Part 8

4.5K 188 2
                                    

Tiba-tiba Maya punya ide jahil. Maya turun dari atas ranjang, mengambil handuk kecil, menggosok-gosokkan handuk tersebut di atas lantai dan menggoyang-goyangkan handuk tersebut ke depan wajah Ryan. Ryan yang melihat hal tersebut langsung panik dan berkata...

" Sayang kamu apa-apaan, buang lap itu sekarang juga...!!! "

" Ini bukan lap suamiku, ini handuk hotel. "

" Terserah apa kata kamu, yang pasti jauhkan benda kotor itu dari wajah aku sekarang juga. "

" Nggak mau...!!! Lagian loe nggak akan mati kok oleh handuk sekecil ini. "

" Sayang please, buang handuk kotor itu sekarang juga ke dalam kotak sampah...!!! Handuk itu banyak kumannya...!!! "

" Boleh, tapi dengan syarat. "

" Syarat apaan? "

" Loe harus tidur di lantai. "

" Nggak mau...!!! "

" Aish..."

Ucap Maya sangat kesal dan langsung melemparkan handuk tersebut ke wajah Ryan. Ryan sangat kaget sekali saat handuk kotor tersebut menutupi seluruh wajahnya. Tiba-tiba Maya berkata...

" Tuh kan gue bilang juga apa, loe nggak akan mati karena kuman. Buktinya loe sama sekali nggak mau melepaskan handuk itu dari wajah loe. "

Ryan hanya diam dan tidak beraksi apa-apa. Tiba-tiba Maya curiga dan berkata...

" Apa jangan-jangan dia mati beneran ya? Waduh, gawat donk, aku bisa jadi janda muda. Bisa-bisa keluar dari hotel di Paris, aku langsung masuk hotel prodeo seperti Yudha. "

Maya cepat-cepat membuang handuk di wajah Ryan dan berkata...

" Ryan Ryan bangun, jangan bercanda deh. Nggak lucu tahu...!!! "

Ryan tidak berreaksi sedikit pun. Maya pun langsung memeriksa kondisi Ryan. Maya yang panik langsung berkata...

" Alhamdullilah, untung dia nggak mati dan cuma pingsan aja. Tapi apa yang harus aku lakukan ya? Apa aku harus minta pertolongan tim medis di hotel ini? "

Maya pun cepat-cepat menelpon room service hotel tersebut dan memberitahukan bahwa di dalam kamar tersebut ada orang pingsan.

Tidak lama kemudian pelayan hotel dan tim medis pun langsung memberikan pertolongan pada Ryan. Setelah pelayan hotel dan tim medis keluar dari dalam kamar tersebut, Maya langsung duduk di atas ranjang dan berkata...

" Dasar MR. OCD, nyusahin banyak orang aja loe, bikin panik aja. Tapi ngomong-ngomong, aku tidur di mana ya? Masa iya aku tidur di atas lantai. Kasur sebelah MR. OCD sayang banget dianggurin. Lebih baik aku tidur di sebelah MR. OCD aja deh. Pokoknya kun fayakun deh. Apa pun yang terjadi, terjadilah. Lagi pula dia sekarang kan udah jadi suami aku yang sah. "
________________

Pagi harinya...

Saat Maya membuka kedua matanya, Ryan langsung berkata...

" Pagi sayang... "

Maya cepat-cepat memeriksa tubuhnya sendiri dan berbicara sendiri di dalam hati...

" Alhamdullilah, pakaian aku masih lengkap. "

Ryan tersenyum melihatnya dan berkata...

" Sayang, kamu tenang aja, aku nggak macam-macam kok sama kamu. Aku kan udah janji sama kamu sebelum kita berdua menikah, aku nggak akan melakukan hubungan sex sama kamu, apalagi tanpa seizin kamu. Hubungan kita berdua kan hanya sebatas pelukan, gandengan, cium pipi, cium kening dan cium bibir aja tapi harus tiap hari loh. Kamu ingat kan sayang ? "

" Iya gue ingat...!!! Tapi harus banget ya loe cium bibir gue setiap hari? "

" Sayang, itu kan sudah ada dalam perjanjian kita berdua sebelum kita berdua menikah. Cium bibir kamu setiap hari itu, wajib loh. Iyakan sayang? "

" Aish...!!! "

What...?!?! Suamiku Gay...?!?! (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang