Fünfzehn

1.5K 323 59
                                    































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Ayo masuk. Maaf ya sedikit berantakan, Kakak belum sempet beres-beres tadi."

Yunseong melangkah memasuki rumah kecil itu dan menatap sekitar, bagaimana sempitnya tempat itu, sederhana, tapi semua kebutuhan ada.

Begitu masuk, hanya ada sofa dengan meja kecil, lalu berhadapan langsung dengan meja makan dan dapur.

Rumah itu tidak berantakan seperti yang Renjun katakan, hanya saja Yunseong paham defisini berantakan Renjun semacam apa.

"Kakak... tinggal disini? Selama ini?"

"Eum..."

Renjun menoleh pada Yunseong dan tersenyum kecil. Diangkatnya tumpukan baju yang terletak di atas sofa lalu membawanya ke kamar.

Dia lalu melangkah ke dapur untuk mengambilkan Yunseong minum.

"Maaf ya Kakak gk bisa ngasih apa-apa..."

"Kakak kenapa gk nemuin gue? Sekarang kan gue--"

"Tinggal di apartemen?" Renjun tersenyum lagi dan duduk di sebelah lelaki itu, "iya Kakak tau."

"Kalo tau kenapa masih aja ngilangin diri?"

Renjun menghela nafas lalu menatap gelas minumannya. Dia juga bingung harus menjelaskan dari mana.

"Kakak gk bisa nemuin kamu, Seong. Kalo kita ketemu dan Ayah sampe tau, dia pasti ngelarang kamu tinggal sendirian."

"Gk peduli lah gue. Yang gue peduliin sekarang kan lo, Kak. Lo gk tau betapa menderitanya gue setelah lo pergi."

Renjun menoleh pada Yunseong dan mengeksplor wajah adiknya itu.

"Hm... Gk keliatan menderita kok," tangannya lalu terangkat dan memegang pipi Yunseong yang terlihat semakin mengembul, "tuh, kamu keliatan makin berisi. Pasti kamu bahagia, ya?"

Yunseong segera menggeleng, "Gk! Siapa sih yang bisa bahagia waktu ngeliat kakaknya sendiri diusir dari rumah?"

"Kenapa kamu bisa tinggal di apartemen, Seong? Kok bisa Ayah ngebolehin kamu?"

Lelaki itu lalu mengubah posisinya menghadap Renjun dan menarik nafasnya, bersiap untuk menceritakan semua kejadian yang terjadi padanya setelah kakaknya itu pergi.

"Ceritanya panjang. Waktu itu, setelah lo pergi dari rumah, Ayah..."

Renjun mendengar dengan seksama cerita Yunseong.

Kadang tersenyum kecil mengetahui Ibunya masih menanyakannya, kadang tersenyum miris mendengar Ayahnya menjadi lebih agresif, bahkan pada Yunseong sendiri.

Heaven🍾 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang