Part 10

4.6K 205 1
                                    

Maya masih berdiri di depan kaca toilet sambil berpikir dan mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di atas dagu. Tiba-tiba Maya kembali berbicara sendiri di dalam hati...

" Benar banget, ngapain aku harus marah-marah sama Ryan. Ngapain juga aku harus balas dendam sama Ryan. Bukannya ini sangat menguntungkan aku. "

" Mulai malam ini nggak akan ada lagi guling di tengah-tengah ranjang kami berdua."

" Aku nggak perlu lagi tidur di pinggir ranjang dan hampir jatuh ke atas lantai. "

" Aku nggak perlu repot-repot lagi harus ganti pakaian di dalam toilet. "

" Aku nggak perlu lagi harus pakai pakaian yang sopan di depannya apalagi sekarang musim panas. Mulai malam ini aku bisa pakai baju super sexy dan celana super pendek. "

" Aku juga nggak perlu lagi takut dan cemas saat akan tidur dan bangun tidur. Ryan nggak akan macam-macam sama aku. "

" Tunggu...!!! Apa jangan-jangan dulu dia tidak pernah memperkosa aku ya? Apa dia cuma nolongin aku? "

" A...a...bodo' amat, yang penting mulai malam ini aku bebas berekspresi. Mulai malam ini, aku akan tetap pura-pura tidak tahu bahwa dia itu gay. Lagi pula mungkin dia akan malu jika aku mengetahui rahasia besar dia. "

Maya langsung cepat-cepat keluar dari dalam toilet dan mencari-cari Ryan. Dari jauh Maya melihat Ryan sedang cipika cipiki dengan seorang pria. Maya yang melihatnya langsung berbicara sendiri di dalam hati...

" Oh my god...!!! Kenapa Ryan harus cipika cipiki di tempat umum seperti ini sih? Bikin malu aja, pantesan aja semua orang tahu kalau dia itu seorang gay. "

Maya kembali berjalan mendekati Ryan dan tersenyum manis pada Ryan. Ryan pun membalas senyuman pada Maya dan berkata...

" Sayang, udah pipisnya? "

" Udah. "

" Kok lama banget sih sayang, aku kan jadinya sendirian. "

" Maaf suami. "

" Suami? "

" Iya. Mulai malam ini, aku akan panggil kamu suami, biar lebih mesra. Orang tua kita pasti tambah senang melihat kemesraan kita berdua. Iya kan suami? "

" Aku? Kamu? Kita? Bukan gue loe lagi? "

" Bukan. Aku, kamu dan kita. "

" Kenapa setelah keluar dari toilet sikap Maya berubah jadi romantis gini ya sama aku? Apa yang terjadi di dalam toilet wanita tadi? "
Ucap Ryan berbicara sendiri di dalam hati. Tiba-tiba Maya berkata ...

" Suami pulang yuk, aku capek dan ngantuk. Besok pagi aku ada syuting pagi. "

" Iya sayang. "

Maya dan Ryan pun langsung pulang ke rumah mereka berdua. Sesampainya di dalam kamar tidur mereka berdua, Maya langsung mencoba melepaskan gaunnya dan berkata...

" Suami, bantuin aku lepasin resletingnya, susah nih. "

" Apa? Bantuin kamu buka resleting gaun itu? "

" Iya, buruan...!!! "

" Iya sayang, tapi nggak salah nih, biasanya kamu nggak mau aku tolongin dan nggak mau juga minta pertolongan sama aku. "

" Itu kan dulu suami, sekarang nggak lagi deh. Lagian aku butuh bantuan banget nih dari kamu. "

" Iya sayang. "

Ryan lalu mendekati Maya dan langsung membuka resleting gaun Maya. Setelah resleting gaun Maya terbuka, Maya langsung membuka gaun tersebut begitu saja dan langsung berganti pakaian dengan menggunakan baju super sexy dan celana super pendek tepat di depan Ryan.



What...?!?! Suamiku Gay...?!?! (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang