Einundzwanzig

1.5K 289 174
                                    





















































Kalian... Mau nangis gk?

Tapi kayaknya sih chapter ini gk bikin nangis sama sekali...







Tapi kayaknya sih chapter ini gk bikin nangis sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"Iya, laptopnya udah bisa nyala,"

"Bagus deh, aku udah khawatir aja laptopnya gk bisa nyala~"

"Eum, makasih ya Yonghee. Jadi kapan kamu mau mampir lagi? Bibi kangen nih dengerin cerita kamu di SMA baru kamu..."

"Nanti ya, Bi. Sekarang kan udah libur. Kalo sempet hari ini aku mampir ke rumah Bibi."

"Okay... Sekalian makan disini gimana? Sebagai ucapan terima kasih."

"Ah, Bibi gk usah repot-repot--"

"Gk repot kok. Bibi tunggu ya?"

Yonghee tersenyum kecil, "Okay. Udah ya Bi, Mama udah keluar nih."

"Titip salam sama Mama ya?"

"Iya. Bye..."

Tut.

Sambungan telepon terputus tepat setelah Mamanya keluar dari ruang kelas.

"Gimana Ma?"

"Hm... Dasar anak einstein... Nilai kamu bagus banget, Hee."

Yonghee tertawa kecil lalu berdiri disamping Mamanya, "Bagus dong~ Kalo gitu Yonghee boleh main sama Jinyoung dan yang lain?"

"Eum, main sana. Jangan belajar. Meleduk otak kamu nanti."

"Iya. Oh iya, nanti Yonghee mampir ke rumah Bibi Minki dulu ya?"

"Iya. Titipin salam Mama ke Bibi Minki ya? Udah lama Mama gk mampir kesana..."

"Makanya mampir dong, Ma. Sibuk arisan mulu sih~"

Mama Yonghee hanya tersenyum miris lalu mengelus kepala Yonghee, sedikit mendorong kepalanya sampai dia mundur ke belakang.

"Astaga!! Mama KDRT nih!"

Heaven🍾 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang