mereka sedang berhadapan dengan dua orang penjahat. Shani pun langsung menarik gracia untuk mendekat ke arah mereka, lalu Shani berteriak.

"hay, pergi kalian!"

Dua orang penjahat itu tampak terkejut melihat kedatangan shani dan gracia.

"Om jangan nakal sama mama!" Teriak gracia, lalu didorong nya salah satu penjahat yang membawa pisau itu oleh gracia. Sampai akhirnya shani melihat sesuatu berwarna merah keluar dari perut sang bunda.

"Bunda!" Jerit shani, lalu mendekat ke arah sang bunda yang sudah terkapar lemah di bawah dengan luka tusuk dan darah yang masih keluar dari perutnya.

Ternyata ketika gracia mendorong penjahat itu, pisau yang sedang dipegang menusuk ke arah perut ibunda shani.

Shani pun menangis, sambil mencoba membangunkan sang bunda yang sudah pingsan.

"Tolong.... Tolong.... " Teriak veranda, ibu gracia.

Beberapa kali veranda berteriak meminta tolong, akhirnya beberapa orang yang ada di taman datang. Mereka membantu shani untuk membawa sang bunda ke rumah sakit. Tapi di dalam perjalanan, sang bunda sudah tidak bisa di selamatkan. Shani shock, dia menangis sambil menatap benci ke arah gracia.

Andai saja tadi gracia tidak mendorong penjahat itu, pasti pisau itu tidak akan menusuk perut sang bunda sampai meninggal.

Dan saat itu lah shani menjadi benci dan dendam pada gracia.

⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

"Jadi gitu ceritanya, kenapa gue bisa dendam sama adek lo itu. Gue dendam dan benci sama gracia karena dia penyebab nyokap gue meninggal. Andai aja waktu itu dia gak dorong penjahat yang bawa pisau, pasti nyokap gue masih ada. Dan dia liat gue tumbuh besar sampai sekarang" Kata shani yang mengakhiri ceritanya pada Shania.

Shania jadi merasa bersalah atas nama sang adik yang sudah menjadi penyebab ibunda shani meninggal.

"Tapi sekarang kamu malah jatuh cinta sama gracia. Dendam kamu dikalahkan sama cinta, hebat"

Shani tertawa renyah mendengarkan ucapan shania tadi.

"Tapi setelah dendam gue dikalahkan sama cinta, justru cinta gue malah pergi dan nikah sama orang lain" Kata shani yang menertawakan dirinya sendiri.

"Ya tapi kan masih ada cinta yang lain, atau orang lain yang cinta sama kamu" Sambil berkata seperti itu, Shania tampak malu-malu memandang shani di sampingnya.

Shani mencolek dagu Shania.

"Cie, kode banget ya ke gue" Goda shani yang semakin membuat Shania malu-malu

"Ih apaansih! Udah ah" Shania pun mengalihkan pandangannya dari shani.

Shani tersenyum geli dan menggelengkan kepala nya.

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

"Eh!" Kaget Shania

Melihat ekspresi kaget Shania, shani tersenyum.

"Gue nembak lo nih, mau gak?"

"Secepat itu?"

"Heem"

"Shan... Aku... "









# tbc

Aku apa shan? Aku mau? Iya? Iya aja udah wkwk

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang