Heaven🍾 [✔]

Sechsundzwanzig

Minhee sedang asik makan popcorn sambil menonton TV ketika Minki tiba-tiba datang membawa tas kertas cokelat ditangannya.

"Itu apa, Bun?"

Minki mengangkat bahunya lalu memberikan tas itu pada Minhee, "Tulisannya sih buat kamu."

"Aku?" lelaki manis itu mengerutkan dahinya lalu menerima tas kertas itu, "Bunda dapet darimana?"

"Ada di depan rumah tadi tapi yang nganterin udah gk keliatan."

Minhee mengerucutkan bibirnya dan membuka tas kertas itu. Ternyata ada sekotak cheese cake di dalamnya. Mata si manis langsung melebar berbinar melihatnya.

"Cheese cake!! Tau aja sih aku lagi pengen... Tapi... Ini dari siapa?"

"Dari Yonghee. Dia kan lagi sibuk sekolah, mungkin dia nyempetin mampir buat nganterin ini."

Minhee mengangguk-angguk dan tersenyum kecil.

Perhatian banget sih cowok itu padanya, dia jadi merasa tidak enak.

"Bunda mau? Aku gk mungkin ngabisin ini sendirian."

"Kamu makan aja dulu, Bunda mau beresin kamar."

"Okai!!"

🖤

Keesokan harinya, makanan-makanan itu terus menerus berdatangan dan selalu tepat sesuai dengan keingin Minhee saat itu.

"Huft, kasian Yonghee, repot-repot naro ini ke depan rumah..."

"Itu artinya dia peduli sama kamu, Hee," Minki tersenyum lalu menghadap Minhee disampingnya, "jadi gimana?"

"Gimana apanya?"

"Kamu sama Yonghee."

Minhee mengatupkan bibirnya dan mengangkat bahu, "Masih... Abu-abu..."

"Tapi kamu seneng kan di deket dia?"

"Iya..." Minhee menghelakan nafasnya lalu menunduk menatap kotak kue ditangannya, "tapi... Rasanya beda. Gk seperti waktu sama... Yah, Bunda taulah siapa..."

Minko terdiam lalu mengangguk-anggukan kepalanya. Dia lalu kembali menghadap TV dan seketika berpikir, apa dia juga seperti itu?

Jawabannya ya.

Kalau saja Minki bisa melupakan perasaan semudah itu mungkin sudah sejak dulu dia membangun rumah tangga dengan orang lain.

Tapi kenapa rasanya sulit sekali menerima Dongho kembali?