Part 6

4.8K 201 1
                                    

Ryan memegang kedua bahu Maya dan berkata...

" Sayang, aku punya bukti dan saksi yang kamu butuhkan. "

" Benarkah? Mana, mana bukti dan saksinya? "

" Aku akan berikan bukti dan saksinya sama kamu secepatnya tapi tidak gratis, ada imbalannya. "

" Berapa? Berapa yang loe mau? "

" Aku nggak butuh uang kamu, sayang. Uang aku jauh lebih banyak dari uang kamu. "

" Jadi apa mau loe? Tubuh gue? Iya...?!?! Dasar laki-laki brengsek...!!!"

" Aku nggak butuh tubuh kamu, Maya sayang. Aku cuma butuh status pernikahan. "

" Status pernikahan? "

" Iya. "

" Buat apa? "

" Buat kebaikkan semua orang. Gimana, setuju? "

Maya hanya diam dan mengigit-gigit kuku-kuku jarinya sambil berpikir dan berpikir. Tiba-tiba Ryan berkata...

" Udah, jangan kebanyakkan mikir. Buruan, mau bukti dan saksinya nggak? Mau cepat-cepat dijeblosin dalam penjara nggak sih Yudha nya? Mau cepat-cepat ngancurin karier Yudha nggak? "

" Apa loe pikir gue bego' masuk ke dalam perangkap loe? Mana mungkin loe punya bukti dan saksinya. Gue aja nggak punya bukti dan saksinya, apalagi loe...!!! "

" Sayang, kamu nggak percaya banget sih sama aku. "

" Ngapain juga gue harus percaya sama laki-laki pemerkosa kayak loe...?!?! "

Ryan langsung mengambil hp dan laptopnya. Ryan pun langsung menghidupkan rekaman video di hpnya dan rekaman video di laptopnya secara bersamaan ke hadapan Maya. Maya speecless melihatnya dan langsung berkata...

" Berikan rekaman itu sama gue...!!! "

" Enak aja, susah nih ngedapatinnya."

" Susah apaan, rekaman video di laptop loe itu kan isi sim card di black box mobil gue...!!! Cepatan balikin...!!! "

" Nggak mau...!!! "

" Dasar maling...!!!"

" Emang...!!! Maling yang sangat tampan dan sangat kaya ini juga sebagai saksi loh. Kan aku yang merekam di hp ini saat pertengkaran kamu dan Yudha tadi di parkiran. Iya kan sayang? "

Maya sangat kesal sekali pada Ryan dan menatap tajam ke arah Ryan. Ryan pura-pura tidak melihat Maya dan kembali berkata...

" Sayang, kalau kamu butuh bukti dan saksi secepatnya, ayo kita berdua  nikah secepatnya. "

Maya mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat sambil melotot ke arah Ryan. Ryan yang melihatnya langsung mendekat dan berkata...

" E...e...e...kamu apa-apaan, ngapain kamu mengepalkan kedua tangan kamu kuat-kuat gitu? Infus kamu nanti berdarah. "

" Apa peduli loe...?!?! "

" Sayang tenang, tarik nafas, buang nafas perlahan-lahan. "

Tiba-tiba seseorang langsung berkata...

" Ya allah, jadi ini calon mantu mama. Ganteng banget, baik lagi. Terima kasih ya nak Ryan udah repot-repot ngurusin Maya. "

" Iya ma. "

" Ma? Senang banget rasanya di panggil mama sama calon mantu. "

Ucap mama Maya sambil tersenyum pada Ryan. Ryan pun ikut tersenyum mendengar ucapan mama Maya sedangkan Maya speecless melihat dan mendengarnya. Tiba-tiba seseorang berkata...

" Ya allah, jadi ini calon mantu mami. Cantik banget, seperti Putri Salju. Anak mami hebat banget bisa menikah dengan artis favorit mami. Terima kasih ya Ryan, kamu tahun ini udah kasih kado terbaik buat pernikahan mami dan papi yang ke 30 tahun. "

" Iya mi. "

Saat kedua keluarga sedang mengobrol-obrol, Ryan dan Maya pun berbicara berbisik-bisik...

" Sayang, jadi nggak barternya? Kamu nggak rugi kok jadi istri aku. Lagian kamu lihat tuh, kedua keluarga kita berdua udah akrab banget dan menyetujui pernikahan kita berdua. "

" Oke gue setuju. Tapi ingat ya, loe harus bisa buat Yudha mendekam di balik jeruji besi, harus bisa menghancurkan karier Yudha sehancur-hancurnya dan pastikan Yudha tidak bisa kembali lagi di industri hiburan ini. "

" Iya sayang. "



What...?!?! Suamiku Gay...?!?! (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang