Part 24

7.1K 518 10
                                    

Sudah hampir satu jam shani diam di atas tempat tidurnya, bersama dengan sinka yang memandang jijik pada benda yang tak sengaja ia temukan di lemari shani.

"Mau sampai kapan kamu diem kaya gitu?" Kata sinka yang tidak mendapat penjelasan apa-apa dari shani sejak satu jam yang lalu.

Shani menggigit kuku, pandangannya kosong menatap lantai kamar.

"Tibon.... sebenernya itu bukan punya aku"

"Terus punya siapa?"

"Emm...itu punya...punya temen shani. Dia titip ke shani lusa lalu. Shani juga gatau itu untuk apa, kenapa dia beli benda kaya gitu" Jawab shani asal

"Kalo emang itu punya temen kamu, kenapa kamu jawabnya lama banget. Kan kalo dari tadi jawabnya kaya gitu kita bisa tidur dari satu jam yang lalu" Omel sinka

"Ya maaf tibon"

"Udah deh sekarang kamu tidur. Tibon udah ngantuk, cape seharian pergi sana sini" Ucap sinka yang menyuruh shani untuk tidur

"Iya tibon, met tidur"

"Hemm" Balas sinka

Lalu keadaan hening, shani mengucap syukur sambil mengelus dada nya sendiri. Untung tante nya itu tidak banyak bertanya lebih. Jadi sekarang shani merasa aman. Hanya tinggal mencari tempat yang aman untuk menyimpan benda tersebut jika sewaktu-waktu shani membutuhkannya.

Kini shani ikut menyusul sinka yang terlihat sudah terlelap.

*

Keesokan pagi nya,,

Sinka bangun lebih awal dari shani untuk menyiapkan sarapan pagi. Sinka yang tidak terlalu pandai memasak hanya menyiapkan susu coklat kesukaan shani dan roti isi telur keju untuk dirinya dan juga shani.

Setelah dirasa cukup, sinka masuk ke dalam kamar untuk membangunkan shani. Dan tidak butuh waktu lama untuk sinka membuat shani bangun dari tidurnya.

15 menit sinka menunggu shani di meja makan, akhirnya shani selesai mandi dan sekarang sudah terlihat sangat rapih. Keduanya pun siap untuk menikmati sarapan pagi yang dibuat oleh sinka.

"Tibon hari ini mau kemana?" Tanya shani disela-sela ia sedang mengunyah roti

"Emm... gatau sih. Kalo tibon ikut kamu ke bengkel gimana? Boleh gak?"

Shani menimang-nimang

"Boleh, tapi kalo tibon bosen disana bilang sama aku ya. Biar nanti aku antar tibon kemana pun yang tibon mau kunjungi" Kata shani

"Tergantung, kalo banyak cemilan sih tibon gak akan bosen" Jawab sinka sambil mengunyah roti

"Nanti kita beli dulu cemilannya, oke!"

"Oke!"

Tak ada lagi obrolan dari keduanya yang sekarang sedang menikmati sarapan sederhana mereka.

*

Di bengkel

Sesampainya shani dan sinka di bengkel, shani menyuruh sinka untuk duduk dan menikmati cemilan yang sebelumnya mereka beli di jalan. Sinka yang penasaran dengan cara kerja shani sebagai montir pun terus memperhatikan gerak-gerik shani.

Shani yang merasa diperhatikan oleh sinka sama sekali tidak merasa risih. Justru sinka lah yang risih ketika ketiga teman shani itu tengah memperhatikan sinka.

Shani yang sadar langsung menggertak ketiganya dengan melempar asal obeng yang sedang shani pakai.

Plannggg!

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang