Part 7

4.6K 185 1
                                    

1 bulan kemudian...

Maya dan Ryan akhirnya berhasil menjebloskan Yudha ke balik jeruji besi. Karier Yudha pun kini sudah hancur. Bahkan berkat laporan Maya, banyak artis-artis baru dan penata rias memberanikan diri untuk ikut membuat laporan ke kantor polisi atas kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual yang di lakukan oleh Yudha terhadap diri mereka.

Maya pun dengan sangat terpaksa memenuhi janjinya dan menikah dengan Ryan. Keluarga Ryan maupun keluarga Maya sangat bahagia sekali dengan pernikahan mereka berdua. Setelah resepsi pernikahan Maya dan Ryan langsung pergi honey moon ke Paris.
_______________

Honey moon di Paris...

Maya berjalan cepat-cepat dan meninggalkan Ryan begitu saya di jalanan. Ryan langsung berjalan secepat mungkin untuk mengejar Maya sambil berteriak...

" Sayang tunggu...!!! Jangan tinggalin aku, sayang...!!! Sayang kamu mau kemana? Kita perginya bersama-sama aja. "

Maya menghentikan langkah kakinya, berbalik badan dan berkata...

" Ngapain loe teriak-teriak sih? Bikin malu aja...!!! Lagian loe lelet banget sih jadi cowok...!!! "

" Sayang jangan marah-marah nanti cepat tua. Lagian aku nggak bisa jalan secepat kamu, kaki aku kan sedang sakit. "

" Makanya jangan sok jadi pahlawan kesiangan. "

Ucap Maya sambil mengingat pesta pernikahan mereka berdua.

Flashback...

Setelah pesta pernikahan selesai, Maya berjalan cepat-cepat menuju kamar hotel. Tiba-tiba high heel Maya tersangkut di gaun pengantinnya. Saat tubuh Maya oleng dan hampir jatuh ke atas lantai, secepat mungkin Ryan langsung menangkap tubuh Maya.

Saat di atas tubuh Ryan, Maya merasakan jantungnya berdetak dengan sangat cepat dan wajahnya terasa panas. Tiba-tiba Ryan berkata...

" Auw...kakiku sakit banget. "

Flashback End.

Saat mengingat hal tersebut, tiba-tiba Maya merasakan jantungnya kembali berdetak dengan sangat cepat, wajahnya terasa panas dan memerah. Ryan yang melihatnya langsung berkata...

" Sayang, kamu demam ya? "

" Apa? Ng...nggak kok. "

Ryan meletakkan tangan kanannya ke atas dahi Maya dan kembali berkata...

" Iya sama sekali nggak panas. "

Tiba-tiba Ryan tersenyum, mengarahkan jari telunjuknya ke depan wajah Maya dan berkata...

" Kamu pasti lagi mikir jorok ya? Kamu pasti lagi mikirin malam pertama kita berdua kan? "

" What? Jangan ngomong sembarangan ya...!!! Awas ya kalau nanti loe macam-macam sama gue. "

" Nggak macam-macam kok, cuma 1 macam aja. 1 macamnya itu adalah ML. Itu lebih dari cukup kok. "

" What...?!?! Ryannn...!!! "

" Iya iya sayang, becanda. Pulang ke hotel yuk. "

Ucap Ryan cepat sambil menggandeng tangan kanan Maya dan langsung  pulang ke hotel. Setibanya di dalam kamar hotel, Maya langsung berkata...

" Gue tidur di atas ranjang itu dan loe tidur di bawah. "

" What? Tidur di bawah? Kotor donk, banyak kuman lagi. Nggak nggak nggak, aku nggak mau tidur di bawah. Kita berdua sama-sama tidur di atas ranjang aja. "

" What? Tidur berdua di atas ranjang yang sama? Ogah...!!! Ngapain gue harus tidur satu ranjang sama loe? "

" Sayang, aku kan suami kamu. "

" Suami-suamian ya, bukan suami beneran. "

" Siapa bilang, orang kita aja nikahnya beneran. "

Maya cepat-cepat berlari menuju ke atas ranjang dan langsung berbaring sambil berkata...

" Nyamannya. "

Ryan pun berjalan tertatih-tatih menuju ke atas ranjang dan melakukan hal yang sama. Maya yang melihat Ryan ada di sebelahnya langsung duduk di atas kasur dan berkata...

" Loe kenapa ikut-ikutan sih? Turun...!!! "

" Nggak mau, di bawah kotor, banyak kumannya. "

What...?!?! Suamiku Gay...?!?! (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang