Part 14

8.7K 622 12
                                    

Sudah satu minggu gracia tidak pulang ke apartemen semenjak acara makan malam itu. Shani juga tidak bisa menghubungi atau sekedar bertemu dengan gracia di rumah devano.

Shani sendiri hanya bisa sabar dan menunggu gracia pulang sendiri ke apartemen.

Ting nong.... Ting nong....

Terdengar bell apartemen shani berbunyi, shani yang sedang berada di dalam kamar pun buru-buru keluar. Ia berharap jika yang datang itu adalah gracia dan si kembar.

Tapi harapan shani pun pupus, ketika tau yang datang bukan lah gracia dan si kembar. Melainkan devano dan dua bodyguard nya.

"Malam shani, maaf saya menganggu istirahat mu. Boleh saya masuk?" Ijin devano dan mau tidak mau shani mempersilahkan devano dan kedua bodyguard nya untuk masuk ke dalam.

Sesampainya di dalam shani menyuruh devano untuk duduk.

"Kedatangan saya kesini hanya sebentar. Saya hanya ingin mengantarkan surat perceraian mu dengan gracia" Diletakkannya map berwarna merah di atas meja oleh devano. Tak hanya map, tapi devano juga menyiapkan pulpen untuk shani.

Shani menatap map merah tersebut.

"Saya tidak ingin bercerai dengan gracia" Tolak shani, membuat devano kaget tapi setelah itu ia tertawa. Devano menertawakan shani yang tidak ingin bercerai dengan gracia.

"Hahahaha kamu bilang apa tadi? Kamu tidak ingin bercerai dengan gracia? Ohh, ok. Kalau kamu tidak ingin bercerai dengan gracia, saya pastikan kamu akan menyesal!"

Brakk!!

Marah devano yang menggebrak meja di ruang tamu shani.

"Saya mencintai gracia, saya sayang gracia dan saya..... "

"CUKUP!!" Bentak devano

Shani langsung terdiam.

"Kamu dan Naomi sama saja. Sama-sama wanita gila! Wanita tidak normal! Sekarang cepat tanda tangani surat perceraian ini dan jangan sampai saya bertindak kasar sama kamu!" Tunjuk devano ke arah shani dengan tatapan marah dan benci nya.

Shani yang mendengar devano menjelekan mendiang ibu nya pun tak Terima. Ia langsung melemparkan surat perceraian itu ke lantai, membuat devano semakin marah saja melihat sikap shani.

"Sampai kapanpun saya tidak akan menandatangani nya!" Tolak shani lagi

Devano yang semakin marah memberi kode pada kedua bodyguard nya untuk mendekat.

"Kalian bakar bengkel bocah tengil ini dan juga kantor milik farish. SEKARANG!" perintahnya

"Baik boss!" Kedua bodyguard devano itu pun segera berjalan keluar dari apartemen shani.

"Tunggu!" Teriak shani

Kedua bodyguard devano langsung menghentikan langkahnya.

"B..baik saya akan tanda tangani surat perceraian itu" Kata shani yang tidak ingin egois, apalagi ini menyangkut bengkel dan kantor ayahnya sendiri. Ia merelakan berpisah dengan gracia, asalkan bengkel yang ia jadikan mata pencariannya dan juga kantor sang ayah tidak dibakar.

Devano tersenyum penuh kemenangan, ternyata gertakan nya itu berhasil membuat shani kalah.

Akhirnya shani menandatangani surat perceraiannya dengan gracia. Meskipun sangat berat sekali untuk shani, tapi ia tidak ingin egois dan memikirkan dirinya sendiri.

"Bagus!" Ucap devano ketika melihat shani sudah menandatangani surat perceraian tersebut.

Devano pun bangun dari duduknya dan sedikit merapikan stelan jas nya yang agak berantakan.

"Kalau begitu urusan kita selesai sampai disini. Begitu juga dengan hubunganmu dan gracia, jangan ganggu dia lagi. Selamat malam" Pamit devano sekaligus memperingati shani

Setelah kepergian devano, shani pun menangis. Sejak tadi matanya sudah memerah menahan untuk tidak menangis di depan devano. Tapi sekarang tangis shani akhirnya pecah. Ia tidak bisa menahan lagi rasa sakit di dada nya ketika membayangkan bagaimana ia menandatangani surat perceraian itu.

***

Belum selesai rasanya penderitaan yang shani rasakan semalam. Pagi ini ia didatangi oleh seorang gadis dan tiba-tiba saja gadis itu langsung menampar shani ketika ia membuka pintu apartemennya.

Gadis itu pun kini menatap marah pada shani dan tidak berhenti nya memaki-maki shani dengan menyebut shani jahat.

"Udah nin cukup! Jangan lo pukulin shani, dia gak salah, tapi gue yang salah!" Ucap dhito yang tiba-tiba saja muncul dari belakang gadis itu

Dhito menarik gadis itu menjauh dari shani sambil meminta maaf pada shani.

"Tapi dia jahat dhit, dia udah mukulin lo sampe babak belur kaya gini!" Kata gadis itu yang memperlihatkan bagaimana kondisi dhito saat ini.

"Nin, gue pantes kok dipukul sampe kaya gini sama shani. Karena ini emang salah gue, gue udah buat gadis itu hamil" Balas dhito, membuat shani teringat kejadian beberapa hari yang lalu ketika shani berhasil membuktikan tes DNA jika bayi yang dilahirkan gracia adalah anak dhito. Dan saat itu lah shani murka lalu menghajar dhito sampai babak belur seperti sekarang.

"Tapi lo gak akan hamilin gadis itu kalo bukan karena dia yang nyuruh lo, Nobi dan Dhika perkosa cewe itu!"

Deg!

Ja...jadi pemerkosaan itu rencana shani?. Batin seseorang yang tak sengaja mendengar suara kencang anin, adik kembar dhito dari luar apartemen shani.

"Nin, cukup! Gue udah bilang sama lo jangan bahas itu. Dan satu lagi, batalin rencana lo buat kasih tau gracia tentang pemerkosaan itu. Sekarang shani udah tobat, dia udah gak dendam lagi sama gracia. Biarin mereka hidup bahagia nin!"

Shani yang mendengar ucapan dhito langsung tersenyum miris. Bahkan ia tidak peduli jika memang anin ingin memberitahu pada gracia tentang pemerkosaan itu. Toh, sekarang dia dan gracia juga sudah bercerai.

Sementara anin tidak akan membiarkan shani hidup bahagia dengan gracia. Karena anin akan membuat hubungan shani dengan gracia hancur. Yang secara otomatis anin bisa mendapatkan shani menjadi miliknya lagi seperti dulu.

"Gue gak peduli kalo lo mau kasih tau ke gracia tentang pemerkosaan itu. Toh, gue sama dia juga udah bercerai. Jadi gak perlu ada lagi yang harus ditutup-tutupi" Kata shani, membuat keduanya kaget sekaligus membuat anin senang mendengarnya. Ia merasa ada angin segar untuk mendapatkan shani kembali.

"Lo udah cerai sama gracia, kapan?" Tanya dhito yang terlihat shock mendengarnya.

"Semalem" Jawab shani singkat

Dhito menatap sedih dan kasihan pada shani, berbeda dengan anin yang tersenyum senang dalam hatinya.

Yes, itu artinya gue bisa dapetin shani lagi. Batin anin







#tbc

Tuh kan gue buat shani menderita, gk boongan wkwk

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang